Warga Baduy Minta Pemerintah Hapus Jaringan Internet di Wilayahnya

Warga Baduy Minta Pemerintah Hapus Jaringan Internet di Wilayahnya

Warga Baduy Dalam jalan kaki puluhan kilometer untuk mengikuti tradisi Seba di pendopo Bupati Lebak.--Radar Banten

LEBAK, DISWAY.ID-- Warga Baduy meminta pemerintah menghapus jaringan internet di wilayahnya.

Permintaan blank spot internet tersebut disampaikan melalui tetua Adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Para Tetua Adat Baduy pun mengirim surat kepada Bupati Lebak Iti Octavia terkait permintaan tersebut.

BACA JUGA:Waduh! Upah 10 Ribu Buruh di Banten Dipotong Hingga 25 Persen, Alasannya Buat Hindari PHK Massal

Surat tertanggal 1 Juni 2023 ini ditandatangani oleh Tangtu Tilu Jaro Tujuh, Wakil Jaro Tangtu, Tanggungan Jaro 12, Wakil Jaro Warega, serta diketahui oleh Jaro Pamarentah atau Kepala Desa Kanekes.

Dalam surat permintaan penghapusan jaringan internet di wilayah itu, meliputi dua poin penting.

Poin pertama, permohonan penghapusan sinyal internet atau mengalihkan pemancar sinyal (tower) agar tidak diarahkan ke wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah, sehingga Tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blank spot area internet).

Poin kedua, permohonan untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

BACA JUGA:Dramatis, Evakuasi Pemuda 300 Kg asal Tangerang Pakai Forklift Hingga Diangkat 10 Petugas Damkar

Kepala Desa Kanekes Saija mengungkapkan, permintaan penghapusan jaringan internet merupakan keputusan dari hasil musyawarah yang dilakukan para tetua adat.

Permintaan blank spot internet akan difokuskan di wilayah Baduy Dalam, sehingga pengunjung yang datang tidak bisa memainkan handphone (HP) karena tidak ada sinyal.

"Baduy Dalam nggak boleh seperti itu, tidak sebebas kayak daerah lain. Kekhawatiran para kokolot kalau sinyal masih ada, ada saja yang ngumpet-ngumpet main handphone," ujarnya.

"Minta Baduy Dalam saja yang tidak ada internet," imbuhnya.

Saija mengatakan permintaan ini sebenarnya sudah pernah disampaikan secara lisan kepada pemerintah. Namun, permintaan secara resmi melalui surat baru kali ini dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: