Pledoi, Ferdy Sambo Bantah Lakukan Pembunuhan Berencana pada Brigadir J
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tidak mau bersaksi satu sama lain terkait kasus pembunuhan Brigadir J.--Instagram/@rumpi_gosip
"Meskipun benar saya telah meminta backup untuk mengantisipasi kemungkinan perlawanan dari Yosua, namun maksud yang saya sampaikan semata-mata melakukan konfirmasi terhadap Yosua atas peristiwa yang telah dialami oleh istri saya, Putri Candrawathi, sebagaimana fakta tersebut telah dibenarkan oleh saksi Ricky Rizal dan saksi lainnya," ujar Sambo.
Ferdy Sambo, mengatakan dalam perjalanannya dari rumah Saguling pikiran mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo itu sudah berkecamuk dan tidak bisa terkontrol.
Emosi Sambo semakin memuncak ketika mobil yang ia tumpangi melewati rumah dinasnya Di Duren Tiga Nomor 46 dan kebetulan ia melihat Yosua yang sedang berdiri di depan rumah dinasnya, setelah melihat Brigadir Yosua emosi Ferdy Sambo memuncak mengenai perbuatan Yosua yang diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi.
Dalam emosi yang tak terkontrol tersebut Ferdy Sambo langsung mengkonfirmasi kejadian di rumah Magelang kepada Yosua, mengapa Yosua berlaku kurang ajar kepada Putri Candrawathi?
"Sepanjang perjalanan dari Rumah Saguling, pikiran saya terus berkecamuk dan semakin memuncak ketika mobil yang saya tumpangi akan melewati rumah dinas Duren Tiga 46 dan melihat Yosua berdiri di depan rumah, seketika itu juga kemarahan saya semakin meletup membayangkan apa yang sudah dilakukan kepada istri saya," ujar Sambo.
Ferdy Sambo mengatakan, Yosua menjawab pertanyaan mengenai pelecehan seksual yang dialami istrinya tersebut dengan bernada tidak sopan atau kurang ajar ‘Bagaimana Komandan’ hal tersebut yang membuat Ferdy Sambo meluapkan amarahnya dengan memerintahkan Richard Eliezer untuk ‘hajar Chad’ dan Richard mengokang senjatanya, dan menembak beberapa kali ke arah tubuh Yosua sampai ia terjatuh dan tewas di tempat.
"Kejadian tersebut begitu cepat, stop, berhenti, saya sempat mengucapkannya berupaya menghentikan tembakan Richard dan sontak menyadarkan saya telah terjadi penembakan oleh Richard yang dapat mengakibatkan matinya Yosua. Saya segera keluar memerintahkan Prayogi untuk segera memanggil ambulans sebagai upaya memberikan pertolongan bagi Yosua," kata Sambo.
Saat itu, Sambo memerintahkan Prayogi untuk mencarikan Ambulans untuk memberikan pertolongan kepada Yosua, Ferdy Sambo pun panik saat itu harus memikirkan dan melindungi Richard yang sudah menjadi eksekutor penembakan kepada Yosua.
"Saya begitu panik, namun harus segera memutuskan apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut, terutama untuk melindungi Richard Eliezer pasca terjadinya peristiwa penembakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: