Pasca Revitalisasi Pasar Ciputat Semakin Sepi, 500 Kios Kosong

Pasca Revitalisasi Pasar Ciputat Semakin Sepi, 500 Kios Kosong

Kondisi Pasar Ciputat yang semakin sepi pasca direvitalisasi, Jumat 30 Juni 2023. -Radar Banten -

TANGERANGSELATAN, DISWAY.ID-Pasar Ciputat semakin hari semakin sepi. Setelah direvitalisasi sekalipun belum ada perubahan apapun yang dirasakan pedagang, justru banyak pedagang yang berhenti berjualan karena merugi akibat pasar sepi.

Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Ciputat, Yuli saat ini di Pasar Ciputat ada 500 kios kosong. Ratusan kios itu berada di lantai atas pasar.

Yuli mengatakan, pedagang enggan mengisi kios-kios tersebut karena tidak mau mengambil risiko kerugian akibat barang dagangan tidak laku dan harus membayar sewa tiap bulannya.

BACA JUGA:Kondisi Terkini Kebakaran di Pasar Ciputat yang Hanguskan 97 Bangunan

"Ada 500 kios kosong di atas. Siapa yang mau nempatin? Pasar sepi, gak ada orang yang datang ke pasar. Buat apa berjualan di tempat yang sepi,” ujar Yuli, mengutip Radar Banten, Jumat 30 Juni 2023.

Pemerintah Tolak Pedagang Antik

Yuli mengaku, pihaknya sempat mengajukan proposal ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tangsel meminta agar 70 pedagang barang antik dapat mengisi kios-kios yang kosong, sebagai upaya meramaikan pasar.

BACA JUGA:Jenazah Balita Penganiayaan di Tangsel Jalani Proses Autopsi, Kedua Orang Tua Jadi Tersangka

Sayangnya, ide tersebut ditolak Disperindag Tangsel. “Saya sudah komunikasikan dengan Pak Heru (Kepala Disperindag Tangsel-red), tapi dia menolak dengan alasan kios dikhususkan untuk pedagang sekitar. Tapi sampai sekarang sudah hampir setahun pedagang sekitar tidak ada yang mau menempati kios. Kios tetap dibiarkan kosong,” ujarnya.

Kata dia, jika saja pedagang barang antik dapat mengisi kios-kios yang kosong, dimungkinkan dapat menarik minat orang untuk mau datang ke Pasar Ciputat.

Selain itu para pedagang barang antik juga tidak mempermasalahkan Pasar Ciputat sepi, karena mereka percaya konsumennya akan tetap mencari barang mereka.

“Kalau konsumen barang antik datang, harapan kami mereka sembari pulang setidaknya membeli dagangan yang lain, beli ayam, beli daging, dan lain-lain dan retribusi dari sewa kios juga akan diterima Pemerintah. Makanya saya heran kenapa tidak diijinkan,” jelasnya.

Disperindag Tangsel lanjut Yuli, kerap mengambil sikap yang selalu bertentangan dengan kemauan pedagang pasar.

Menurutnya, masukan dan saran dari pedagang pasar selalu dimentahkan Disperindag Tangsel dengan berbagai alasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: