Sadisnya Pasutri di Tarakan Bunuh Remaja, Kondisi Mayat Tragis Ditemukan 20 Bulan Kemudian!

KALIMANTAN, DISWAY.ID - Pasangan suami istri, EG (23) dan AF (22) tertangkap pihak berwajib atas kasus pembunuhan sepupunya, Arya Gading Ramadhan (17), warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Selain EG dan AF, polisi juga mengamankan ME alias MD (45) yang terlibat pembunuhan remaja berstatus pelajar tersebut.

Pembunuhan siswa SMK yang masih berusia 17 tahun terjadi 20 bulan lalu tepatnya pada April 2021 dimana orangtua korban melapor ke Polres Tarakan bahwa anaknya hilang.

Selanjutnya setelah hampir 2 tahun kemudian orangtua korban mendengarkan kabar jika anaknya telah dibunuh yang tidak lain oleh sanak saudaranya sendiri.

BACA JUGA:Ditunjuk Jokowi Langsung, 2 Sosok Ini jadi Jubir Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono!

Orang tua korban kemudian melaporkan kembali ke polisi pada 27 November 2022 sekira pukul 11.00 WITA.

Polisi yang menerima laporan orang tua korban pun rengan cepat melakukan penyelidikan hingga menemukan jenazah korban yang sudah tinggal tulang di Jalan Perum PNS Belakang Blok D, Kelurahan Juata Permai, Kota Terakan tepatnya di dekat kandangan ayam pada 30 November 2022.

Setelah penemuan jenazah korban, polisi menginterogasi 10 saksi dan pelaku pembunuhan mengarah sepasang suami istri yang tak lain adalah sepupu korban.

BACA JUGA:Heboh Kawanan Monyet Turun Gunung ke Permukiman, Damkar Bandung Jelaskan Fakta Sebenarnya

Hasil proses pemeriksan pasutri tersebut kasus pembunuhan tersebut berawal saat EG membutuhkan uang untuk mengganti operasional Pos Kepiting milik ayahnya di TPI Kelurahan Juata Laut.

Pelaku EG kemudian berniat untuk menculik sepupunya sendiri, Arya dan meminta kepada orangtua Arya yang tak lain tante EG.

Penculikan terjadi di bulan Ramadhan tepatnya pada April 2021 dengan pelaku EG tang datang ke kandang ayam milik keluarga korban bersama sang istri, AF.

BACA JUGA:Duet Ziva Magnolya X Stacey Ryan Lahirkan Kolaborasi di Single 'FALL IN LOVE ALONE'

Saat bertemu dengan Arya, EG menodongkan badik ke korban dan memaksanya masuk ke pondok. Suami istri itu kemuidan mengikat korban ke kursi.

Sumber: