Pojokan Sri

Pojokan Sri

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu 29 Maret 2023. -Ricardo/JPNN.com-

YANG paling saya khawatirkan saat ini adalah: Sri Mulyani mengundurkan diri.

Bukan main sulit posisi menteri keuangan itu. Keterangannya di komisi XI DPR Selasa lalu terlihat seperti seorang pembohong. Terutama setelah besoknya, angka-angka yang berbeda dikemukakan Menko Polhukam Mahfud MD. Angka-angka itu dibeberkan lengkap di depan Komisi III DPR.

Tentu Sri Mulyani bukan tipe pembohong. Tapi terlihat jelas bahwa angka-angka yang dia ungkapkan seperti sebuah usaha menutupi sebuah kejahatan.

Maka betapa sulit posisi Sri Mulyani setelah rapat dengar pendapat menko dengan komisi III itu.

Kalau dia seorang yang memang dikenal suka berbohong mungkin cuek saja. Persoalannya Sri Mulyani adalah orang yang selama ini tepercaya.

Saya setuju dengan Mahfud MD bahwa Sri Mulyani bukan pembohong. Sri Mulyani hanya menerima angka-angka itu dari anak buahnyi. Sri Mulyani harus percaya pada angka yang disampaikan padanyi itu.

Di satu pihak menkeu harus menyemangati anak buah: agar program kerja bidang keuangan mencapai target. Sesekali juga harus membela anak buah.

Di lain pihak kini dia tidak bisa lagi menghindar: begitu banyak anak buahnya yang menyebabkan dirinyi terpojok. Di muka publik pula. Di masalah yang begitu sensitif: korupsi dan pencucian uang.

Sebagai menteri yang dikenal bersih, Sri Mulyani menjadi terlihat seperti tidak berdaya di dalam kandang buaya anak buahnya.

Idealisme dan keinginannyi untuk bersih begitu besar. Tapi yang terbongkar sekarang ini begitu nyata: soal pencucian uang yang sampai menumpuk begitu lama dan begitu besar.

Yang saya khawatirkan dari Sri Mulyani adalah ini: jangan-jangan dia mulai berpikir, untuk apa lagi jadi menteri. Keinginan baiknyi yang tinggi mentok di kenyataan kerja anak buah. Harapannyi yang begitu tinggi kandas di keruwetan birokrasi. Untuk apa lagi jadi menteri. Gaji sebagai menteri begitu kecil. Peluangnyi untuk jadi sesuatu yang lebih tinggi juga sudah hampir tidak ada lagi.

Lalu untuk apa kelelahan pikiran, mental, dan fisik Sri Mulyani. Kalau ujung-ujungnya semua pengabdian itu tenggelam oleh kasus-kasus besar seperti ini.

Keinginannyi menegakkan sesuatu ternyata seperti menegakkan benang basah.

Hanya pejuang sejati yang tidak frustrasi dengan kenyataan seperti itu. Harapan saya Sri Mulyani adalah pejuang sejati: pilih menyelesaikan persoalan yang begitu besar, begitu penting dan begitu sensitif. Jangan pernah punya pikiran mundur lagi, pun dengan alasan diperlukan di lembaga keuangan dunia.

Maka saya ucapkan selamat berjuang sebagai pejuang.

Pasti saya membayangkan betapa frustrasi Sri Mulyani.

Ke pihak luar dia menghadapi opini publik yang begitu kejam. Tanpa ada peluang lagi baginyi untuk mengelak, membantah, atau meluruskan.

Ke dalam dia harus menghadapi anak buah dengan perasaan jengkel yang memuncak.

Tapi semua sisa pekerjaan itu harus diselesaikan oleh birokrasinya sendiri. Apakah Sri Mulyani masih bisa mengandalkan mereka? Untuk, misalnya, tidak dibelok-belokkan lagi?

Kalau Sri Mulyani tidak percaya pada anak buahnyi, lantas siapa yang harus menanganinya.

Potong satu eselon? Sapu bersih begitu banyak orang? Atau serahkan ke lembaga swasta seperti Ernst & Young? Seperti dulu bea cukai diserahkan ke perusahaan Prancis?

Forum Komisi III DPR dengan menko Polhukam Rabu lalu benar-benar telah membuat posisi Sri Mulyani begitu sulit. Khususnya sebagai menteri. Bukan sebagai pribadi.

Misalnya bagaimana dengan pedenyi Sri Mulyani bilang di depan DPR bahwa transaksi mencurigakan yang menyangkut orang kemenkeu hanya Rp 3,5 triliun. Sedang Menko Mahfud dengan gamblang menyebut angka itu Rp 35 triliun. Lengkap dengan buktinya.

Pun dengan ketegasan khasnyi, Sri Mulyani merasa tidak pernah menerima surat dari PPATK. Sementara besoknya menko menyebut surat itu ada tanda terimanya.

Saya memperkirakan Sri Mulyani akan sangat sulit berkilah lagi. Maka pilihan terbaik adalah menyelesaikannya dengan segera. Toh masih ada waktu satu tahun baginyi.

Yang juga telak adalah soal ketegasan Sri Mulyani yang mengatakan sudah menindak pelaku pencucian uang dimaksud. Sedang harusnya itu belum cukup. Tidak boleh hanya pelakunya yang ditindak. Menurut Menko Mahfud,  seluruh jaringannya harus diungkap. Seperti kata menko, tindak pencucian yang itu pasti berjaringan. Bisa sampai istri, anak, sopir dan teman-temannya.

Pokoknya Sri Mulyani kini dalam posisi begitu sulit.

Atau dia menemukan cara berkilah yang baru. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Edisi 30 Maret 2023: Musailamah Al-Makin

Agus Suryono

PESONA (NABI) MUSAILAMAH.. 1). Sebelum jadi "Nabi" (palsu), Musailamah sempat masuk Islam. 2). Sifatnya lemah lembut dalam bertutur, pandai bicara dan pandai menarik simpati. 3). Musailamah bahkan pernah membangun Masjid. 4). Mengaku punya sifat pemurah. 5). Banyak yang tertarik, karena ajarannya membolehkan orang untuk TIDAK sholat. 6). Musailamah juga ahli sihir. 7). Jadi bahan ejekan, karena: A). Menyusun Quran versinya SENDIRI dari sisi isinya. B). Juga menamakan kitabnya sebagai Qur'an. Tetapi kualitas sairnya sangat jauh di bawah Quran. 8). Tidak ada informasi tentang berapa "i" yang dipunyainya. #Ternyata.. Nyatater..

 

Jhel_ng

Pak Makin ini rektor idolaku. Satu kampung halaman. Ups bukan, lebih tepatnya satu kabupaten asal. Diceritakan, masa kecil beliau: ngaji, mondok, angon wedhus. Tidak tahunya dengan metodologi yang ketat, beliau melakukan penelitian dengan topik yang sensitif. Serius. Tapi tetap "cengengesan" dan santai dalam memimpin PTKIN besar itu. Tidak banyak yang tahu, kearsipan dan keteraksesan dokumen menjadi konsen beliau. Bersama tim yang dipimpinnya, beliau membangun basis data referensi di bawah Kementerian Agama. Namanya Moraref. Mora (ministry of religious affairs) merupakan kementerian agama. Branding baru, lebih bisa diterima ala barat. Lebih "renyah". Ref merupakan kependekan dari referensi. Konsep dasar Moraref, termasuk sistem penilaian jurnalnya, kini diadopsi oleh Sinta Kemdikbud. Tapi Moraref tetap hidup. Orang kalau sekali sudah berfikir, maka bisa banyak sekali yang dipikirkan dan dikerjakan.

 

Muhammad Sk

Artikel terburuk di tahun 2023.

 

rid kc

Prof al-Makin ini asli Bojonegoro dan alumni UIN Jogja dulu masih IAIN. Alumni IAIN Jogja memang ahli bidang filsafat. Salah satu tokoh filsafat adalah Prof. Simuh yaitu rektor IAIN sekaligus penasehat Sultan. Mahasiswa IAIN Jogja berani berpikir out of the box dan sangat bebas bahkan saking bebasnya ada yang memplesetkan singkatan IAIN yang semula Institut Agama Islam Negeri menjadi Ingkar Allah Ingkar Nabi. Entah kalau sekarang sudah menjadi UIN.

 

Lusy Anggraini

Sepertinya Umayyah bin Abi Shalt yang dimaksud adalah laki-laki, seorang penyair.. Musailamah juga pakai "bin" : Musailamah bin Habib, menikah dg nabi palsu perempuan yg bernama Sajjah binti Al Harits... jadi tidak semua yg berakhiran "ah" (ta' marbutoh) mengandung arti perempuan #IAI AL-KHOZINY Sidoarjo

 

Juve Zhang

RUU Perampasan Aset Koruptor sudah diserahkan Pemerintah tapi belum Jadi jadi . Anggota DPR yg harus didesak mensahkan SEGERA. Dari rapat nampak beberapa anggota tak paham sampai pertanyaan nya malah di tertawakan penonton umum yg di balkon atas. Tingkat Inteligensi sebelum nyalon harusnya di Batasi misal IQ minimal 125 . Mereka nampaknya banyak yg "berat" mengikuti alur cerita. Bahkan 189 triliun masih bertanya apakah itu diluar yg 349 triliun.wkwkwkw. kita saja yg sekilas baca tahu itu materi dalam 349 T. Benar benar perlu banget TES IQ minimal anggota Dewan Terhormat. Lawan dengar pendapat itu seperti Prof Mahfud MD mungkin IQ 140 PLUS MINUS. Lah yg mau nanggapi misal IQ 95_105 yah jelas berat . Akhirnya ini mirip Kuliah Terbuka bagi anggota Dewan oleh Prof Mahfud. Sangat DICURIGAI pejabat eselon 1 kemenkeu mempermainkan Menkeu dengan data data tak benar. Itulah perbedaan data Bu Menkeu yg 3,3 Y Triliun saja.sedang yg Prof Mahfud jauh lebih gede. Total 349 T.

 

 

Jokosp Sp

Setelah ikut menyimak dan mendengarkan koordinasi Pak Mahfud, PPATK dengan DPR yang tanpa Ibu Sri Mulyani yang katanya lagi di Bali. Sementara Bareskrim dan MA di video gag disorot. Kemarin sampai malam bisa diambil langkah yang seharusnya pemerintah jalankan: 1. Usut tuntas semua korupsi dan pencucian uang yang sudah diberikan data dari PPATK senilai 349T. Dibuka penuh tanpa terkecuali prosesnya ke masyarakat. 2. PPATK, Kepolisian, MA, Pengadilan, KPK, Kemenkeu dibawah komando Pak Mahfud harus membentuk dan menjalankan penyelidikan dibawah satu komando Pak Mahfud. 3. Ibu Sri Mulyani harus terbuka dan mendukung penyelidikan kasus di Kemenkeu ( termasuk di Bea Cukai ) 4, Bapak Presiden segera ( sekarang ) menerbitkan PERPU penyitaan asset koruptor, yang ternyata belum ada dan sampai sekarang jadi bahan penyelamatan harta para koruptor. 5. Kementerian Keuangan diberi target maxsimal 100% kasus korupsi dan pencucian uang kasusnya selesai dan dibuka untuk umum. Pencapaian saat ini hanya 30-40%, sangat-sangat miris. Dan penyelesaian kasusnya cuma dapat scorsing jabatan dan mutasi jabatan padahal ini kasus korupsi. Belum ada sangsi hukum dan proses pengadilan yang dilakukan ( cuma dua gelintir kasus Gayus dan temannya ). Kita dukung sepenuhnya langkah-langkah Pak Mahfud untuk terus membuka borok-borok korupsi di negeri ini yang katanya "kita noleh kanan, noleh kiri adanya korupsi". Memalukan sekali.

 

AnalisAsalAsalan

Kalau Abah bertemu lagi dengan Prof. Makin, saya titip pertanyaan ini: Yang disebut kitab sucinya Musailamah itu: 1. Ditulis kapan? Apa tercantum siapa yang menulis, karena biasanya di bidang manuskrip ada identitas penulis. Modifikasi menjadi satu buku utuh tahun berapa? Jangan-jangan baru ditulis dan dibukukan abad 20. He3x 2. Pakai huruf apa? Arab? Ada syakal (titik untuk ba', ta', tsa', dll)? Kalau beliau mengaguminya berarti beliau bisa baca, berarti ada syakal, berarti ya baru itu, karena zaman Khulafaur Rasyidin masih belum ada syakal. 3. Kok mirip Al-Qur'an? Bagaimana kedalaman bahasa Arabnya -- dari segi balaghah/sastra sajalah. Bagaimana dengan keseimbangan kata-katanya, seperti penelitian Abdurrazaq Naufal terhadap Al-Qur'an. Dah, itu aja. Terima kasi, Abah.

 

suyadi syamsuri

Kitab suci musailamah alkadzab hampir sama dengan Alquran karena salah satu pengikutnya adalah utusan nabi Muhamad saw yang di kirim untuk mendakwahi musailamah akan tetapi malah murtad akibat di berikan harta . Utusan tersebut hapal Al quran

 

Samsul Arifin

Pernah Dengar Hepotesa Gusdur mengatakan bahwa di Nusantara ada banyak Nabi dan sekarang diperkuat oleh research Prof. Al Makin bahwa nabi di Nusantara ada 300. Tapi Yang Dibutuhkan oleh Orang Indonesia sekarang bukan nabi karena memang ada nubuah yang mengatakan bahwa Muhammad SAW adalah nabi dan Rasul Terakhir. Orang Indonesia membutuh orang yang berkarakter dan Bersifat layaknya nabi dan Rasul 1. Siddiq= Jujur 2. Amanah= Terpercaya 3. Tabligh =Komunikatif 4. Fathonah = Cerdas lagi pandai Apakah Ada ? Ada tapi sudah sangat jarang. Namun semoga harapan kedepan Indonesia bisa dipimpin oleh orang yang berkarakter Nabi dan Rasul. Amin Ya Rabbal Alamin. Salam damai dari # IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

 

Fiona Handoko

sayang, bpk erick thohir bawa surat bpk jokowi, lupa ditempeli materai 10 ribu. tentu fifa tahu, untuk menunjukkan keseriusan. surat di astina harus wajib bermaterai


Purnomo Inzaghi

Artikelnya bagus sekali, saya baru tahu ada yang meneliti nabi begitu detailnya bahkan sampai nabi-nabi yang saat ini dianggap penista agama. Benar juga Pak Al Makin, kalo sampai disertasi beliau di bukukan dan terbit di Indonesia bisa gawat, sensitif dan potensi menimbulkan gaduh. Ingat kasus disertasi tentang hubungan intim di luar nikah oleh Abdul Aziz, mahasiswa doktoral UIN Sunan Kalijaga juga, gaduhnya minta ampun, padahal mungkin memang ilmiah. Tapi ya begitulah realita di negara kita. Jangan lupa, kemarin sore ada "nabi" (dalam tanda kutip ya) yang menjadi bintang di gedung DPR, Bapak Menkopolhukam Mahfud MD. Beliau bikin heboh karena memberikan kuliah pada anggota DPR Komisi 3 dengan sangat lugas, berbobot, sampai anggota dewan yang terhormat mati kutu.

 

doni wj

Dalam perspektif marketing, Nabi-Nabi palsu itu membuktikan: semustahil apapun idemu, kalau dirimu yakin dengan itu, akan ada pasarnya juga

 

Sri Wasono Widodo

Gus Baha menceritakan betapa janggalnya quran versi Musailamah. Pada akhirnya Musailamah tewas di tangan Wahsyi dalam perang Yamamah sebagai penyesalannya membunuh paman Rasulullah Hamzah. Saya pikir referensi tentang Musailamah banyak di Timur Tengah, namun Prof Al Makin lebih mudah mengakses yang di Eropa

 

Leong Putu

Kali ini saya jujur (lagi). Niat jujur janganlah dimarahi. Nanti malah belajar tidak jujur. Foto yang menyertai artikel kali ini bagus sekali. Juru fotonya juga pintar sekali, berhasil mengarahkan peserta foto untuk senyum semua. Bahkan empat dari lima orang berhasil diarahkan untuk senyum peps*dent. Lebih dari 50%. Sukses. Ehem...ehem.... Awalnya, pagi tadi. Saya kira itu foto Artis. Lebih tepatnya group band Sheila On7. Sebab saya lihat, salah satunya ada yang foto bergaya. Yang berompi merah. Setelah saya zoom, laaaaaah dalah ternyata si 4T.. Wkwkwkwk.... Ikan Tengiri Ubur ubur / Ikan teri dan kakap Merah / Mohon diri ijin kabur / Melarikan diri sebelum Pak Di marah / #4T : Tuwek, Tembem, Tjengengesan dan Tajir.

 

didik sudjarwo

Ada dua kisah menarik berkenaan dgn nabi falsu Musailamah al Kazzab.Salah satunya kira2 begini. Alkisah.Konon katanya.Pada jaman dahulu lahirlah bayi mungil yg berambut tipis.Oleh urtunya dibawa ke nabi Muhammad.Seperti biasanya maka nabi Muhammad mendoakan,memberi kurma sedikit yg telah dikunyah di mulut bayi dan mengelus kepala bayi itu.Ee ndilalah kersaning Allah.Kuasa terjadi 'cling' seketika rambut bayi itu lebat.Kisah itu didengar pengikut Musailamah.Maka berangkatlah urtu yg punya bayi ke Musailamah.Setelah sampai diutarakan keinginannya.Segera Musailamah mendoakan dan mengelus kepala bayi tersebut.Entah doanya salah atau mungkin kerna nabi falsu.Tiba2 'cling' rambut bayi itu malah gundul.Dan anehnya bayi tersebut gundul hingga dewasa hingga sampai akhir hayatnya.Demikian jua anak keturunannya juga gundul semua. Demikianlah kisah pendek yg dapat saia sampaikan.Bila ada kurang lebihnya abaikan saja. Ngapunten.

 

ari widodo

adanya nabi palsu adalah suatu keniscayaan dan fakta sejarah dan terus ada sampai akhir zaman, jadi landasannya ilmiah lha wong ada di hadits, manfaatnya untuk apa penelitian ya manfaatnya untuk memberikan pemahaman pencerahan literasi sebagai ilmu bagi ummat akhir zaman agar jangan sampai tersesat percaya atau bahkan menjadi pengikut ajaran nabi palsu, jadi kategori nabi disini adalah kategori nabi palsu dan itu ilmiah, sebagaimana ada orang di komunitas disway mengaku sebagai komentator spesialis padahal bukan, berarti dia adalah komentator spesialis palsu

 

Johannes Kitono

Dikala media utama dan medsos sedang heboh soal gagalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia - U-20. CHD dan juragannya seolah olah pura pura tidak tahu. Padahal pasti sedih dan kecewa juga dengan putusan FIFA. Terpaksa memindahkan arena laga Sepak Bola dari Indonesia akibat penolakan dari dua Gubernur PDI-P. Anak saya cs kecewa berat karena tidak bisa menyaksikan Timnas Garuda berlaga lagi seperti ketika mengalahkan Timnas Burundi. Ketika beberapa Arab sedang rekonsiliasi dengan Israel justru kita menolak kedatangan Timnas Israel. Hanya untuk urusan sepakbola. Ironisnya, ketika IPU mengundang parlemen Israel bersidang ke 144 di Bali, 2022. Tidak ada partai dan anggota parlemen yang menolaknya.Nah, giliran FIFA mengundang Timnas Israel yang sudah lolos prakualifikasi berlaga di Indonesia. Kok tega teganya para politisi termasuk partai penguasa menolaknya. Partai Penguasa akan *membayar mahal* atas tindakan munafiknya.Suara Partai Penguasa saat Pemilu pasti digembosi para pencinta sepakbola dan generasi muda. Gagalnya Indonesia jadi tuan rumah karena wan prestasi terhadap FIFA akan berdampak negatip. Terhadap perkembangan sepak bola di Indonesia. Harus diusulkan supaya para Politisi dan Gubernur yang menolak Timnas Israel. Seumur hidup tidak boleh menonton pertandingan Sepak Bola yang bernaung dibawah PSSI.

 

doni wj

Jadi kagum dg Universitas Heidelberg. Yg mendokumentasi dan mempresentasikan pengetahuan/sains sebagai buah karya pikiran dan penanda peradaban. Semangat yg sama dahulu kala pernah dilakukan dan membawa kejayaan serta era keemasan Islam. Ketika sains dan ilmu pengetahuan dijadikan landasan, nafas, dan semangat menjalani kehidupan. Hingga menjadi tulang punggung kemajuan dunia saat ini. Kalau Al Khawarizmi tidak menemukan Algoritma, tidak akan ada komputer, smartphone, atau artificial intelegence. Kalau Ibnu Sina dan Al Kindi tidak menemukan metode diagnosa, pembedahan, dan pengobatan. Dunia medis masih akan menerapkan klenik, bukan klinik. Semuanya berawal dr ayat Qur'an yg pertama turun: "Iqro..'". Bacalah. Dengan Nama Tuhanmu Yang Maha Menciptakan. Kita diminta untuk membaca, mengkaji, menelaah, meneliti, fenomena alam semesta di sekitar kita. Semua ciptaanNya. Dengan nama Allah. Semangat ini yg luntur di kalangan Muslim saat ini. Terjebak di dalam dogma dan benar-salah. Lupa pada Perintah Pertama. Maka kalau prihatin dg kondisi umat Islam saat ini, jawabannya adalah: kembali kepada perintah yang pertama. Lalu bagaimana dg manusia Indonesia? Kita terlalu terkagum-kagum pada pencapaian dunia dan sistem yg mengajarkannya. Bagaimana Universitas tertua ada di Qawariyin 830an, atau Al Azhar, atau Oxford. Lupa bahwa di relief Borobudur tahun 700an terekam sistem pengajaran klasikal sudah digunakan. Kagum boleh, terlalu jangan. Kita prihatin? Kembalilah pada yg pertama

 

Udin Salemo

#everyday_berpantun Kularang engkau pergi ke Pungasan/ Di Pungasan banyak kolam ikan/ Inyong dhewek suka tjengengesan/ Hebatnya filsafat tak memberi makan/ Di Pungasan banyak kolam ikan/ Satu kolam besar punya pak Hari/ Karena filsafat tak memberi makan/ Makanya tak pernah inyong pelajari/ Situjuah bandanyo dalam/ Bakambuik pinang mudonyo/ Bamulo kasiah mandalam/ Digayuang suduik matonyo/ Hari sananyan pai ka Padang/ Singgah sabanta di Ulakan/ Sabana lamak samba randang/ Mintuo lewat nyo acuahkan/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 275

  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • asung pranoto
    asung pranoto
  • Kevin Hs
    Kevin Hs
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Siti choirun Amala
    Siti choirun Amala
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Axl ngux 23
    Axl ngux 23
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • Liam Then
      Liam Then
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • yea aina
      yea aina
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Samsul Arifin
    Samsul Arifin
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Samsul Arifin
    Samsul Arifin
  • Liam Then
    Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Liam Then
      Liam Then
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • reskon indo
      reskon indo
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Amat K.
      Amat K.
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • alasroban
    alasroban
    • De We Bison i
      De We Bison i
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Alfi Nur Afifah
    Alfi Nur Afifah
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Alfi Nur Afifah
    Alfi Nur Afifah
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Suardi Mengikat Hikmah
    Suardi Mengikat Hikmah
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Kalender Lengkap
    Kalender Lengkap
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • dar_smd
    dar_smd
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Pakdhe joyo Kertomas
    Pakdhe joyo Kertomas
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Multi Suk
    Multi Suk
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • hoki wjy
    hoki wjy
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Hilal Rifat
      Hilal Rifat
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Rank Bukik
    Rank Bukik
  • Sri Wasono Widodo
    Sri Wasono Widodo
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • reskon indo
      reskon indo
  • Amat K.
    Amat K.
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Giyanto Cecep
    Giyanto Cecep
  • hoki wjy
    hoki wjy
  • Giyanto Cecep
    Giyanto Cecep
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Er Gham
    Er Gham
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Abd Qohar
    Abd Qohar
  • Isa Milis
    Isa Milis
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Er Gham
    Er Gham
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Riyono ,SKP
    Riyono ,SKP
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Evo Data
    Evo Data
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • yoming AFuadi
    yoming AFuadi
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • reskon indo
      reskon indo
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Er Gham
    Er Gham
  • yoming AFuadi
    yoming AFuadi
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • D-D win
    D-D win
    • reskon indo
      reskon indo
  • Er Gham
    Er Gham
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • reskon indo
    reskon indo
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • reskon indo
      reskon indo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • reskon indo
      reskon indo
    • reskon indo
      reskon indo
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • reskon indo
      reskon indo
    • iwan
      iwan
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • reskon indo
      reskon indo
    • reskon indo
      reskon indo
  • Er Gham
    Er Gham
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Er Gham
    Er Gham
  • rid kc
    rid kc
  • Fa Za
    Fa Za
    • Amat K.
      Amat K.
  • Ulil Abshor
    Ulil Abshor
  • Parikesit
    Parikesit
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • JIM vsp
    JIM vsp
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • JIM vsp
      JIM vsp
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Fanny Xiiee
    Fanny Xiiee
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Hendri Ma'ruf
    Hendri Ma'ruf
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • alasroban
    alasroban
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
  • edi fitriadi
    edi fitriadi
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
    • Samsul Arifin
      Samsul Arifin
    • alasroban
      alasroban
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk

Berita Terkait