Rusia Terancam Kehilangan Wegner, Komandan Pasukan Tolak Tandatangani Perpanjangan Kontrak

Rusia Terancam Kehilangan Wegner, Komandan Pasukan Tolak Tandatangani Perpanjangan Kontrak

Yevgeny Prigozhin bongkar borok pejabat militer Rusia-Tangkapan layar twitter @ChuckPfarrer -Tangkapan layar twitter @ChuckPfarrer

JAKARTA, DISWAY.ID – Komandan pasukan Wegner tolak tandatangani perpanjangan kontrak dengan Rusia.

Akibat keputusan dari Yevgeny Prigozhin selaku pendiri Grup Wagner membuat Rusia terancam kehilangan Wegner yang selama invasinya telah memberikan kontribusi yang sangat besar.

Perpanjangan kontrak pasukan Wegner tersebut telah diajukan oleh Sergei Shoigu yang merupakan Menteri Pertahanan karena kontrak yang telah ada habis akhir Juli mendatang.

Akan tetapi Prigozhin dengan tegas mengatakan bahwa pasukan Wegner tidak akan menandatangani kontrak dengan siapapun, termasuk Rusia.

BACA JUGA:Update Gempa: Guncangan Berkekuatan M 4,2 Terasa di Melonguane, Sulut Hari Ini, Senin 12 Juni 2023

BACA JUGA:Pelangi Kesepian

Sergei sendiri telah memberikan arahan pada hari Sabtu 10 Juni lalu dan mengatakan semua detasemen sukarelawan yaitu Wegner harus menandatangani kontrak dengan kementeriannya pada akhir bulan.

Penandatanganan kontrak tersebut untuk meningkatkan efektivitas pertempuran tentara Rusia di Ukraina.

Meskipun Sergei tidak menyebut Wagner dalam pernyataan publiknya, media Rusia melaporkan bahwa itu adalah upaya Shoigu untuk membuat tentara bayaran tunduk pada perintah Rusia.

BACA JUGA:Selamat Hari Senin, Berikut Prakiraan Cuaca se-Jabodetabek Hari Ini 12 Juni 2023: Tanpa Hujan?

BACA JUGA:Akhirnya, Australia Umumkan Simbol Nazi Terlarang di Negeri Kanguru

"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," kata Yevgeny Prigozhin pada Minggu 11 Juni.

Bahkan Prigozhin dengan tegas mengatakan jika perintah itu tidak berlaku untuk Wagner.

Prigozhin sendiri telah berulang kali memberikan kritik pedas pada Presiden Vladimir Putin atas apa yang dia anggap sebagai ‘pengkhianatan’ karena gagal berperang di Ukraina dengan benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: