Pilu, Perjalanan Hidup Pony Orangutan, Dijadikan Pelacur Tarif Rp 38 Ribu hingga Trauma Bertemu Pria

Pilu, Perjalanan Hidup Pony Orangutan, Dijadikan Pelacur Tarif Rp 38 Ribu hingga Trauma Bertemu Pria

Pony Orangutan bersama induk semangnya, sebelum diselamatkan oleh tim rehabilitasi BOS Foundation-Facebook-

BACA JUGA:Kisah Gadis 19 Tahun Dilaporkan Hilang Usai Dapat Kerjaan, Setelah Dicari Ternyata Ada di Gang Royal Jakut

Ketika itu, Pony berbaring di kasur dalam sebuah ruangan gelap dengan tangan terantai ke dinding.

Tak hanya itu, Pony juga dipakaikan perhiasan, rias wajah dan parfum. 

Pelaku yang mempekerjakan Pony memasang tarif 2 poundsterling atau sekitar Rp 38.863 untuk berhubungan seksual dengan orangutan tersebut.

Pony bahkan diajari melakukan tindakan seks sesuai permintaan pelanggannya.

Sebagai pekerja seks, Pony seakan mengetahui apa yang ia lakukan.

Pony akan menggerakkan pinggulnya seperti menggoda ke arah seorang pria yang mengunjunginya di kamar.

Banyak lelaki di sana yang penasaran atau bahkan tidak punya banyak uang untuk menyewa wanita  dan memilih bersama Pony.

Pony juga dianggap sebagai pembawa keberuntungan, sumber uang bagi Germo yang mempekerjakan Pony. Tak heran bila dalam proses penyelematan, tim rehabilitasi banyak menemui kendala dan protes. 

Butuh 35 perwira militer bersenjata untuk menyelamatkannya. Pony akhirnya berhasil dibawa ke tempat rehabilitasi pada 13 Februari 2003.

Tim rehabilitasi pun mencegah aksi protes dan balas dendam dari penduduk desa tempat tinggal Pony dengan mengizinkan germo Pony mengunjungi setiap bulan .

Namun, Pony selalu berteriak dan buang air besar setiap melihat mantan tuannya itu yang akhirnya kunjungan dihentikan demi keamanan Pony. 

Tidak mudah proses mengembalikan Pony ke habitat aslinya. Pony sempat menunjukkan trauma hingga menolak dirawat oleh pria. Pony takut dirawat oleh relawan pria.  Perlahan, Pony akhirnya pulih dan mau diasuh oleh perawat pria. 

Kondisi Pony Pasca Diselamatkan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: