Aan Rela Dorong Kursi Roda Suami 10 Km Untuk Berobat di Brebes Karena Malu Merepotkan Orang Lain

Aan Rela Dorong Kursi Roda Suami 10 Km Untuk Berobat di Brebes Karena Malu Merepotkan Orang Lain

Agar dapat mencapai RS Bhakti Asih, Aan rela dorong kursi roda suami 10 km dengan berjalan kaki untuk berobat di Brebes karena malu merepotkan orang lain.-tangkakpan layar youtube@radartegal-

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah suaminya di vonis gagal ginjal sejak 5 tahun silam, Aan Diniyati yang berusia 40 tahun mengantar suami untuk berobat ke RS Bhakti Asih, Brenbes.

Agar dapat mencapai RS Bhakti Asih, Aan rela dorong kursi roda suami 10 km dengan berjalan kaki untuk berobat di Brebes karena malu merepotkan orang lain,

Aan dorong kursi roda suami 10 km untuk berobat di Brebes sebanyak dua kali sepekan agar suaminya dapat mendapatkan perawatan dan cuci darah.

BACA JUGA:Koh Ahong Meninggal Dunia, Rano Karno Ungkap Jasanya Untuk Keluarga Besar Si Doel: Dia Kerjakan Semuanya

BACA JUGA:Kabar Duka, Koh Ahong Pemeran 'Si Doel Anak Sekolahan' Tutup Usia Hari Ini karena Sakit

Tak hanya jauhnya jarak yang harus ditempuh oleh Aan saat mendorong kursi roda suaminya, namun panas dan hujan tetap ditempuhnya dari rumahnya yang berada di Desa Kertabesuki, Wanasari, Brebes, Jawa Tengah.

Menurut Aan, meskipun hujan, tapi kalau sudah jadwalnya cuci darah tetap harus berangkat ke rumah sakit.

Jarak antara rumah Aan dengan rumah sakit kurang lebih 5 km sehingga dalam satu kali berobat, ibu satu anak ini harus menempuh 10 km sembari mendorong kursi ruda suaminya.

Keputusan Aan untuk mengantarkan suaminya pakai kursi roda ke rumah sakit tak lepas dari rasa malu jika dirinya harus merpotkan orang lain.

BACA JUGA:AKBP Achiruddin Hasibuan Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Gratifikasi

BACA JUGA:Petugas KRL Turunkan Paksa Seorang Ibu Gegara Anak Rewel Sepanjang Jalan? Respons KCI Luruskan Semuanya

Hal tersebut diungkapkan oleh Didi Suwandi selaku Kadus 1 Desa Kertabesuki Wanasari.

Dilansir dari Radar Tegal.com, Didi Suwandi mengakui jika pihak desa telah menawarkan bantuan pada Aan untuk mengantarkan suaminya kerumah sakit menggunakan mobil siaga desa.

“Kalau ditawari mobil (siaga) selalu tidak mau. Alasannya tidak mau merepotkan orang lain,” Didi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait