Polri Beli Ribuan Senjata Pepper Projectile Launcher Senilai Rp49 Miliar

Polri Beli Ribuan Senjata Pepper Projectile Launcher Senilai Rp49 Miliar

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan: Dari hasil verifikasi dokumen terhadap 15 senjata yang diserahkan KPK ke BIK (Badan Intelijen Kepolisian), didapatkan 9 senjata yang tidak ada dokumen atau ilegal.-Dok. Humas Polri-

JAKARTA, DISWAY.ID-Polri mendatangkan ribuan senjata baru berbentuk pistol Laras pendek yang berisikan lada hingga gas air mata dengan anggaran untuk pembelian senjata tersebut mencapai puluhan miliar.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan senjata ini merupakan alat penunjang anggota kepolisian dalam menangani aksi unjuk rasa yang anarkis.

"Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dituntut untuk mampu menangani setiap permasalahan yang terjadi secara cepat dan tepat. Untuk itu Polri memerlukan almatsus (Alat Material Khusus) yang merupakan alat perlindungan diri seperti senjata api laras pendek, atau pistol yang melumpuhkan tetapi tidak mematikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023.

BACA JUGA:Polri Bantah ICW Soal Kelebihan Bayar Pistol Peluncur Merica: Ada Kesalahan Input

Oleh karena itu, kata Ramadhan, pihaknya membeli 1.857 unit senjata. Senjata itu disebut Pepper Projectile Launcher yang memiliki harga sebesar Rp 49 miliar lebih.

"Anggaran yang dialokasikan dalam dipa tersebut sejumlah Rp 49.900.660.763 rupiah," ujarnya.

BACA JUGA:Polri Beli Pesawat Bekas Boeing 737-800 NG dari Irlandia, Harganya Hampir Rp 1 Triliun

Berdasarkan kerangka acuan kerja dalam dokumen perencanaan, lanjut dia, sasaran volume atau kuantitas pepper projectile launcher yang direncanakan adalah sebanyak 1.857 set, dengan berbagai perlengkapan pendukung yang diperlukan.

“Harga satuan untuk item pepper projectil launcher yang jenis pistol tersebut, sebagaimana yang tertuang dalam kontrak adalah Rp9.406.000 per pucuk, sehingga total untuk 1.857 unit pepper projectile launcher yang diadakan adalah sebesar Rp17.466.942.000,” kata Ramadhan.

Tak hanya untuk pembelian senjata, Ramadhan mengungkapkan ada pula anggaran yang digunakan untuk kelengkapan lain senilai Rp 32,39 miliar terdiri dari extra magazine, kantong holder, amunisi, bubuk lada dan gas air mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: