Waspada! Ada Modus Penipuan Terbaru Via Whatsapp, Kirim Foto Ternyata Apk Virus
Modus baru penipuan via Whatsapp, pura-pura dari kurir paket-Pixabay/antonbe -Pixabay/antonbe
Dalam kasus ini, Evan mengatakan bahwasannya korban sudah terlanjur meng-klik file tersebut. Tanpa mereka sadari, saldo rekening mereka berkurang habis , padahal korban mengaku tidak ada menggunakan saldo tersebut, dan tidak pernah mengisi data-data yang berisikan id dan pin rekening mereka.
"Diduga file yang dikirim oleh pelaku dan di unduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban, seperti aplikasi perbankan yang digunakan oleh korban lalu mengcopy USER ID dan PIN, atau istilah dalam dunia hacking adalah Sniffing" kata Evan
Berdasarkan cerita korban yang melaporkan hal tersebut kepada sang pengamat kejahatan cyberr, mereka mengaku tidak ada aplikasi yang terinstall setelah mengklik file yang dikirimkan tersebut.
BACA JUGA:Ismail Bolong Hari Ini Diperiksa, Kedatangannya 'Tak Terlihat'
BACA JUGA:Pernikahan Kaesang Erina Diawasi Ratusan CCTV yang Terkoneksi Dengan Solo Smart City
Kemungkinan besar file tersebut berisikan malware RAT (Remote Administrator Tool). Jadi cara kerjanya adalah dengan me-remote HP korban dari jarak jauh, lalu beroperasi dibalik layar korban.
Unggahannya tersebut, membuat para netizen yang membacanya kaget dan berujung viral, banyak yang tidak menduga bahwa hal tersebut dapat dilakukan sehingga mereka merasa tidak aman lagi dalam menggunakan aplikasi perbankan.
Yang seharusnya menjadi fasilitas yang mempermudah orang dalam melakukan transaksi perbankan, namun berujung dengan banyaknya sindikat-sindikat kejahatan yang terjadi belakangan ini.
BACA JUGA:RUU KUHP Disetujui jadi Undang-Undang, Yasonna Laoly : Beda dengan Buatan Belanda
BACA JUGA:Air Laut Pasang, 4 RT di Jakut Terendam Rob hingga Masuk Rumah
"Allahu Akbar, baru sore tadi kejadian, ludes 1,8 juta, anak perantau uang segini buat bertahan hidup. Ya Allah bisa-bisanya orang nggak punya hati" ungkap salah satu orang yang mengomentari postingan tersebut
"Temenku ludes 11 jeti, katanya J&T Express minta konfirmasi ulang alamat, terus temanku diminta install aplikasi serupa dengan J&T gitu" jelas netize lainnya yang diduga temannya menjadi salah satu korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: