Busnya Terguling di Guci, Bos Duta Wisata Sentil Sikap Rian Mahendra Soal Kronologi Kecelakaan

Busnya Terguling di Guci, Bos Duta Wisata Sentil Sikap Rian Mahendra Soal Kronologi Kecelakaan

Meskipun KNKT nyatakan sopir bus PO Duta Wisata tak borbohong namun tetap jadi tersangka atas kecelakaan yang memakan dua penumpang tewas. -tangkapan layar video @net2netnews-

Permohonan yang disampaikan pihak Duta Wisata seolah menyentil pihak-pihak yang sudah menyebarkan kronologi versinya masing-masing.

BACA JUGA:Said Iqbal: Biang Kasus Staycation Perpanjang Kontrak Adalah Aturan Outsourcing, Habisi Mereka!

Salah satunya, Rian Mahendra yang mengabarkan kronologi sebelum bus jatuh ke jurang.

Disebut Rian Mahendra, ada penumpang 'Mania Kecil' yang sedang membuat dokumentasi atau foto-foto.

Dilalahnya, kata Rian Mahendra, penumpang itu mengambil foto di area kabin yang sejatinya terlarang untuk penumpang.

Tak berhenti di situ, sayangnya sopir dan seorang kru bus tidak berada di posisinya.

Sang sopir disebut justru berada di luar bus sedang meminum kopi.

"Meluruskan berita2 miring tentang kondisi armada..," buka Rian Mahendra.

Spontan saja, kata Rian Mahendra, bus pariwisata yang mengangkut peziarah dari Pakujaya, Tangerang Selatan itu, jalan sendiri dan terjun ke jurang.

BACA JUGA:Jenazah Korban Kecelakaan Guci Tiba di Rumah Duka, Wakil Walkot Tangsel Menyambut

"Mesin nyala karna penumpang baru pada naek ke bis.. ditinggal ngopi sama crew bentar tiba2 ada penumpang (Info mania kecil) ngelepas Handrem buat bikin dokumentasi ala2.. spontan bis ngegelinding n masuk jurang...," tulis Rian Mahendra di unggahan media sosialnya.

Rian Mahendra juga menyayangkan aksi dan ulah penumpang 'Mania Kecil', yang diduga sedang membuat konten ala-ala dengan melepas handrem alias rem tangan.

"Duh kaya gini ni.. kenapa si dekkkkkkk!!! Kenapa maenin handrem!!" kata Rian Mahendra.

Rian Mahendra memberi imbauan kepada sopir bus untuk tidak lalai.

"Pengemudi tidak boleh membiarkan bus menyala tanpa awak walau posisi berhenti.. apalagi ditempat2 yg rawan seperti turunan.. dan pengemudi tidak boleh membiarkan siapapun kecuali crew dan managemen menduduki atau bermain di area kabin.. sesama penumpang juga harus bisa menegur atau mengingatkan agar hal2 semacam ini tidak terjadi lagi..," tukas Rian Mahendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: