Anak Lumpuh Saksikan Jenazah Ayah di Halaman Rumah, Anak Pendeta Ungkap Faktanya

Anak Lumpuh Saksikan Jenazah Ayah di Halaman Rumah, Anak Pendeta Ungkap Faktanya

Sebuah video anak lumpuh saksikan jenazah ayah di halaman rumah, di mana anak pendeta ungkap faktanya. -tangkapan layar video facebook@Zhonari Lumbantoruan-

Ucapan rasa duka dan empati disampaikan oleh warganet atas berpulangnya Mulio Julius.

Akan tetapi salah satu warganet yang mengaku peristiwa menyedihkan tersebut terjadi di desa orang tuanya tersebut mengatakan bahwa pihak desa dan gereja telah datang memberikan bantuan untuk melakukan pemekamam dari Mulio Julius.

BACA JUGA:Mensos Risma Bingung Kantor Kemensos Digeledah KPK: Saya Tahu Ini Aneh..

BACA JUGA:Harta Johnny Plate Cs Disita Kejagung, Dari Properti Hingga Mobil Mewah Serta Moge

Seiring mambagikan postingan video meninggalnya Mulio Julius, akun @Zhonari Lumbantoruan mengajak para netizen untuk bijak dalam meliat sebuah persoalan sosial yang terjadi di masyarakat.

“Marilah kita bijak dalam bermedia sosial, jangan sembarang memberi komentar buruk apalagi sampai menghujat pihak-pihak lain, pihak tertentu yang mana kondisi kebenaran situasinya belum Anda ketahui pasti di lokasi kejadian dan yang hanya Kelihatan sekilas,” tulis @Zhonari Lumbantoruan.

@Zhonari Lumbantoruan juga membeberkan kondisi sebenarnya yang terjadi pada keluarga Mulio Julius.

Menurut @Zhonari Lumbantoruan keluarga almarhum merupakan pendatang dari Pulau Nias dengan kondisi kesehatan anak yang juga memang sudah kurang sehat. 

BACA JUGA:Bali Diguncang Gempa Bumi M 5.0, Berpotensi Tsunami?

BACA JUGA:Dana Peredaran Narkoba Modal Caleg Pemilu 2024 Diungkap Bareskrim

“Kampung tersebut adalah kampung halaman orang tua saya,” tegas @Zhonari Lumbantoruan.

Manurut @Zhonari Lumbantoruan, keluarga lain dari almarhum tidak ada dikampung ini, baik dari pihak keluarga yang di Nias maupun dari pihak dari keluarga suku Batak sehingga tidak ada tempat untuk berdiskusi atau berembuk terkait penyelenggaraan pemakaman Mulio Julius.

Kemudian acara pemakaman di selenggarkan dari donasi masyarakat setempat.

Dengn kondisi adat di kampung yang ini masih sangat kuat dan karena tidak adanya keluarga lain dari almarhum Mulio Julius maka hanya ada acara membuat Ulos Tujung dari Hula-hula bagi mereka marga Naibaho (adat Batak).

Seharusnya acara pemakaman dari Mulio Julius dilakukan dengan adat Nias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait