Survei Algoritma: Cawapres Paham Ekonomi Seperti Sandiaga Uno, Lebih Mendongkrak

Survei Algoritma:  Cawapres Paham Ekonomi Seperti Sandiaga Uno, Lebih Mendongkrak

Direktur Eksekutif Lembaga Peneliti dan Konsultan Algoritma, Aditya Perdana-Andrew Tito-

BACA JUGA:IKPP Tangerang Penyuluhan dan Cek Kesehatan Gratis

Aditya juga mengatakan Algoritma juga menghitung untuk dukungan pemilih terhadap bakal calon presiden juga masih sangat volatil dan masih terbukanya pemilih untuk beralih pilihan. 

Hanya sekitar sepertiga yaitu 33,9 persen pemilih yang sudah final dan tak akan berubah pilihan.

“Dengan pemilih yang sebagian besar masih mungkin berubah pilihan capresnya ini tentu pertarungan akan menjadi sangat dinamis. Sejalan dengan itu bursa untuk cawapres pun akan kian dinamis untuk menarik keyakinan calon pemilih,” tuturnya. 

BACA JUGA:Mantan Napi dan 3 PNS Diketahui Mendaftar Bacaleg DPRD Banten

Sementara itu Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid mengatakan bahwa volatilitas yang sangat signifikan di proyeksi bursa elektoral partai politik peserta Pemilu 2024.

PDIP masih memuncaki kompetisi elektabilitas parpol dengan raihan sebesar 22,7 persen, diikuti oleh Partai Gerindra 13,0 persen, dan yang mengejutkan adalah PKB yang naik ke posisi ketiga untuk tingkat elektabilitasnya 11,1 persen.

BACA JUGA:Resep Nasi Goreng Szechuan yang Pedas Gurih Mantap, Bikin Makan Malam Jadi Istimewa

Partai-partai yang saat ini memiliki kursi di parlemen seperti Golkar, NasDem, Demokrat, PKS dan PPP kemungkinan besar akan lolos ambang batas parlemen dan mendapat raihan suara di atas empat persen.

Namun khusus untuk PAN berpotensi rawan tidak lolos ke parlemen.

“Oetaa elektroal masih bersifat volatif ditunjukkan oleh lebih dari separuh pemilih (54,5 persen) yang masih mungkin berubah pilihan politiknya. Hanya sekitar sepertiga dari total pemilih yaitu 35,6 persen yang sudah yakin denga pilihannya sheingga tidak akan mengalihkan pilihan ke partai politik lain,” paparnya. 

Melengkapi pemaparan survei, Aditya menjelaskan harapan yang tinggi dari masyarakat untuk keberlanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang cepat harus dengan program yang nyata baik dari sisi partai politik maupun capres maupun cawapres. 

Dan nanti jika ada capres yang menawarkan keberlanjutan program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi maka perlu dibuat jelas seperti apa narasi besarnya hingga ke level operasional kerangka kebijakan.

“Situasi ini menciptakan momentum yang langka ketika masyarakat merasa puas dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan dan menginginkan agar bisa lebih berakselerasi,” lanjutnya. 

Dalam hal ini Algoritma mendorong agar calon pemimpin nasional atau calon Presiden yang akan bertanding dalam ajang Pilpres 2024 harus bisa menangkap tren tersebut dengan menghadirkan ekonomi dan juga memberikan harapan peningkatan ekonomi ke masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: