Data Kecelakaan di Jakarta Didominasi R2, Apa Faktornya?

JAKARTA, DISWAY.ID - Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Jakarta cukup menjadi sorotan.

Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan kendaraan roda dua masih paling tinggi angka kecelakaannya.

Menurutnya, salah satu faktornya adalah banyaknya masyarakat yang nekat berkendara tanpa miliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Memang angka kecelakaan DKI Jakarta itu masih sangat tinggi, di mana kendaraan roda dua tercatat paling banyak yang mengalami kecelakaan lalu lintas," katanya kepada awak media, Minggu 2 Juli 2023.

BACA JUGA:Densus 88 Dinilai Perlu Bantu Tangkap Si Kembar, Kepentingan Proses Hukum!

"Banyak pengendara motor yang tidak punya SIM tetapi mereka masih tetap nekat naik motor, padahal SIM itu kan kompetensi bagi para pengemudi. Jadi SIM dan motor jadi dua penyebab angka kecelakaan tertinggi selama ini," ujarnya.

"SIM itu seharusnya dibuat susah untuk mendapatkannya, tetapi kalau di kita saat ini ketika tidak lulus bikin SIM tinggal bayar langsung lulus, begitulah realitanya saat ini," sambungnya.

Disebutkannya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan seharusnya menerapkan pendidikan karakter. 

BACA JUGA:Waspada, Cuaca Ekstrim Diperkirakan Terjadi 2-4 Juli di Sejumlah Daerah

Salah satu materi yang diajarkan ialah terkait pemahaman tertib berlalu-lintas sejak dini.

"Kementerian Pendidikan seharusnya punya materi pendidikan karakter yang ada kaitannya dengan tertib berlalu lintas sejak dini. Jadi, anak-anak itu harus mulai dibiasakan dan ditanamkan pemahaman tentang tertib di jalan raya, seperti di Jepang mereka sudah punya hal seperti itu," sebutnya.

BACA JUGA:Cek Tanggal Merah Bulan Juli 2023, Dua Minggu Lagi Ada Cuti Bersama?

Sementara, data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di DKI Jakarta mencapai 7.133 kasus, yang menyebabkan 6.051 korban luka ringan, 668 luka berat dan 414 meninggal dunia.

Sedangkan, data dari PT Jasa Raharja, 77,29 persen kecelakaan lalu lintas yang terjadi didominasi oleh kendaraan roda dua, di mana 40,93 korban berasal dari usia produktif dan 32, 37 persen korban berusia pelajar dan mahasiswa.

Sumber: