Ribut Renovasi JIS, Jubir Anies Baswedan: Cari Proyek Rumput!

Ribut Renovasi JIS, Jubir Anies Baswedan: Cari Proyek Rumput!

Ilustrasi Jakarta International Stadium (JIS)-Rizky Ari Gunawan/Disway.id-

JAKARTA, DISWAY.ID - PSSI bersama Pemerintah sepakat akan merenovasi beberapa sisi Jakarta Internasional Stadium (JIS) agar bisa digunakan gelaran Piala Dunia U-17 2023.

Hasil kesepaktan keduanya terjadi usai Ketum PSSI, Erick Tahohir dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan langsung ke stadion kebanggan milik warga Jakarta tersebut.

Dari hasil pengamatan langsung, ada beberapa catatan penting yang nantinya itu akan menjadi konsen pemerintah untuk segera dilakukan perbaikan.

Fokus utama yang akan dibenahi oleh Pemerintah yakni, akses masuk dan rumput stadion yang dinilai tidak berstandar FIFA.

BACA JUGA:Erick Thohir Berani Bertaruh JIS Pasti Dicoret Jika FIFA Datang Hari Ini: Ayo Salaman Sama Saya

Rencannya, perbaikan JIS akan dilakukan dalam wakt dekat ini dan hanay diberi waktu tiga bulan. Mengingat, waktu persiapan Piala Dunia U-17 hanya tersisa Empat bulan. 

Lantas, seperti tanggapan pihak Anies Baswedan mengenai hal tersebut?

Juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra menilai bahwa inspeksi stadion JIS yang dilakukan PSSI dan Pemerintah dianggap sangat berlebihan.

BACA JUGA:Dituding Politisasi JIS, Erick Thohir Beri Jawaban Menohok, Direspons Anies Baswedan

Terlebih lagi, inspeksi JIS difokuskan pada rencana perbaikan rumput stadion yang bahkan banyak digunakan oleh stadion internasional lainnya.

"Polemik renovasi JIS ini bagian dari rencana politisasi dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U-17," kata Surya dalam keterangannya, Kamis 6 Juli 2023.

"Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan," sambungnya.

Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang itu juga menyoroti sikap dua menteri yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput JIS.

Padahal seharusnya yang bisa menilai tersebut layak apa tidak adalah FIFA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: