Bikin Geram, Video Imam Masykur Dicambuk Oknum TNI hingga Kulit Mengelupas, Mayat Korban Ditemukan di Karawang

Bikin Geram, Video Imam Masykur Dicambuk Oknum TNI hingga Kulit Mengelupas, Mayat Korban Ditemukan di Karawang

Seorang warga sipil diduga ikut terlibat dalam penganiayaan kepada pemuda asal Aceh, Imam Masykur.-Facebook-

Inipun dibenarkan sang ibu, ibu Imam Masykur bernama Fauziah mengatakan, sejak putranya diculik, pelaku penganiayaan terus-terusan menghubunginya melalui telepon selular. 

Fauziah lantas meminta penculik untuk bersabar dan memberinya sedikit waktu. Fauziah juga memohon agar anaknya tidak disiksa. 

“Saat pembicaraan tersebut, mereka memperdengarkan jeritan anak saya yang sedang disiksa,” lirihnya. 

“Saya minta jangan menyiksa anak saya dan uangnya sedang saya usahakan,” kata Fauziah, mengutip video keterangan yang beredar. 

Fauziah lantas meminta bantuan teman, kerabat di Jakarta untuk mencari Imam Masykur. Namun tidak menemukan titik terang. 

Fauziah lalu meminta bantuan Polda Metro Jaya. Pada pencarian hari ke-13 bersama Polda Metro Jaya, Imam Masykur ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Mayatnya dibuang di daerah Karawang dalam kondisi mengenaskan. 

Adapun tiga tersangka penculikan telah diamankan pihak berwajib.

Danpaspampres Mayjen Rafael Granada Baay membenarkan ada anggotanya yang tengah diselidiki Pomdam Jaya. 

Praka RM diperiksa Pomdam Jaya lantaran diduga terlibat kasus penculikan dan penganiayaan yang menewaskan pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) di Jakarta.

 "Saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," kata Rafael, Minggu 27 Agustus 2023. 

Atas kasus ini, Rafael menyebut anggotanya yakni Praka RM selaku terduga pelaku telah ditahan Pomdam Jaya. Demi proses penyelidikan lebih lanjut tewasnya Imam pada Sabtu (18/8) lalu. 

"Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan," katanya.

Rafael pun memastikan tidak akan melindungi Anggota kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres tersebut apabila memang benar terlibat dalam kasus tindak pidana ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: