Tahun Gegap

Tahun Gegap

--

TAHUN 2022 ini kita tutup dengan happy ending: perkawinan kolosal di Yogyakarta dan Solo. Semua bahagia. Pengantinnya maupun masyarakat awam. 

Ada yang mengatakan itu  merupakan ''Perkawinan Abad Ini''.

Keluarga Presiden Jokowi telah memberikan hiburan masal yang sangat masif. Plus kebanggaan bagi para pencinta budaya Jawa. Pengantin laki-laki putra bungsu Presiden Jokowi. Pengantin perempuannya Putri Indonesia.

Cantik nan cerdas. Dia wanita idaman. 

Pengemasan perkawinan ini begitu indah. Tentu menteri pariwisata harus berterima kasih. Tanpa sedikit pun anggaran bidang pariwisata telah tersaji atraksi pariwisata kolosal.

Inilah kegiatan pariwisata terbaik selama... terserah Anda.

Setidaknya 10 tahun terakhir. Mungkin selama 22 tahun terakhir. Atau 50 tahun terakhir. Benar-benar 'perkawinan abad ini'.

Penderitaan massal selama tiga tahun pandemi seperti kemarau panjang yang tiba-tiba dapat hujan deras. Inilah Desember yang penuh gegap gempita. Mungkin bisa menjadi pemanasan yang sempurna bagi pesta Old and New besok malam.

Lupakan Covid. Ganti dengan kegembiraan. 

Pun bulan sebelumnya: November 2022. Kita mendapat sajian luar biasa: gala dinner KTT G-20.

Megah, glamour, membanggakan dan menghibur.

Memang, penutupan Piala Dunia di Qatar luar biasa. Sejajar dengan Olimpiade Beijing. Atau lebih indah lagi. Tergantung. Anda lahir tahun berapa. 

Bencana alam di antara kemegahan-kemegahan itu seperti tidak mengganggu semangat kita untuk tetap bergairah.

Bencana gempa Cianjur sudah ditutup dengan upacara masal. Sekitar 8.000 korban gempa hadir. Presiden Jokowi membagikan langsung dana rehabilitasi rumah korban gempa Cianjur. 

Pesta-pesta besar telah membuat semua hal menjadi kecil. Apalagi hanya sekadar camping perusuh Disway di Kampung Agrinex, Cikeusik, Pandeglang, nanti malam.

Tahun ini hujan masih terus berlangsung. Nyaris sepanjang tahun. Tidak ada kemarau panjang tahun ini. Sudah tiga tahun petani bisa sibuk dengan sawah dan ladang mereka. Bisa tanam pagi 3 kali setahun. 

Tahun ini juga ditandai dengan berbagai peristiwa ekonomi yang sangat besar. Harga minyak sawit mencapai puncaknya dalam sejarah.

Indonesia mendapat durian runtuh. Musangking semua. Memang krisis minyak goreng itu disertai heboh-heboh. Tapi teratasi. Termasuk dengan BLT jenis baru: BLT minyak goreng. 

Peristiwa besar memakan korban besar. Tokoh reformasi Lin Che Wei ditangkap. Ekonom beken itu hari-hari ini diadili. Tuduhannya: melakukan permainan dengan pejabat kementerian perdagangan. Seorang dirjen juga jadi terdakwa.

Minyak sawit kita menjadi durian yang runtuh tidak habis-habisnya. Terima kasih Pak Harto. Pembukaan perkebunan sawit besar-besaran di ''lebih enak zamanku to'' itu membuat Indonesia menjadi raja sawit dunia: mengalahkan Malaysia.

Sawit masih terus mengalirkan rezeki sampai pun Pak Harto sudah lama tersenyum di alam sana. 

"Heboh Tahun Ini" lainnya adalah batu bara. Harga batu bara juga mencapai yang tertinggi dalam sejarahnya. Lagi-lagi durian musangking runtuh masal di atas langit Indonesia.

Saya juga menyebutnya sebagai "Duria Low". Itulah judul buku yang saya terbitkan tahun ini. Yakni buku tentang Low Tuck Kwong. Pemilik tambang batu bara Bayan Resource Group.

Durian Batu Bara telah mengorbitkan Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya baru Indonesia.

Tiba-tiba saja Low mengalahkan orang terkaya Indonesia selama lebih 15 tahun terakhir: Keluarga Hartono, pemilik grup pabrik rokok Djarum, Kudus. Tahun 2022 ini menjadikan Low No 1 terkaya Indonesia.

Banyak media menulis: tidak diketahui siapa Low Tuck Kwong. Ada media yang sampai mewawancarai banyak pengusaha sekadar untuk menulis "Kami pun tidak tahu siapa dia".

Pembaca Disway tentu tahu siapa Low Tuck Kwong. Saya menuliskannya dalam satu seri di Disway. Yakni setelah saya dua hari bersama Low Tuck Kwong di pusat tambang batu baranya nun di pedalaman hulu Mahakam. Serial itulah yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Durian Low.

Tahun ini, kekayaan Low Tuck Kwong, naik di atas Rp 30 triliun. Hanya dalam satu tahun. Bacalah sendiri di arsip Disway –karena bukunya sudah habis terjual.

Sawit dan batu bara membuat negara menjadi punya uang: bisa membayar utang. Juga bisa memupuk cadangan devisa. Anda sudah tahu: zaman Presiden Jokowi adalah zaman cadangan devisa terbesar dalam sejarah kemerdekaan kita. Sempat mencapai USD 150 miliar.

Hilirisasi nikel juga sukses besar tahun ini. Nama Luhut B. Pandjaitan meroket. Pada awalnya dicampakkan di comberan. Kini bersinar di atas langit. 

Demikian juga pengambilalihan saham Freeport. Nama Luhut berkibar-kibar. 

Semua itu muaranya di pertumbuhan ekonomi. Indonesia menjadi bintang pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022: mencapai lebih 5 persen tahun ini.

"Perkawinan Abad Ini" telah menutup tahun 2022. Orang terkaya baru, juga menandai tahun ini. Nasib baik tetap ada di tahun buruk sekalipun. Apalagi nasib jelek. Pun seperti yang dialami Lin Che Wei. (Dahlan Iskan)

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 29 Desember 2022: Tidak Kapok

 

AnalisAsalAsalan

@LP Suatu ketika di Bali, ada yang menyapa, "Ken Ken kabare, Beli Obama." Obama menjawab, "Becik-becik dogen, taiye." "Lho, sampiyan tretan dhibik? Dari Enggres Temor? Madura?" Sambil tersenyum Obama menjawab, "Nama saya Obama, Orang Bali Asal Madura." Obama KW ternyata. Hahahahaha.

 

Juve Zhang

Mayoritas komentator Disway orang swasta yg jauh dari Hingar bingar proyek. Anda lihat mengapa proyek besar disini selalu dimenangkan oleh BUMN dan BUMN nya rugi terus. Wkwkw. Proyek besar itu sudah " dipagari" oleh koalisi. Kontraktor swasta yg gede sudah "paham" gak bisa ikut terlibat, kadang ada satu dua yg di ajak sekedar "partisipasi" . Kadang swasta yg jaga kualitas tak minat ikut."merepotkan" prinsip GCG nya. Sebagai kuli di BUMN Tiongkok dulu kita paham tak masuk ke daerah "gelap" dan "membahayakan" bukan tak mampu kerja.

 

Alex Ping

Lah kok yo ngono bah, teman saya aja selingkuh ketauan ya dibaleni maneh kok. Podo Ra Kapok e bah. Pas ditanya mending mana ketauan korupsi apa ketauan selingkuh? Begini katanya: Sekali kita ketauan korupsi (catat: bagi yang ketauan aja) maka kita akan dilabeli Koruptor, tapi beda dengan selingkuh (catat: bagi yang ketauan juga ya), maka yang dilabeli adalah selingkuhan kita: Pelakor. Jadi sudah jelas dari predikat yang diberikan, mana yang lebih disalahkan. Dan lagi katanya, sebenarnya selingkuh itu step awal dari korupsi. Tapi kalo selingkuh aja ketauan, udah jangan coba2 korupsi. Bayangin nutupin dari 1 orang aja lu kagak bisa, apalagi mau nutupin dari banyak orang. >.<

 

Amat Kasela

Bagi koruptor laki, kuncinya ada di bininya. Kalo bini melarang korupsi sangat mungkin laki tak akan korupsi. Berani membangkang bini? Kalo perusuh Disway pasti taat, patuh. Karena seringgi apa pun pangkat si laki, pangkat bini setingkat lebih tinggi.

 

Lagarenze 1301

Ada yang menarik dari Pemilihan Rektor Universitas Lampung pada Rabu (28/12/2022). Rektor yang terpilih, Prof Lusmeilia Afriani (Prof Lusi), akan menjadi rektor perempuan pertama Unila. Hal menarik lainnya, Mendikbudristek melimpahkan seluruh suara (35 persen) kepada Prof Lusi, calon rektor yang raihan suaranya paling kecil pada pemilihan tahap pertama. Prof Lusi saat ini menjabat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unila. Dua calon rektor lainnya adalah wakil rektor: Prof Asep Sukohar (Wakil Rektor II Bidang Keuangan) dan Prof Suharso (Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama). Pada pemilihan tahap pertama (untuk menetapkan calon rektor, yang memilih hanya anggota Senat), Prof Suharso meraih suara terbanyak 21 suara, lalu Prof Asep 10 suara, dan Prof Lusi 7 suara. Pada pemilihan tahap kedua (pemilihan rektor), suara senat hanya 65 persen yang setara 46 suara. Sebanyak 35 persen lainnya yang setara 25 suara menjadi hak Menteri. Pada akhirnya Prof Lusi menang dengan raihan 44 suara (25 suara dari Menteri dan 19 lainnya dari anggota Senat). Prof Suharso hanya 21 suara dan Prof Asep 6 suara. Tak ada indikator yang jelas untuk pelimpahan suara Menteri. Namun, dalam pemilihan ini, sepertinya Menteri memilih calon yang paling aman. Dua calon lainnya adalah wakil rektor, yang mana rektornya, Prof Aom Karomani, dan juga Wakil Rektor I Prof Heryandi, ditangkap KPK karena kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

 

Leong putu

Sungguh enak sambal terasi / Nasi hangat goreng hati / Nikmat tenan hasil korupsi / Namun tak bikin tenang hati / ... 365_mantun korupsi

 

Jimmy Marta

Punya sertifikat lkpp untuk jadi pejabat itu kadang dilematis. Satu sisi, punya lisensi itu kebanggaan. Dipilih dari kantor hanya bbrp, yg lulus hanya satu. Dari puluhan peserta, hanya belasan yg lolos. Namun disisi lain ada ketakutan. Karena jadi panitia itu ibarat jalan licin. Gk hati2 terpeleset. Saat pelatihan gabung dg puluhan orang dari bbrp instansi. Yg menarik adalah beda prinsip peserta. Yg serius ikut dg tekun. Tp sebagian malah, setengah rius saja. Takut lulus . Punya sertifikat pengadaan itu, ibaratnya satu kaki dah di penjara. Harusnya gk perlu ada takut berlebihan untuk jd panitia pengadaan. Perpres tentang ppbj hampir tiap tahun disempurnakan. Pengadaan sistem e-prouc sebenarnya cukup baik. Ketemu calon vendor boleh dikatakan tdk ada. Tentu pertanyaanya, dimana peluang "bermainnya"?. Kalau soal penyusunan anggaran di pemprov sy gk tahu banyak. Bgmn itu proposal, aspirasi, musrenbang, sidang2 sampai jadi apbd, sy gk paham secara mendalam. Jadi apakah dititik ini ada dibuat celah, entahlah. Dari sisi panitia, e-proc itu mestinya gk ada celah. Peserta lelang dan panitia hanya bermain sarat dan ketentuan. Jika S&K dibuat fair, dititik ini gk ada peluang korupsi.

 

Mahmud Al Mustasyar

Bagaimana akan kapok ? 1. Beberapa kewenangan KPK telah dipangkas. 2. LBP : OTT tidak bagus bagi negara. 3. KPK : Koruptor yg kena OTT hanya karena apes. 4. KUHAP : Hukuman koruptor diperingan. 5. MA : Beberapa kali memangkas hukuman koruptor. 6. LP : Koruptor bisa bangun ruang tahanan ssd keinginan. 7. Remisi hukuman bagi koruptor. 8. Setelah keluar dr LP, bisa menjadi calon legislator. 9. Uenak tenan.

 

Er Gham

Di negara lain korupsi terjadi karena karena adanya kesempatan atau peluang. Ada celah atau lubang yang bisa dimanfaatkan. Yang gila di negri pandora, celah atau peluang itu memang sengaja diciptakan. Sengaja dibuat. Untung negri wakanda tidak mengadopsi hal itu. Oh ya? 

 

Otong Sutisna

Pemerintah kalau ke rakyat, tabung gas 3kg ditulisi untuk rakyat miskin, kenapa kalau suami kuroptor harusnya sama dituliskan di jidatnya hanya untuk istri koruptor 

 

Leong putu

Awalnya biasa - biasa saja. Lalu mulai ada rasa. Pertama kali, duuuh dada berdebar kencang. Dalam hati berkata "cukup kali ini saja". Ternyata, terlanjur cinta. Lalu mulai cari - cari kesempatan, lama - lama ketagihan. Selanjutnya terserah anda. Saat ketahuan cari saja alasan. Ahhh hidup selalu ada tantangan dan godaan. Cinta membuat mata dan hati buta. Boleh memiliki, tapi jangan sampai mencinta. Sbab cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan. #Bukan akar pasak bumi.

 

Mirza Mirwan

Indonesia adalah negara Pancasila, di mana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Mahaesa. Sedang AS adalah negara Tanpasila. Tapi coba bandingkan sumpah anggota DPR keduanya. * Sumpah anggota DPR AS : "I do solemnly swear that I will support and defend the Constitution of the United States against all enemies, foreign and domestic; that I will bear true Faith and allegiance to the same; that I take this obligationbfreely, without any mental reservation or purpose of evasion; and that I will well and faithfully discharge this duties of the office on which I am about to enter. So help me God." * Sumpah anggota DPR RI : "Saya bersumpah saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sesuai dengan pedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi dan golongan. Bahwa saya akan memperjuangkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia." Yang negara Tanpasila diakhiri dengan "mohon pertolongan Tuhan", sementara yang "ber-Ketuhanan Yang Mahaesa" malah tidak. Mungkin karena itulah banyak anggota dewan yang jadi koruptor.

 

Jokosp Sp

Gaji 100 juta rupiah per bulan belum tunjangan dan ceperan. Coba tak tulis dengan benar, gaji Rp 100,000,000,-/ bulan belum tunjangan dan ceperan. Lah gaji segini ini besarannya sama dengan direktur perusahaan besar, sama dengan direktur perusahaan BUMN. Gaji segitu besar kok masih cari - cari proyek yang masih berhubungan dengan kerjanya. Ini namanya jeruk makan jeruk. Apa di swasta dibolehin seperti itu?, jelas tidak boleh. Ada aturan, ada pranata yang jelas, terawasi dan sangsi yang jelas. Makanya gimana negara yang katanya adiluhung, gemah ripah loh jinawi ini akan makmur kalau aparatnya masih seperti itu. Pemberantasan korupsi tidak membuat efek jera. Simpanan masih buanyaaaaak, selesai hukuman lebih cepat karena banyaknya remisi. Seharusnya semua asetnya disita oleh negara, dihukum berat, beri sangsi sosial, dan tidak ada remisi. Lah koruptor kok dapat remisi, orang yang jelas sudah menyengsarakan rakyat dan menggerogoti uang rakyat ( negara kan tugasnya mengelola ). Sistem pencalonan harus beli suara rakyat. Spanduk dan janji terlihat tidak penting, hanya sekedar kamuflase. Reses juga buat cari masa untuk pencalonan berikutnya, mbagi - bagi duwid di daerah pendukungnya. Wis palingan ya begitu itu. Ancur minah.........

 

Fra Wijaya

Namanya jg perusuh mosok yo dimulyakan,mngkin itu bagian dari hukuman buat kaum perusuh...salam rahayu..

 

Pryadi Satriana

Abah iku wis tuwek ngono 'ngakali' wong liyo ae? Disway 'rame diwoco' karo 'rame iklan' kan gara2 komentatator juga, mosok komentator 'diplokotho' terus? 'Digorohi' sisan! Koyok2-o komentator diajak 'jalan2 ke Agrinex GRATIS! Yo 'gratis' Bah, wong sampeyan gak metu duwek babar blas nang Agrinex, lha wong 'villa pertanian biasa' iku pancen milik Bu Rifda. Paling sing nanggung mangan nang kono yo Bu Rifda sbg 'tuan rumah', itung2 wis dipromosino nang Disway. Dadi 'Kamp Agrinex' iku yo 'pancen gratis' gawe sampeyan. Sampeyan budal nang Agrinex yo 'gratis', soale iso njupuk saka duwit iklan. Lha komentator kan yo budal nggawe duwit-e dewe2. Iku jenenge para komentator mbok 'plokotho', Bah. Wis 'diplokotho' lha kok koyok-e 'digorohi' sisan. Pemberangkatan diubah dadi saka Hotel Swissbell, Tangerang. Alesane bis ora iso 'manuver' lek budal saka kantor Disway, Palmerah. Mosok to, Bah? Lha sak durunge opo ora dipikir? Opo sing ngatur 'goblik' kabeh? Sampeyan golek2 alasan ae, sak jane ngomong ae terus terang, budal saka Hotel Swissbell merga sampeyan njujug kono saka bandara. Terus terang ae, gak usah golek alesan macem2. Aku wis biasa ngomong 'ceplas-ceplos', Bah. Lek onok sing tak omongno iki sing gak bener yo sampeyan koreksi ae. Sepurane lek sing tak omongno iki onok sing 'nglarani ati' sampeyan, iku ngono yo guduk karepku, aku mung niat 'ngritik' sampeyan. 'Nothing personal', Bah. Mugo2 seger waras kabeh. Salam. Rahayu.

 

agus budiyanto

Manusia dikasih satu lembah emas minta dua lembah emah, dikasih dua lembah emas minta tiga lembah emas, akan diam setelah mulutnya disumpal tanah.

 

Amat Kasela

 

Putri berias di depan cermin/ Gelas terjatuh jadinya pecah/ Musim hujan musimnya kawin/ Lebih enak bobok di rumah. Wkwkwkwk.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 247

  • ikbal burhan
    ikbal burhan
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
    • Leong putu
      Leong putu
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Leong putu
    Leong putu
  • ZOMBI XXX
    ZOMBI XXX
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
  • ZOMBI XXX
    ZOMBI XXX
  • ZOMBI XXX
    ZOMBI XXX
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • Leong putu
      Leong putu
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • ZOMBI XXX
    ZOMBI XXX
    • yea aina
      yea aina
    • ZOMBI XXX
      ZOMBI XXX
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • ZOMBI XXX
      ZOMBI XXX
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Er Gham
      Er Gham
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Leong putu
      Leong putu
    • Cah Kene ae
      Cah Kene ae
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • ZOMBI XXX
      ZOMBI XXX
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Yasin Ramadhani
    Yasin Ramadhani
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Liam Then
      Liam Then
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • Rosihan Aji
    Rosihan Aji
  • hoki wjy
    hoki wjy
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Leong putu
    Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
    • Leong putu
      Leong putu
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • ZOMBI XXX
      ZOMBI XXX
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Er Gham
    Er Gham
    • Leong putu
      Leong putu
  • hilman g
    hilman g
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Leong putu
    Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
    • Leong putu
      Leong putu
  • Leong putu
    Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
  • yanto st
    yanto st
  • EVMF
    EVMF
    • EVMF
      EVMF
    • EVMF
      EVMF
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • EVMF
      EVMF
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • EVMF
      EVMF
    • EVMF
      EVMF
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • EVMF
      EVMF
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • yanto st
      yanto st
    • EVMF
      EVMF
    • Liam Then
      Liam Then
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • EVMF
      EVMF
    • Liam Then
      Liam Then
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • EVMF
      EVMF
  • Leong putu
    Leong putu
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
    • mario handoko
      mario handoko
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
  • Yuli Triyono
    Yuli Triyono
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
    • Kartosuwiryo
      Kartosuwiryo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Leong putu
      Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
  • Tikto Priharnomo
    Tikto Priharnomo
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
  • agus budiyanto
    agus budiyanto
    • agus budiyanto
      agus budiyanto
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • Kartosuwiryo
    Kartosuwiryo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • DeniK
    DeniK
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Rahmat Nurman
    Rahmat Nurman
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Kalender Lengkap
    Kalender Lengkap
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Dian Gambar
    Dian Gambar
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • Leong putu
    Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • R KUSWANDI
    R KUSWANDI
  • adi Nugraha
    adi Nugraha
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
  • Digital Media Litarecy Channel
    Digital Media Litarecy Channel
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
  • Leong putu
    Leong putu
    • Nimas
      Nimas
    • Leong putu
      Leong putu
    • Nimas
      Nimas
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • rid kc
    rid kc
  • Eddie Sebastian
    Eddie Sebastian
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • mario handoko
    mario handoko
  • mario handoko
    mario handoko
  • Jo Neka
    Jo Neka
  • Aku dan kita Official
    Aku dan kita Official
  • Aku dan kita Official
    Aku dan kita Official
  • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Leong putu
    Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Leong putu
      Leong putu
    • Aku dan kita Official
      Aku dan kita Official
    • Aku dan kita Official
      Aku dan kita Official
    • Leong putu
      Leong putu
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
    • Leong putu
      Leong putu
    • ra jelas
      ra jelas
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.

Berita Terkait