Bhante yang Jalani Thudong ke Borobudur Tolak Ubi Jalar Goreng Pemberian Warga
Lepas Bhante Thudong dari Thailand Menuju Candi Borobudur, Kemenag: Setiap Tahun Mereka Jalan Kaki Ribuan Kilo-Kemenag-
"Tetapi salut dengan mbaknya serta banyak warga lainnya yang penuh semangat dan welas asih menyambut para Bhikkhu yang sedang menjalankan Thudong menuju Candi Borobudur," ujar YBA Indonesia.
Selain makanan dan minuman, para warga juga menawarkan untuk singgah di tempat tinggal mereka supaya 31 bhante tersebut bisa beristirahat.
BACA JUGA:Massa Arak-Arakan Timnas Indonesia Memadati Area Panggung di Stadion Utama GBK
Penawaran itu diberikan masyarakat setempat tanpa mengharapkan imbalan.
"Bahkan ada yang menawarkan mampir di warung atau rumahnya untuk singgah istirahat dan dibuatkan minuman atau makanan tanpa meminta imbalan. Betapa Indahnya Indonesia karena warganya yang peduli dan toleransi terhadap sesama," ucap YBA Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi melepas keberangkatan 31 Bhante Thudong dari Thailand di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023.
Pelepasan dilakukan, Bhante melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur.
Thudong merupakan perjalanan ritual para Bhante yang dilakukan dengan berjalan kaki ribuan kilometer. Mereka memulai perjalanan ini pada 23 Maret 2023 dari Nakhon Si Thammarat, Thailand melewati Malaysia, Singapura, dan tiba Batam pada 8 Mei lalu.
Dirjen berharap perjalanan penuju Candi Borobudur berlangsung dengan lancar dalam lindungan para Buddha Bodhisattva.
BACA JUGA:Johnny G Plate Ditahan Kejagung, Ini Profil Sekjen Partai Nasdem yang Jabat Menteri Kominfo
“Semoga tekad bapak dan ibu semua bisa menjadikan seluruh harapan dapat diraih dan dijadikan sebagai pemahaman atas kita dalam menyambut dan memperingati Tri Suci Waisak. Detik-detik Waisak di Indonesia akan dirayakan pada pukul 10.40 WIB. Mudah-mudahan kita dapat melaksanakan dan mendapatkan berkah dari apa yang kita peringati dan kita rayakan,” harap Supriyadi.
Sementara itu, Bhante Dhammavuddho menjelaskan bahwa Thudong merupakan tradisi berjalan yang sudah berlangsung sejak dahulu. Zaman Sang Buddha, belum ada vihara, belumada tempat tinggal para Bhante. Oleh sang Buddha, para Bhante diberikesempatan tinggal di hutan, gunung, atau gua.
“Jadi dalam setahun, mereka akan berjalan seperti ini selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini. Kebetulan karena di Indonesia ada Candi Borobudur, bertepatan Hari Raya Waisak, dan mereka jalan dari Thailand,” terangnya.
BACA JUGA:Pastikan Koalisi Solid, AHY: Kasus Jhonny G Plate Ujian Untuk Tetap Komitmen
Bhante berharap selama perjalananan, mereka melatih kesabaran. Sebab, Sang Buddha mengajarkan bahwa kesabaran adalah praktik dhamma yang paling tinggi. “Meraka terkena panas, hujan, dan ini juga makan satu hari satu kali dan minuman seadanya,” sebut Bhante.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: