Kebohongan Bahlil Lahadalia Dibongkar Warga Rempang: Biarlah Kami Mati Berdiri dari pada Harus Hidup Berlutut

Kebohongan Bahlil Lahadalia Dibongkar Warga Rempang: Biarlah Kami Mati Berdiri dari pada Harus Hidup Berlutut

Kebohongan Bahlil Lahadalia dibongkar warga Rempang dalam sebuah wawancara atau potcast bersama Bambang Widjojanto.-tangkapan layar youtube@Bambang Widjojanto-

JAKARTA, DISWAY. ID – Dua warga rembang ungkapkan bahwa apa yang dikatakan oleh Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi Indonesia tentang 80 persen masyarakat Pulau Rempang setuju untuk direlokasi.

Kebohongan Bahlil Lahadalia dibongkar warga Rempang dalam sebuah wawancara atau potcast bersama Bambang Widjojanto.

Bahkan dalam potcast tersebut, dua wanita yang mengaku warga Rempang menyebutkan jika kedatangan Bahlil Lahadalia terkesan sembunyi-sembunyi.

“Dia datang seperti sembunyi-sembunyi dan kami sebagai masyarakat tidak dapat bertemu dengannya,” terangnya.

BACA JUGA:SKCK untuk Ganjar Pranowo dan Cak Imin Diterbitkan Polri

BACA JUGA:Komnas HAM Sebut Masalah Rempang Tak Perlu Polisi Karena Bukan Kriminal, Kapolri: Kami Tambahkan 400 Personel

Bambang menanyakan apakah benar 80 persen masyarakat Pulau Rempang telah setuju untuk direlokasi.

“Bohong, bohong besar itu,” jelas salah satu ibu.

Menurutnya, saat itu masyarakat tidak bisa bertemu dengan Menteri Bahlil dan hanya 3 perwakilan yang masuk untuk melakukan pertemuan pada tanggal 15 Agustus 2023.

Dua wanita tersebut juga mengungkapkan bahwa masyarakat mengetahui bahwa Bahlil akan datang ke daerahnya setelah melihat persiapan di pekarangan Kecamatan yang mendirikan tenda.


Dalam pertemuan dengan Komnas HAM warga Kampung Tua Pulau rembang tak ingin direlokasi atas proyek Rempang Eco City.-tangkapan layar X@never_alonely-

Mereka juga menjelaskan bahwa saat kedatangan Bahlil, masyarakat tidak diundang.

“Saat itu kami tengah melakukan dzikir akbar supaya kampung kami tidak direlokasi, di mana kami mendengarkan bahwa Rempang Galang akan dibangun industry atau pabrik yang besar sehingga masyarakat harus di relokasi,” terangnya.

“Kami mendapatkan bocoran jika Bahlil akan datang, kedatangannya sepertinya ditutup-tutupi meskipun dengan pengawalan tentara dan polisi yang mencapai ratusan,” terangnya.

“Saat bertemu dengan masyarakat dia bicara dari dalam pagar dan kami berada di luar pagar Kecamatan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads