Sandal Tua
Tampilan aplikasi Nusuk yang digunakan untuk mendaftarkan diri berdoa di Raudhah. -FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-
COVID telah mengubah Madinah. Ada aturan baru masuk Raudhah. Aturan selama pandemi diteruskan. Kini untuk masuk Raudhah harus punya izin.
Ini bisa digoreng: masuk masjid kok pakai izin. Tapi tidak ada goreng-menggoreng di sana.
Raudhah adalah satu bagian di dalam masjid utama Madinah, Masjid Nabawi. Raudhah tidak berdinding, tidak berpintu. Raudhah ada di lantai yang sama dengan lantai masjid. Yakni lantai yang di dekat makam Nabi Muhammad.
Makam Nabi memang di dalam masjid. Lantai di sebelah makam itulah disebut Raudhah. Ditandai dengan karpet beda warna: hijau. Luasnya sekitar 12 x 24 meter.
Orang berebut salat dan berdoa di Raudhah. Ada yang sampai menangis-nangis. Mereka percaya berdoa di situ akan lebih terkabulkan.
Dulu selalu rebutan ''masuk'' ke karpet hijau itu. Belakangan diatur: pagi untuk wanita, sore untuk laki-laki. Pendoa wanita terus kian banyak. Kuota untuk wanita ditambah lagi: pagi dan malam untuk kaum hawa.
Masih juga padat.
Datanglah Covid-19. Semua serba-dibatasi. Mulailah pakai izin. Hanya yang dapat izin yang bisa ''masuk'' ke karpet hijau.
Aturan itu tetap berlaku pun setelah Covid. Karpet hijaunya sendiri sudah dilebarkan. Diperluas. Ada Raudhah extension. Daya tampung Raudhah naik 4 kali lipat.
Saya mencoba ke Raudhah tanpa izin. Saya masuk ke halaman masjid lewat gerbang No 330. Lalu menyeberangi halaman menuju pintu masjid dekat 330. Pintu masjid begitu banyak.
Setelah di dalam masjid saya menyusuri lantai yang luas. Dengan pilar-pilar yang banyak. Saya terus melangkah menuju ke arah Raudhah. Begitulah dulu. Selalu. Mau ke Raudhah bisa lewat pintu masjid yang mana saja.
Ternyata langkah saya akhirnya terhalang oleh pagar penyekat. Setinggi hampir 2 meter. Saya tidak bisa ke mana-mana. Depan penyekat. Kanan sana penyekat. Kiri sana penyekat.
Saya salat di situ.
Lalu keluar masjid. Menyusuri halaman lagi mencari pintu masjid yang lain. Banyak pintu ditutup.
Saya terus menyusuri halaman masjid. Mencari pintu yang dibuka. Dari pintu dekat gerbang 330 ke arah gerbang nomor yang lebih kecil. Belok kanan. Ke arah nomor 200-an. Masih ditutup. Sudah 2.000 langkah masih belum bertemu pintu yang dibuka.
Saya belok kanan lagi, ke arah nomor 100-an. Ratusan langkah lagi. Tuh, ada pintu dibuka. Saya masuk masjid lagi. Melangkah ke arah Raudhah lagi. Dari sisi yang lain. Telapak terasa nyaman. Di halaman tadi saya menapak di atas marmer. Di dalam masjid ini saya menapak di atas karpet yang empuk.
Ternyata saya ketemu pagar menyekat lagi. Pagar itu seperti terbuat dari hardboard. Mengintip dari pagar itu pun tidak bisa.
Saya salat lagi di situ.
Kanan juga penyekat. Kiri penyekat. Hanya ada satu jalan kembali: pintu masuk yang tadi.
Saya pun kembali menyusuri halaman yang luas itu. Ke arah yang berbeda. Sampai ke depan makam Baqi'.
Saya lihat di halaman dekat makam ini begitu banyak jamaah berdiri. Antre. Di situlah rupanya lokasi antre masuk Raudhah.
Halaman depan Baqi' ini dibarikade. Agar hanya yang memegang izin yang akan lolos. Yang sudah lolos bisa berjalan ke bagian lain halaman masjid. Yakni halaman antara antrean tadi dan pintu masjid yang dekat ke Raudhah. Begitu luas halaman yang dikosongkan. Sebagai zona transit menuju pintu masjid. Hanya dari pintu yang satu ini orang bisa ke Raudhah.
Kini ibadah sudah harus berizin. Ini sebenarnya bagian dari manajemen ibadah. Tanpa manajemen, doa bisa jadi dosa: berebut posisi.
Bagi yang ikut rombongan umrah, pihak travel-lah yang mengurus izin. Lewat lembaga perizinan di masjid itu. Travel hanya bisa minta tanggal dan jam berapa yang diinginkan. Lembagalah yang menentukan. Kadang bisa sesuai dengan permintaan. Kadang jadwal yang diberikan setelah rombongan pulang atau pergi ke Makkah.
Tapi selalu ada jalan. Pihak travel bisa dapat izin memajukan jadwal lewat cara lain.
Bagi perorangan lebih mudah. Tinggal masuk ke aplikasi Raudhah. Mengisi formulir di situ. Izin akan diberikan lewat aplikasi itu juga. Ketika akan masuk ke Raudhah tinggal menunjukkan layar HP ke petugas di pos barikade.
Di Madinah ada Raudhah extension, di Makkah ada lokasi tawaf extension.
Itu sudah ada sejak dulu. Tapi sekarang mulai diharuskan: yang tidak berpakaian ihram langsung diarahkan ke tawaf extension itu. Lokasinya di lantai dua masjid. Inilah ibadah mengelilingi Kakbah tanpa bisa melihat Kakbah.
Bagian paling pinggir lantai dua ini dipasangi barikade. Agar orang tidak berdiri di pinggirnya untuk menonton Kakbah dari lantai 2.
Hari itu saya belum tawaf bersama istri. Saat berumrah saya tawaf sendirian di dekat Kakbah. Istri masih bersama rombongan dalam perjalanan dari Madinah. Saat istri datang di Makkah saya sudah di Aziziyah, menemui seseorang. Tidak bisa menemani istri tawaf.
Aziziyah masih bagian dari kota Makkah tapi sudah bukan Tanah Suci. Orang beragama lain boleh ke situ.
Lokasi Aziziyah hanya dipisahkan dari Tanah Suci oleh gunung batu. Makkah-Aziziyah lantas disatukan oleh terowongan di bawah gunung. Begitu banyak terowongan di Makkah sekarang ini.
Lantaran letaknya yang di luar kota suci Aziziyah bisa untuk tempat lobi. Restoran besar-besar ada di sini. Mal-mal besar juga di sini. Semua bangunan di jalan utamanya baru. Kinclong. Subway di sini. Huawei di sini. Aziziyah telah menjadi Shibuya-nya Makkah.
Keesokan harinya istri mengajak tawaf bersama. Gagal. Sampai di halaman Masjid Al Haram saya sudah kena cekal. Saya harus lewat pintu lain. Pintu itu hanya untuk yang berpakaian ihram. Yakni untuk mereka yang berumrah.
Di barikade itu saya pisah dengan istri. Dia menuju Kakbah. Tawaf di sana. Wanita memang tidak bisa dibedakan mana yang tawaf umrah dan mana yang tawaf ulangan: pakaiannya sama. Sedang laki-laki yang akan tawaf umrah harus pakai baju ihram –bawahan selembar kain putih dan atasan selembar kain putih. Dua-duanya tidak boleh ada jahitan.
Saya menuju pintu yang diarahkan petugas: ternyata langsung naik eskalator ke lantai 2. Di situlah saya tawaf. Pakai baju hem dan celana panjang. Saya mencoba mencuri pandang ke istri yang tawaf di bawah sana, tapi tidak terlihat. Kakbahnya saja tidak terlihat apalagi istri saya.
Tawaf –berjalan mengitari Kakbah tujuh kali– di lantai 2 ini sedikit lebih longgar. Hanya jarak tempuhnya lebih panjang. Itu karena lingkar treknya lebih besar.
Saya sudah pernah menghitung seberapa jauh lingkaran tawaf di sekitar Kakbah: 10 x wirid. Berarti 10 x 33 = 330 langkah. Dikalikan 7 putaran: sekitar 2.100 langkah. Itu karena saya tawaf di posisi agak berjarak dari Kakbah.
Kali ini saya ingin tahu seberapa beda tawaf di lantai 2. Ternyata saya perlu melangkah 10 kali Asma'ul Husna. Berarti satu putaran 10 x 99 = 990 langkah. Lalu saya paskan menjadi 1.000 dengan cara memperpendek langkah di dekat garis start/finish.
Itu berarti sekali tawaf di lantai 2 sama dengan olahraga 7.000 langkah.
Saya juga pernah tawaf di lantai paling atas. Lantai yang menghadap langit. Tapi tidak menghitungnya. Perkiraan saya 20 x Asma'ul Husna untuk satu putaran.
Hari terakhir di Makkah istri mengajak tawaf wada' (perpisahan dengan Kakbah) di lantai 2. Agar bisa bersamaan. Permintaannyi saya penuhi. Tapi saya tidak tega istri saya harus mengayunkan kaki 7.000 langkah. Lututnyi bermasalah. Maka saya sewa kursi roda: 150 riyal. Saya yang mendorong kursi itu. Rasanya baru sekali ini saya menggendong istri sampai 7.000 langkah.
Ups, bukan 7.000 langkah. Di putaran kedua seseorang bermohon agar ia bisa mendorong kursi roda itu. Badannya tinggi besar. Wajahnya bukan Arab. Bukan Turkiye. Bukan Asia. Bukan Afrika. "Saya dari Tajik," katanya.
Tentu saya menolak permintaan itu. Ini istri saya. Tapi ia terus bermohon. Ngotot. Ia bilang ingat istrinya. Ia minta diberi kesempatan ibadah.
Saya serahkan kursi itu. Ia dorong dengan kecepatan tinggi. Kian jauh. Saya takut kehilangan istri. Saya kejar dengan lari. Lalu saya ikuti ia yang berjalan dengan kecepatannya.
Di putaran kelima azan bergema. Ia memberi isyarat harus cari tempat salat. Ia serahkan kursi dorong kembali ke saya. Saya ucapkan terima kasih. Ia ucapkan terima kasih.
Saya terus mendorong istri. Sampai tujuh putaran. Saya hafal: jarak antara azan pertama dan azan kedua lebih 30 menit. Cukup waktu untuk menyelesaikan tujuh putaran.
Kursi roda adalah bisnis yang return on investment-nya paling cepat. Rasanya. Satu hari sudah bisa balik modal. Hitung sendiri. Satu rit Rp 600.000. Kalau satu hari bisa 10 rit tentu modalnya balik dalam satu hari.
Itu kalau faktor tenaga tidak dihitung. Untuk mengejar 10 rit berarti pemilik kursi harus berjalan cepat 70.000 langkah.
Saya memuji manajemen baru tawaf itu. Seharusnyalah yang sudah tawaf umrah memberi kesempatan pada yang belum. Jangan-jangan, kelak, mencium Batu Hitam di salah satu pojok Kakbah itu pun pakai izin seperti Raudhah. Biar lebih tertib.
Yang juga berubah di Makkah adalah: kian banyak yang masuk masjid pakai sepatu atau sandal. Dulu sepatu-sandal itu wajib dilepas di pintu masuk. Lalu saat masjid dibersihkan semua alas kaki itu ikut dibersihkan. Sekali ke Makkah bisa lima kali beli sandal.
Kini terlihat ada pemandangan baru: biasa saja di dalam masjid Al Haram memakai sepatu dan sandal. Mereka baru melepas saat akan salat. Sandal ditaruh di dekat kaki berdiri.
Pun ketika tawaf. Baik yang di dekat Kakbah maupun yang di lantai 2. Kian banyak yang tetap pakai sepatu atau sandal.
Zaman dulu, apalagi di desa, sandal selalu menginjak kotoran ayam. Ada najis di bawahnya. Tapi sepatu orang sekarang tidak pernah menginjak tahi ayam. Dari rumahnya yang bersih langsung masuk mobil yang bersih. Lalu masuk kantor yang juga bersih.
Sebagai orang desa saya masih risi melihat orang masuk masjid pakai sepatu atau sandal. Hati saya masih berontak. Lalu saya berpikir: apanya yang salah. Toh alas kaki itu tidak ada najisnya.
Saya bertanya ke seorang tua yang tawaf pakai sepatu. Wajahnya Arab. Ia ternyata seorang Palestina yang tinggal di Australia.
"Kenapa pakai sepatu?"
“Saya sudah tua. Telapak saya sakit menapaki marmer tanpa alas kaki," katanya.
Saya langsung mengenakan sandal yang sejak tadi saya jinjing. Saya juga sudah tua. (DAHLAN ISKAN)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul: Henry 0086
Agus Suryono
Kalau di atas: 69. Kalau di bawah: 96..
Agus Suryono
JANGAN FIKTOR YA.. Abah menulis: "Mahfud mungkin perlu memperhatikan, laporan 0086 ini". "Terutama dari segi TEMPUS-nya". TERNYATA. Locus dan TEMPUS adalah bahasa Latin, yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah TEMPAT dan WAKTU, dan merupakan unsur penting dalam proses pembuktian suatu tindak pidana.. #tiwas saya yang terlanjur "fiktor"..
Fa Za
Tegakkan keadilan, meskipun burungmu sendiri tidak tegak...
bagus aryo sutikno
Dengan segunung uang, di negeri Wakanda, satu2nya yg tidak bisa diatur adalah PERUSUH. Dia maunya mengatur walau tidak mau diatur. Dia maunya memajaki walau tidak mau mbayar pajak. Kwkwkw
Eyang Sabar56
Di kepolisian '86' konotasinya 'baku ator' (bisa diatur). Kasus Henry 0086, bisa jadi berakhir di belakang meja. Wong punya duit segunung, apa sih yg ndk bisa diatur dgn uang di negeri Mbah Kliwon.
bagus aryo sutikno
Jadi ingat lagu pengamen di bus kota saat otewe dari terminal Joyoboyo. //Sungguh terpaksa//Aku lari//Menghindar dari//Kejaran polisi//Coba dengarkan//Laguku ini//Mengharap tuan//Bermurah hati// #ngOpi cak Mul
bagus aryo sutikno
Pagi ini saya ndak perlu login, moro2, kolom komentar dah tersedia. Dan begitulah kiranya yg mulia Henry, Blio tidak melarikan diri. Tapi dipaksa melarikan diri, agar Blio tidak menyanyi terkait cipratan2 ke bendahara partai. Bagaimanapun juga Blio adalah rekan Henry Masiku.
Samsul Arifin
Kalo Polisi Bisa Memenjarakan Pemilik Indosurya Kepercayaan Publik akan kembali lagi setelah dua kasus besar bebera bulan ini. Satu Sudah diputus satunya masih proses persidangan ... Selamat Bekerja dengan maksimal pak Pol....
thamrindahlan
Memperhatikan kiprah Prof Mahfud MD dalam sistem pemerintahan bolehkah awak berkesimpulan sementara; Beliau Profesional, Positif & Produktif. Bisa jadi segala persoalan Beliau pahami melebihi kemampuan intelektual Alumni Terbaik Lemhanas terutama dalam menjaga dan mengawal hukum NKRI. Sayang belum ada ide atawa wacana Parpol mencalonkan Pak Mahfud sebagai Wakil Presiden. Padahal mencari pakar bandingan Beliau terkait masalah Hukum sudah sulit kecuali Prof Yusril. Perdata ke Pidana persoalan Indosurya terpulang kepada tanggung jawab moral para bapak ibu perangkat hukum yang langsung menangani. Abah dan kaum perusuh hanya bisa berdoa melalui disway.id semoga duit 100 T itu jelas ada dimana. Kata orang melayu "apalah awak ini" Salamsalaman.
Mister Xi
admine kurang update,,, bahwa API JS google developer harus diperbaharui,,, menurut inyonge sih gaji admin masih lancar,,, tapi ngopinya kurang pahit kurang kenthel,, kurang susu,,,, wekawkwkwk,,,,
AnalisAsalAsalan
@GI Ngalah. Ngalih. Ngamuk.
Gregorius Indiarto
"Sebaik-baiknya bertahan adalah lari" ujar ahli kungfu "kalau masih kuat, kalau tidak kuat ndeprok".
Fiona Handoko
henry surya kalau mau lari, boleh ke kota timbuktu saja. sekalian bergabung dengan paman gober cari emas.
reskon indo
Pak mahfud (mahfud md) ini luar biasa jasanya buat negeri ini, kata teman saya. Mulai di KY sampai di pemerintahan Gus Dur hingga di kabinet jokowi kinerjanya sangat masif. Khusus dikabinet jokowi, pak mahfud lah yang berjasa "mencuci" birokrasi. Mulai kasus ferdy sambo hingga kasus rafael. Saat kasus ferdy sambo, pak mahfud lah yang teriak itu bukan kasus biasa. Hingga akhirnya semua terbongkar. Bukan hanya itu, dari kasus ini kita tahu kompolnas ternyata hanyalah sekelompok orang yang kerjanya sebagai pemandu sorak pejabat. Begitu juga pada kasus rafael, pak mahfudlah yang "meminyaki" api kecil yang bermula dari hanya kasus percintaan anak remaja. Belum kasus2 kecil lain yang sebenarnya sangat krusial. Ditangan pak mahfud, medsos bisa menjadi pedang pembuka tabir kebobrokan birokrat negeri ini. Sampai2 ada yang menilai beliau ini menteri atau bukan kok kerjanya hanya main medsos. Padahal, justru dengan medsos inilah rakyat diajak beliau untuk bersama2 peduli dengan negara ini. Pak mahfud sdh menjadi salah satu jawara pak jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan. Tapi sayang, pak jokowi tdk punya jawara dalam bidang pertanian. Padahal bidang pertanian adalah yang menyangkut paling banyak hajat hidup penduduk Indonesia. Beras dan gabah petani selalu mengalami peristiwa yang tragis. Kalau tdk kemahalan ya anjlok harganya. Apalagi ditambah pupuk langka. Semoga, kelak, siapapun presidennya akan lebih baik lagi mengurus negeri ini.
Jo Neka
Pak Jimmy.Ke 2 kasus ini berbeda.Si Henry murni bisnis. Si Rafael murni korupsi.
Jimmy Marta
Level Henry Surya pasti jauh lebih tinggi dari seorang eselon 3 pajak itu. Trisambodo dg 500 M dgn banyak rekening atas nama anak, istri dan sanak famili terlacak. Begitupun SDB nya senilai 37M. Bahkan seorang Henry lebih hebat dari 460 pegawai kemenkeu. Yang semula di indikasi TPPU 300T, tp diralat dg kasus kepabeanan dan bea cukai. Kemana Henry nyimpan 106T itu?. Kenapa gk terlacak oleh PPATK?. Entahlah...mungkin kalaupun terlacak ntar kita2 di prank lg oleh ppatk itu....
Leong Putu
Suami - istri. 8.5 : berhenti mencari . 8.6 : dimengerti. 8.7 : teruskan, jalan anda sudah benar.
Jo Neka
Suami : 86 Istri :87. Perusuh: 89.Semoga di pahami dan di maknai.
Agus Suryono
TENTANG SEMBOYAN DAN KODE ANGKA 86.. Kalau di lingkungan KERETA API, ada istilah SEMBOYAN 35. Kalau kita naik kereta api, kadang disamping REK, terbaca ada tulisan "SEMBOYAN 35". Itu artinya, MASINIS harus MEMBUNYIKAN klakson. Biasanya setelah itu di depannya, rawon KERUMUNAN masyarakat. Misal DEKAT PASAR. Nah kalau 86, itu bagian dari kode angka untuk percakapan SISKOM Polidu, melalui KODE ANGKA. Kode angka itu, misalnya adalah: (8.1): "Suara diterima lemah". (8.2): Diterima baik. (8.3): Penerimaan tidak jelas. Tolong ganti alat komunikasi lain. (8.4): Tanya: penerimaan bagaimana..?. (8.5): Berhenti memancar. (8.6): DIMENGERTI.. (8.7): Teruskan berita ke ... (sebutkan). Jadi 86, berarti DIMENGERTI. BUKAN berarti BENAR. Kalau laporan nomor 0086..? Artinya adalah nomor urut pencatatan laporan di Unit/ Kantor Polisi penerima laporan adalah 86. #bukan kode atau nomor SAKTI..
yea aina
Om @JN, sama-sama berhitung resiko. Lebih "mengerikan" resiko investasi keuangan daripada investasi berproduksi. Apes-apesnya orang produksi masih ada aset dan peralatan yang punya nilai jual, tinggal kapan menyatakan tidak cuan lagi (baca: boncos) sehingga produksi dihentikan. Kalau investasi di pasar keuangan, boro-boro pulang modal secuil, uangnya sudah kabur atau nilai jualnya sudah ludes. Pak @JM, searah apa yang dilakukan pak Jiping di Tiongkok sana: produksi produksi dan produksi, bahkan diembel-embel i "produk tersuperhemat" sedunia. Tak ada yang bisa menyalip di tikungan manapun.
Udin Salemo
#everyday_berpantun Otong membeli nasi kebuli/ Untuk dimakan bersama Haikal/ Orang kaya mudah dikibuli/ Bungakan uang tak masuk akal/ Bang Amin pergi ke kampung biawak/ Untuk menjual hewan trenggiling/ Berharap uang berkembang biak/ Nyatanya lesap digondol maling/ Pergi ke pasar beli ikan belanak/ Belanak jangan dijadikan ikan asap/ Dari bapak turun ke anak/ Dua-duanya jadi tukang "sulap"/ Inyong pergi ke warung slamet/ Untuk membeli sayur trancam/ Usaha uang supaya jadi selamat/ Jadilah Koperasi Simpan Pinjam/ Pai ka Tapa naiak padati/ Padati dielo dek kudo balari/ Sabana beda urang bajanji/ Janji nan inyo buek baingkari/
Otong Sutisna
Pengacara HPH, kayaknya salah strategi... dengan banyak ngeles.... padahal kalau waktu kasus LM dan A.... langsung minta maaf, selesai.... pejabat kita sudah salah susah minta maaf, padahal rakyat 62+.... pemaaf loh
Jimmy Marta
Bagaimana cara menghipnotis 23rb orang, hingga pasrah menyerahkan milyaran uangnya masing2..?. Kalau Rajiv Jain menggunakan ilmu kehati2an untuk mendapat kepercayaan. Reputasinya dibangun bertahun2. Jujur dan punya otak kelas dewa dlm mengelola uang klien. Henry Surya mestinya juga bukan jago keuangan biasa. Ia nya pasti tahu kelolaan model multi level. Ada ttk jenuh, dan yg link nya di ujung pasti boncos. Apakah jualan sang pemilik Indosurya ini?. Hanya godaan rente yg besar?. Anggota Motif dan emosi nambah kaya Terbetik kabar dua orang seleb yg ibu2 terjebak di ksp itu. Yg satu nyumbang 4,3M yg satu lagi cuma nyebut M nya aja.
Mister Xi
saatnya Abah bahas De-fi (decentralized Finance) dgn technologi blockchain,,, sistem keuangan dengan smart contract (kontrak cerdas),,,, terdesentralisasi,,,, tanpa batas negara,,,, tanpa PAJAK (jadi tak akan sakit ati dengan perilaku ruswah DJP) ,,, otomatisasi dengan smart contract yg terkunci,,,, punya dana tinggal taruh,,, kapan perlu tinggal ambil,,,walaupun annual returnnya tidak banyak,,,, tapi maaih lebih besar dari deposito,,, mau gadai asset juga mudah,,, inyonge dah 3 tahunan di De-Fi,,, masih nyaman,,,, ya walaupun kecil2an,,,, karena pakai uang bebas,,,, bukan uang dapur
daeng romli
"Sebaik-baik bertahan adalah lari" iku semboyane maling sing kepergok wong sak kampung, tapi nek semboyane wong bal balan "Sebaik-baik bertahan adalah menyerang" #hidupbonek #masiosaikigaktaumenang wes ngono ae Bah.....Salam
Mister Xi
breaking news,,,,, bagi penggemar chat GPT,,,, sekarang dah punya "otak" GPT-4,,, lebih cepat meskipun masih suka ngarang dan halu,,, wkwkwka,,,,,
Komentator Spesialis
Mahfud MD akan berdiri paling depan mempersoalkan keputusan bebas tsb. Dikatakan juga akan menempuh jalur hukum. Maaf Saya kok nggak percaya. Selama ini saja gimana. Punya kekuasaan tapi tak banyak berguna. Hanya berkata kata. Lihat kelakuan kompolnas si benny mamoto dia diam juga. Hadeh..sudahlah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 319
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google