Harga Minyak Dunia Anjlok 3 Persen Imbas Kepanikan Kenaikan Suku Bunga AS

Harga Minyak Dunia Anjlok 3 Persen Imbas Kepanikan Kenaikan Suku Bunga AS

Harga minyak Rusia dibatasu USD60 per Barel-ilustrasi-Berbagai sumber

JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia turun lebih dari 3 persen imbas permintaan yang tertekan meningkatnya kasus COVID-19 di China serta kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif.

Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari anjlok US$3,08 atau 3,3 persen ke US$89,78 per barel di London ICE Futures Exchange.

Penurunan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) sebesar US$3,95 atau 4,6 persen ke US$81,64 per barel New York Mercantile Exchange.

“Ini semacam pukulan tiga kali lipat. Kami memiliki kasus COVID-19 yang meningkat di China, suku bunga terus meningkat di sini di AS dan sekarang kami memiliki kelemahan teknis di pasar,” kata Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial, melansir CNBC, Jumat 18 November 2022.

BACA JUGA:Pendakwah Asal Turki Harun Yahya Dibui 8.658 Tahun, Dosa Apa Ini Orang?

Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan aturan kebijakan moneter dasar akan mengharuskan suku bunga acuan naik setidaknya ke sekitar 5 persen. 

Bahkan, bunga acuan bisa naik di atas 7 persen dengan asumsi yang lebih ketat.

Harga minyak juga tertekan oleh penguatan dolar AS. Penguatan mata uang Negeri Paman Sam membuat minyak yang dijual dengan denominasi dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Di China, kasus harian covid-19 masih meningkat. Selain itu, kilang-kilang importir minyak terbesar dunia ini juga telah diminta untuk memangkas volume minyak mentah dari Arab Saudi untuk Desember. 

Pembelian minyak mentah dari Rusia juga melambat.

Sementara beban kasus COVID China lebih kecil daripada negara-negara lain, importir minyak mentah terbesar di dunia mempertahankan kebijakan ketat untuk meredam wabah awal, mengurangi permintaan bahan bakar.

BACA JUGA:Persyaratan Pendaftaran PPK dan PPS Pemilu 2024, KPU Ajak Partisipasi Masyarakat

Di sisi lain, harga minyak berjangka AS pada bulan depan turun di bawah rata-rata pergerakan selama 50 hari. Ini memicu likuidasi dana. Kissler memperkirakan tekanan akan berlanjut awal minggu depan.

"Pasar benar-benar terjebak untuk potensi kehancuran permintaan yang serius, dan kami pasti melihat suasana bergeser ke sisi bawah," kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: