Anggota DPR Sayangkan 'Living Cost' Dalam Mata Uang Rupiah, Memberatkan Jemaah Haji

Anggota DPR Sayangkan 'Living Cost' Dalam Mata Uang Rupiah, Memberatkan Jemaah Haji

Jamaah Haji Kloter pertama bersiap terbang ke tanah Suci, Rabu dinihari 24 Mei 2023-Kemenag-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang yang menyayangkan pemberian living cost alias biaya hidup dalam mata uang rupiah bagi Calon Jemaah Haji (CJH).

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan mata uang riyal, living cost yang diberikan jemaah haji malah mata uang rupiah.

Menurutnya, pemberian linving cost dengan mata uang rupiah cukup memberatkan jemaah haji dan bahkan bisa membuka peluang bagi para calo dan penukaran uang ilegal.

BACA JUGA:Menag Ingatkan Jemaah Haji, Jimat Dilarang di Arab Saudi

“Pembagian living cost. Cuma di living cost-nya ada sedikit kendala. Mestinya uangnya itu sudah (mata) uang riyal, jangan uang rupiah karena masih memberatkan,” ungkap Samsu saat meninjau rangkaian proses keberangkatan CJH di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 23 Mei 2023.

Biaya hidup haji tersebut merujuk pada sejumlah nominal yang diberikan kepada CJH untuk bertransaksi selama berada di Arab Saudi, di luar kebutuhan-kebutuhan yang telah dipenuhi oleh pemerintah.

Besaran biaya hidup CJH tahun 2023 yang disepakati adalah sebesar 750 real atau setara dengan Rp 3.030.000.

Legislator Dapil Sulawesi Selatan II ini mengatakan proses penukaran uang dari rupiah ke riyal Arab Saudi dapat membebani CJH, terutama lansia yang tanpa pendampingan.

Hal ini menyisakan ruang bagi penukaran uang ilegal atau calo yang bisa merugikan jemaah.

BACA JUGA:Polisi Tangkap Pria Mengenakan Pocong, Sumpah-Sumpah Tak Cabuli Anak Tetangga

Ia berharap pembagian biaya hidup dapat kembali menggunakan mata uang riyal seperti tahun-tahun sebelumnya agar lebih praktis dan bisa langsung digunakan untuk bertransaksi.

“Kedepannya ini kita harapkan bahwa untuk pembagian living cost itu mesti sudah uang riyal. Baru tahun ini (menggunakan) rupiah biasanya uang riyal. Apalagi kalau ada calo-calo di sana, semua bisa saja terjadi dan untuk menjaga hal-hal seperti itu mestinya sudah diberikan uang riyal jangan uang rupiah,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Meski penyerahan biaya hidup dalam bentuk rupiah dirasa akan memberatkan CJH saat di tanah suci, namun Samsu tetap mengapresiasi jalannya alur keberangkatan CJH di Embarkasi Makassar, termasuk saat penyerahan amplop berisi uang tunai tersebut.

“Kalau saya lihat pelayanannya tadi sudah bagus dari kesehatan lalu alur penerimaan living cost. Dan penjemputan tadi sudah bagus. Terus masuk kamar nanti, kopernya tadi juga sudah baguslah,” ungkapnya, dikutip laman parlementaria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: