PT KAI Siapkan Rp4 Triliun Bersama INKA untuk Pengadaan Kereta Listrik Baru
KAI Commuter memberlakukan aturan baru terkait pembelian tiket KA Commuter atau KA Lokal di empat stasiun di Jawa Barat. Pembelian tiket saat ini telah berlaku pakai aplikasi KAI Access-reza-
JAKARTA, DISWAY.ID - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bakal menambah jumlah kereta rel listrik (KRL) sebanyak 16 rangkaian dengan nilai mencapai Rp 4 triliun.
"Kemarin dari Pak Menhub juga bilang bisa lebih dari 2 juta penumpang. Kami memang sudah bekerja sama dengan INKA untuk melakukan pengadaan kereta baru itu 16 train set dengan nilai Rp 4 triliun (investasinya)," ujar VP Corporate Secretari KAI Commuter, Anne Purba saat ditemui di Kantor Pusat PT KCI Stasiun Juanda, Gambir, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya tengah menunggu hasil asesmen Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait jumlah pasti unit KRL yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Alasan PT KAI Aktifkan Kembali Peron 3 dan 4 di Stasiun Manggarai
Setelah itu, kata Anne, usai ada rekomendasi dari BPKP atas rencana impor KRL bekas dari Jepang, pihaknya langsung melakukan asesmen.
Anne mengatakan saat ini pihaknya juga sedang melakukan asesmen bersama INKA untuk memastikan berapa jumlah yang bisa dilakukan retrofit maupun unit KRL yang bisa diimpor dari Jepang.
"Itu perlu asesmen. Makanya INKA saat ini bersama dengan KAI Commuter di Depo Depok dan Depo kami yang lain, itu kereta-kereta ini dilakukan asesmen untuk melakukan apakah memang kereta itu bisa diretrofit, sedang dilakukan kajian, sehingga nanti kebutuhan efektifnya KRL ini bisa dilihat secara data juga dari kebutuhan untuk pengguna atau perawatan, dan dari sisi pengadaan sarana," ucapnya.
BACA JUGA:Ada 150.000 Hingga 200 Ribu Penumpang Transit di Stasiun Manggarai, KAI Siapkan Kereta Feeder
Sementara itu, untuk kereta yang dipensiunkan akan dilakukan tindakan retrofit atau penambahan teknologi.
Perihal kapan rangkaian yang akan dikonservasi, Anne menjelaskan bahwa hal itu dilakukan secara bertahap yang mana bertujuan untuk bisa melayani penumpang KRL.
Ia menekankan, tindakan retrofit maupun pensiun kereta tidak akan dilakukan sekaligus. Sebab, hal tersebut bisa berdampak pada gangguan layanan penumpang.
"Jadi, tidak serta merta langsung 10, 20, 30 kereta langsung dikonservasi, terus tiba-tiba keretanya dateng 30, tidak. Jadi dalam konsep retrofit kereta bukan baru atau kereta baru itu kedatangannya bertahap. Itulah yang tadi mulai di shifting tadi," ucapnya.
Kendati demikian, Anne belum bisa menjelaskan secara detail terkait target penentuan kereta diretrofit atau dipensiunkan. Namun ia memastikan, saat ini proses asesmen telah dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: