Telkom Terus Perluas Bisnis Digital demi Bangun Kawasan Asia Indo-Pasifik yang Lebih Terhubung

Telkom Terus Perluas Bisnis Digital demi Bangun Kawasan Asia Indo-Pasifik yang Lebih Terhubung

Telkom Terus Perluas Bisnis Digital demi Bangun Kawasan Asia Indo-Pasifik yang Lebih Terhubung-Dok Telkom-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kegiatan ASEAN Indo- Pacific Forum (AIPF) telah selesai dilaksanakan dengan sukses dan semarak selama dua hari pada 5-6 September 2023 di Jakarta. 

Merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 ASEAN, AIPF fokus dalam mempromosikan kolaborasi dan kerja sama inklusif antar negara-negara ASEAN Indo-Pasifik untuk menyediakan akses digital yang lebih luas dan merata.

BACA JUGA:Partisipasi TelkomGroup Dukung Pendanaan Startup Nasional Melalui Peresmian Merah Putih Fund

Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka dengan konektivitas yang mencakup lebih dari 98% populasiIndonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) juga menggunakan momentum AIPF untuk mendukung rencana perluasan konektivitas. 

Telkom menampilkan fokus investasinya di tiga area utama, yakni konektivitas, platform,dan layanan digital.

Indonesia merupakan salah satu pasar data center dengan potensi permintaan paling besar di ASEAN. 

BACA JUGA:Telkom Komitmen Bangun Masa Depan Digital yang Berkembang di Kawasan ASEAN

Menyadarihal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut. 

Telkom membangun Hyperscale Data Center di Batam sebagai bagian dari road map plan digitalisasi dan mengoptimalkan kemitraan strategis antar pemain global dan regional di kawasan ASEAN.

Hypescale Data Center di Batam akan dibangun di atas lahan seluas 5 ha dengan kapasitas IT Load hingga 51 megawatt.

BACA JUGA:TelkomGroup Sigap Pastikan Kelancaran KTT ke-43 ASEAN di Jakarta

Proyek tersebut merupakan kerja sama dengan Singtel yang memiliki nilai investasi sebesar USD 581 juta.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Rosan Roeslani, mengatakan, “Kita telah melihat contoh di negara-negara ASEAN bahwa pertumbuhan dan revolusi keuangan digital telah meningkatkan perekonomian negara dan inklusivitas ekonomi. 

Inklusi keuangan bukan hanya tujuan ekonomi tetapi juga tujuan sosial. Kami berharap diskusi dalam forum AIPF akan menghasilkan solusi atas tantangan inklusivitas keuangan yang kita hadapi di kawasan untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan ASEAN.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: