Kronologi dan Fakta di Balik Kematian Dini Nurdiani

Kronologi dan Fakta di Balik Kematian Dini Nurdiani

Dini Nurdiani--

JAKARTA, DISWAY.ID-Dini Nurdiani (26), warga Cengkareng, Jakarta Barat, ditemukan tewas terbunuh di kawasan Kranggan, Bekasi. 

Dini Nurdiani ditemukan tewas terbunuh Selasa, 26 April 2022.  Kronologi yang pernah diungkap kepolisian yakni, Dini Nurdiani diketahui tengah menjalin hubungan asmara dengan seorang pria berinisial ID. 

Mereka merupakan rekan kerja di Plaza Bank Mandiri, Jakarta dan telah menjalin hubungan gelap itu sejak Januari 2022.

BACA JUGA:Ayah Tiara Andini Hapus Foto Alshad Ahmad di Instagram, Auto Banjir Dukungan Netizen: Mantap Pap, Jangan Takut!

Mereka berhubungan secara intens lewat pesan singkat. Padahal ID sendiri sudah memiliki seorang istri bernama Neneng Umayah.

Neneng melihat percakapan antara Dini dengan suaminya. Dari percakapan itu, timbullah rasa cemburu.

"Hal ini dilakukan karena tersangka telah mengetahui dari percakapan di handphone milik suaminya. Bahwa ada percakapan percakapan yang menjurus adanya hubungan asmara antara suami tersangka dengan korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan dalam jumpa pers, Kamis 19 Mei 2022 silam. 

BACA JUGA:Ini Dia Wajah Pelaku Pengancaman Pembunuhan Terhadap Personel Band Radja di Malaysia

Neneng kemudian menggunakan ponsel suaminya dan menghubungi Dini dengan dalih mengajak wanita itu untuk berbuka puasa bersama. 

Mereka janjian bertemu di halte bus Taman Mini, Jakarta Timur. Sebelum menjemput Dini, Neneng telah mempersiapkan gunting rumput, kunci inggris dan pisau dapur yang bakal digunakannya untuk menghabisi nyawa Dini.

Tibalah Neneng di halte tersebut. Dengan menggunakan sepeda motornya, Neneng memboncengi Dini hingga tiba di kawasan Kranggan, Bekasi.

Di kawasan itu, Neneng kemudian menepikan sepeda motornya dan berkata bahwa, ID bakal menjemput Dini. Saat Dini lengah, Neneng kemudian langsung melancarkan aksinya.

"Kemudian setelah tiba di tkp sambil duduk di atas motor, tersangka dari arah belakang memukul kepala korban dengan benda tumpul sebanyak 5 kali sehingga korban tergeletak," beber Zulpan.

"Kemudian setelah itu dilakukan juga tindakan lain dengan menggunakan senjata tajam yang bersifat melukai bagian yang bersifat vital sehingga menghilangkan nyawa korban," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: