Film Tegar Ingin Dijadikan 'Laboratorium' Mimpi Demi Wujudkan Ruang Bagi Masyarakat Inklusi Dunia
Film Tegar Menginspirasi Bagi Para Kaum Disabilitas di Tanah Air dan Dunia-Risto Risanto-disway.id
"Melalui film ini juga akan disampaikan edukasi kepada adik-adik dan seluruh relawan terkait hak-hak difabel" kata Bambang Suherman.
Ia menambahkan, kegiatan CineCharity ini telah berlangsung sejak tahun 2016 dan sudah terlaksana di lebih dari 28 titik di seluruh Indonesia.
Selain itu juga yang sudah terlibat dalam kegiatan ini lebih dari 3.251 adik adik dan 1.236 kakak-kakak yang ada dari Aceh hingga Papua.
BACA JUGA:Ini Dia, 3 Film Pendek Pemenang Kompetisi SOS yang Digelar IOH dan CGV
Sementara itu, sutradara Film Tegar yakni Anggi Frisca ingin menjadikan film tersebut sebagai laboratorium mimpi bersama bagi pihak-pihak yang mendukung terwujudnya ruang bagi masyarakat inklusi di Indonesia maupun dunia.
"Keterlibatan banyak pihak menjadi hal yang penting karena ideologi yang di usung dari film ini adalah salah satu kampanye SDGs yang bertajuk "leave no one behind" yang dalam maknanya adalah memberi ruang untuk keseteraaan, berekspresi, mengesampingkan perbedaan dan berfokus pada pertumbuhan yang dapat dilakukan," ujar Anggi Frisca.
"Film Tegar sendiri dihidupkan oleh berbagai perspektif yang terkumpul lewat diskusi FGD dari berbagai lapisan masyarakat. Diskusi ini dilakukan untuk memperkaya narasi serta sudut pandang dalam pengembangan naskah dari Film Tegar," sambungnya.
Pada acara nonton Tegar kali ini, Dompet Dhuafa juga ingin mengajak masyarakat untuk berupaya ikut mendukung SDG "Leave No One Behind".
BACA JUGA:Uji Adrenalin! Sinopsis Perempuan Bergaun Merah, Film Horor Indonesia Tayang Hari Ini
Drama keluarga ini menjadi yang pertama di Indonesia yang diperankan oleh tokoh utama seorang anak difabel.
Dompet Dhuafa menegaskan bahwa setiap orang memiliki harapan dan akses yang sama di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: