Kebohongan Bahlil Lahadalia Dibongkar Warga Rempang: Biarlah Kami Mati Berdiri dari pada Harus Hidup Berlutut

Kebohongan Bahlil Lahadalia Dibongkar Warga Rempang: Biarlah Kami Mati Berdiri dari pada Harus Hidup Berlutut

Kebohongan Bahlil Lahadalia dibongkar warga Rempang dalam sebuah wawancara atau potcast bersama Bambang Widjojanto.-tangkapan layar youtube@Bambang Widjojanto-

BACA JUGA:Nama Erick Thohir dan Luhut Binsar Disebut Ada Dibalik Penggusuran Kampung Tua Rempang, Gigin Pradianto: Ada Jejak Bisnis Pribadi

BACA JUGA:Kapolri Tambah 400 Personel di Pulau Rempang: Untuk Pengamanan Mediasi dan Dialog

Wanita tersebut juga menjelaskan bahwa akhirnya masyarakat memilih tida perwakilan untuk bertemu Bahlil dan setelah itu ketiga perwakilan juga mengatakan bahwa mereka menolak relokasi.

Selain itu dua wanita tersebut juga mengungkapkan jika Muhammad Rudi yang merupakan Wali Kota Batam yang juga Ketua BP Batam belum pernah menyampaikan masalah relokasi secara langsung dan warga hanya mengetahui dari pemberitaan serta dari perwakilannya saja.

“Saat bertemu dengan perwakilannya, banyak pertanyaan kami yang tidak bisa dijawabnya dan katanya akan disampaikan ke atasannya,” jelasnya.

Masyarakat Tolak Ganti Rugi Tanah 500 Meter

Sedangkan tentang pemerintah akan memberikan ganti rugi dengan tanah seluas 500 meter, kedua wanita tersebut mengatakan hal tersebut terjadi di Hotel Harmoni yang digelar setelah Bahlil datang ke Kecamatan.

BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik Tidak Naik, PLN Siap Beri Pelayanan Optimal

BACA JUGA:Terbentur Peraturan

Meskipun dijanjikan kompensasi lahan 500 meter, namun menurut dua wanita itu, masyarakat tetap menolak karena menurut merekan bahwa Rempang Galang merupakan tanah kelahiran mereka yang telah menjadi akar budaya mereka.

“Seandainya kami dipindah sama saja menghilangkan sejarah-sejarah kami, tempat datuk nenek moyang kami, kuburan atau nenek moyang kami, orang tua kami di tanam,” terangnya.

“Biarlah kami mati berdiri dari pada harus hidup berlutut,” terannya.

Tidak hanya itu, dua wanita tersebut juga mengatakan bahwa mereka tidak percaya dengan ganti rugi tanah 500 meter yang dijanjikan.

“Kami tidak percaya dengan janji mereka, karena secara logika, penduduk Rempang Galang itu 7.000 hingga 10.000, sedangkan lahan dijanjikan 500 meter per KK, di mana lahan itu?’ tanya salah satu wanita tersebut.

BACA JUGA:Sasaran Operasi Zebra Jaya Selama 2 Pekan yang Dimulai Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: