Kena 'Prank' Lamborghini Cs, Ternyata BRIN Buntuti Aryanto Misel saat Promosi Nikuba Cirebon di Italia: Di Situ Saya Makin Kesal!

Kena 'Prank' Lamborghini Cs, Ternyata BRIN Buntuti Aryanto Misel saat Promosi Nikuba Cirebon di Italia: Di Situ Saya Makin Kesal!

Aryanto Misel tampak sudah bangga karena teknologi Nikuba temuannya sudah dilirik perusahaan otomotif Italia seperti Lamborghini.-Foto/Facebook/Aryanto Misel-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Ternyata kunjungan penemu teknologi Nikuba Aryanto Misel ke Italia tak sendirian. Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) juga hadir.

Sejak tahu Ferrari dan Lamborghini disebut hanya ingin contek teknologi Nikuba ciptaannya, Aryanto Misel mengaku makin kesal ternyata ada BRIN.

Ia menyebut, perwakilan BRIN yang hadir dan datang saat dirinya tengah mempromosikan teknologi Nikuba kepada dua raksasa perusahaan otomotif tersebut.

BACA JUGA:Ferrari Cs Tak Sanggup Bayar Nikuba Cirebon, Aryanto Misel Kesal Hanya Dijadikan 'Tukang Service' Nikuba Buatan Rumania: Tahu Begini...

"Lah, ngapain itu BRIN datang ke Italia? Sudah tahu BRIN itu kontra dengan Nikuba ciptaan saya. Di situ kondisi saya semakin kesal," kelekar Aryanto Misel.

Aryanto Misel mengaku kecewa lantaran kunjungannya ke Italia selama belasan hari hanya melelahkan saja.


Momen Aryanto Misel bertemua Ferrari dan Lamborghini di Italia. Sayangnya tak membuahkan hasil-Foto/Facebook/Aryanto Misel-

Pasalnya, selama menjelaskan teknologi Nikuba temuannya, pihak Ferrari dan Lamborghini diduga hanya ingin meniru peranti tersebut.

Hal tersebut terbukti karena ia diminta untuk memperbaiki Nikuba buatan Rumania.

BACA JUGA:BRIN Buat Aryanto Misel Geram, Awalnya Kontra Nikuba Tapi Mendadak Tertarik: 'Ngapain Mereka Datang ke Italia'

Hal itu terpaksa dia lakukan. Tapi katanya, ia hanya memberi ilmu jika Nikuba itu hanya sekadar berfungsi menghidupkan kendaraan.

"Hanya sekedar untuk menyalakan kendaraan saja, namun sengaja saya belum sampai untuk kendaraan itu berjalan," bebernya.

Aryanto Misel awalnya berharap perusahaan sumber energi untuk Ferrari dan Lamborghini yang mengundangnya mampu membayar kompensasi teknologi Nikuba jika ingin diadopsi.

"Bahasa kasarnya, ya silahkan tekhnologi Nikuba yang saya ciptakan dibeli oleh mereka dengan nilai Rp 15 miliar, tetapi itu tidak ada obrolan mengenai itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait