Merinding, Ketegasan Soekarno Menolak Israel dari Ucapan Selamat, Piala Dunia hingga Asian Games

Merinding, Ketegasan Soekarno Menolak Israel dari Ucapan Selamat, Piala Dunia hingga Asian Games

Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno-Facebook-

Pada Januari 1950, Menteri Luar Negeri Israel Moshe Sharett mengirimkan pesan kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta mengenai pengakuan penuh kedaulatan Indonesia oleh Israel, namun Soekarno hanya membalasnya dengan ucapan terima kasih tanpa menawarkan hubungan diplomatik.  

Soekarno menolak Israel dan menolak berangkatkan tim melawan Israel dalam Piala Dunia 1957. Bagi Soekarno, Palestina lebih penting daripada Indonesia lolos Piala Dunia.

Saat itu, Tim nasional Indonesia sebenarnya sudah lolos pertandingan tingkat Asia dan hanya perlu bertanding lawan Israel untuk bisa lolos ke Piala Dunia 1958 di Swedia.

Namun tim nasional menolak berangkat dan melepaskan kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia, demi mendukung Palestina dan menentang penjajahan Israel.

Penolakan Israel oleh Soekarno juga terlihat ketika Indonesia jadi tuan rumah Asian Games IV tahun 1962. Soekarno tidak memberikan visa untuk atlet kontingen Israel.

Keputusan tidak memberikan visa pada Atlet Israel ini jelas membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) berang, Soekarno memerintahkan Indonesia keluar dari Komite Olimpiade Internasional.

Soekarno teguh pendirian menolak Israel hingga akhir kekuasaanya. Dalam pidato ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-21, Soekarno mengungkapkan bagaimana Indonesia harus bangga sebagai bangsa yang konsekuen, berjiwa kemerdekaan, antiimperialisme. Indonesia kata Soekarno juga serta secara aktif tidak mengakui Israel. 

Pada tahun 1962, Soekarno dengan lantang bersuara; "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel".

PSSI Persiapkan 6 Stadion untuk Piala Dunia U-20

Sementara penolakan terhadap Israel terus datang dari masyarakat, politikus bahkan kepala daerah, PSSI lewat Ketua Umumnya Erick Thohir menyatakan, masalah ini akan diurus Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Kabarnya, FIFA bersama PSSI dan Pemerintah Indonesia akan membahas masalah ini dalam waktu dekat dan mencari solusi.

Namun menurut Erick, sebagai tuan rumah yang ditunjuk FIFA lewat proses bidding 2019 silam, Indonesia siap selenggarakan pertandingan dan jamin keamanan seluruh peserta Piala Dunia U-20 yang digelar di 6 stadion. 

Mulai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring di Palembang, Stadion Manahan di Solo, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali, dan Stadion Si Jalak Harupat di Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: