Binus Marmer

Binus Marmer

Dahlan Iskan menjadi pembicara dalam Studium Generale di kampus Binus, Jakarta.-Harian Disway-

UNIVERSITAS beranak universitas. Itulah Binus University. Yang bulan September ini melahirkan satu universitas lagi: Satu University. Sekaligus dua kampus: di Bandung dan Pontianak. 

Tidak berhenti di dua. Tiap tahun akan dibuka kampus Satu University lain. Di kota yang berbeda. Di seluruh Indonesia.

Binus University sendiri kini sudah berkembang menjadi 7 kampus: Kemanggisan, Senayan, Anggrek Kebon Jeruk, Kemanggisan Kijang, Alam Sutera, Bandung, dan Malang. 

Sebentar lagi di Medan.

Saya ke Binus kampus Anggrek kemarin. Ada kuliah umum soal kendaraan listrik. Kampusnya seperti mal. Delapan lantai. Bangunannya seperti angka 8 yang dimodifikasi. Penghubung di tengah angka 8 itu untuk lift kanan dan kiri. Masing-masing dua pintu. 


Dahlan Iskan melihat karya mahasiswa Binus.-Harian Disway-

Maka di dalam gedung itu terbentuk dua plaza. Dua-duanya void sampai atap. Apa pameran di lantai dasarnya. Ada produk cat lengkap –kecuali cat kuku dan cat rambut. Ada bata penemuan baru terbuat dari sampah plastik. Banyak lagi. Suasananya benar-benar mirip di sebuah mal.

Dari 7 kampus itu total mahasiswa Binus 42.000 orang. Anda sudah tahu: andalan Binus di dua program studi. Yakni computer science dan manajemen. Yang manajemen itu sudah berkembang ke entrepreneur. Yang computer science segera berkembang ke prodi artifisial intelligence (AI). Prodi AI sudah dibuka pendaftaran mahasiswa  barunya bulan ini. Untuk tahun kuliah 2024. 

Rasanya baru Binus yang berani membuka prodi AI di Indonesia. Khususnya di universitas swasta.

Maka kian kukuhlah Binus sebagai salah satu universitas elite. Jangan-jangan sudah menyalip Universitas Tarumanegara –yang dulu berhasil menyalip Universitas Trisakti. 


Salah satu sudut kampus Binus Jakarta.-Harian Disway-

Saya datang ke Binus lebih pagi dari jadwal. Saya ingin lebih banyak tahu kampus ini. Saya diajak tur kampus. Ada Wakil Rektor Prof Dr Engkos Achmad Kuncoro. Ada direktur kampus Dr Reina. Kami melihat ruang dosen, masuk-masuk ke ruang kuliah, ruang podcast, perpustakaan, pojok lesehan mahasiswa, dan charging motor listrik. 

Di antara ruang kuliahnya ada 8 yang dinamakan kelas kreatif. Meja-mejanya bundar. Bisa dipisah-pisah. Tiap pecahan diberi roda. Mudah digeser. Untuk membentuk kelompok belajar baru. Meja itu terbuat dari bahan khusus: bisa ditulisi, digambari, dan dicorat-coret. Pun dindingnya. 

Dosen tertentu diizinkan memindahkan mahasiswanya kuliah di situ. Tinggal order: ruang kreatif mana yang lagi kosong. Saya melongok ke dalamnya: lihat kuliahnya seperti sedang bermain. Dengan dosen sebagai tutor.

Dosen tutor seperti itu juga ada di kelas-kelas khusus bisnis. Bahkan disediakan tempat inkubasi bisnisnya.


Spanduk raksasa di kampus Binus. -Harian Disway-

Lalu saya dibawa ke ujung gedung. Ada gym di situ. Besar. Peralatannya cukup lengkap. Ramai. Banyak yang sedang nge-gym. Bersebelahan dengan itu ada  ruang tari atau yoga. 

"Ada perbedaan penampilan mahasiswa antara sebelum dan sesudah Covid," ujar dosen yang membawa saya tur. "Mahasiswi sekarang terlihat lebih atraktif. Seperti ingin lebih tampil," katanyi. "Mungkin pengaruh TikTok dan Instagram. Mereka seperti harus selalu siap tampil di depan kamera," tambahnyi.

Jelaslah bagi saya: Binus University ditugaskan untuk bergerak di segmen atas, sedang Satu University untuk pasar mahasiswa kelas menengah. "Uang kuliah di Satu University memang jauh lebih murah," ujar Dr Reina.

Struktur organisasi Binus University memang sangat khas. Yang tertinggi adalah ketua yayasan. Menjadi CEO University. Di bawahnya ada rektor. Yang sekarang dijabat Dr Nelly SKom MM. 

Di tujuh kampus itu rektornya satu. Tapi di masing-masing tujuh kampus ada jabatan direktur kampus. Itu karena Binus University menganut sistem membuka ''Program Studi di Luar Kampus Utama''. Atau disebut PSLKU. 


Suasana kelas kreatif Binus.-Harian Disway-

Maka ''Jalan Sukses Binus'' terlihat seperti lari maraton. Napasnya panjang. Langkahnya konsisten. Dimulai dari pemanasan: mendirikan lembaga kursus. Yakni kursus Modern Computer Course. Tahun 1974. Berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (1981). Berkembang lagi menjadi Akademi Manajemen, Informatika, dan Komputer (AMIK). Dari akademi berkembang ke sekolah tinggi: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Baru di tahun 1998, dekat-dekat masa reformasi, berdiri Universitas Bina Nusantara (Binus).

Perjalanannya begitu panjang. Ibarat membangun tembok harus dimulai dari anyaman bambu, menjadi tembok kayu, tembok bata, menjadi tembok semen, dan sekarang menjadi tembok marmer.

Perjalanan Binus ini mengingatkan saya pada Primagama. Lembaga kursus yang berkembang pesat, meluas, dan punya potensi menjadi seperti Binus. Tapi tiba-tiba saja redup dan surup.

Kini Binus mulai dikendalikan generasi ketiga. Yakni para cucu Joseph Wibowo Poespito. Almarhum. Meninggal di usia 82 tahun, 2001. Generasi kedua masih aktif sebagai senior di yayasan. Anak keempat Wibowo, Bernard Gunawan Hadi Poespito, yang kini menjadi ketua yayasan. Praktis ketua yayasan ini menjadi CEO di sebuah perusahaan.

Joseph Wibowo sendiri bermarga Huang (Huang Wan Fu). Ia menerima Anugerah Bintang Gerilya Sultan Yogyakarta dan Anugerah Bintang Veteran. Ia pejuang yang pernah ikut gerilya melawan Belanda.

Nama Bina Nusantara diambil dari rasa nasionalisme Wibowo.

Banyak sekali lembaga pendidikan di grup Binus. Ada Binus International, Binus Graduate Programme, Binus Online Learning, Binus Business School, dan Binus Center - Binus Career. Termasuk ada Institut Kalbis, hasil kerja sama antara Binus dan Kalbe Farma.

Yang juga dibanggakan oleh Binus adalah: predikat internasional dari Amerika. Baru empat universitas yang mendapatkannya: Universitas Gadjah Mada, Binus University, ITB, dan Universitas Indonesia.

Predikat itu disebut AACSB: The Association to Advance Collegiate Schools of Business. Berkantor pusat di Tampa, Florida.

Maka Binus tidak gelisah ketika kementerian pendidikan dan kebudayaan menghapus status ''Unggul'' bagi semua universitas yang pernah mendapatkannya. 

Mulai tahun depan hanya akan ada dua status: perguruan tinggi terakreditasi dan tidak terakreditasi. Binus masih punya status ''unggul'' yang dari Amerika itu.

"Delapan tahun kami memproses untuk mendapat status itu. Akhirnya berhasil," ujar Prof Dr Engkos Achmad Kuncoro, wakil rektor Binus yang bersama saya sepanjang pagi kemarin.

Pun sampai generasi ketiga Binus masih kian jaya. Kian banyak, ternyata, generasi ketiga yang bisa melawan mitos hanya bisa menghancurkan usaha. (*)

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul: Durian Kaesang

Jokosp Sp

Mbah Mars sepertinya masih sangat sibuk jadi ketua team pemikir partai baru "Sang Kaesang". Bagaimana sang pisang bisa laris manis dijual ke para milenial, dan kalau perlu orang tua para milenialnya.

Mahmud Al Mustasyar

Kalau memperhatikan statement Giring Ganesha bulan Agustus lalu, yang hendak mengembalikan kedudukannya sebagai ketua partai ke pemiliknya; koq sepertinya proses masuknya Kaesang ke PSI, bukan dilamar atau melamar; tapi menerima pengembalian.

Wilwa

Dan bagi yang percaya ilmu klenik, nama Indonesia sudah out of date. Karena dari kata Indo yang artinya India dan Nesia yang artinya Kepulauan. Secara keseluruhan artinya Kepulauan (yang budayanya mirip atau dipengaruhi budaya) India. Masalahnya Hindu Buddha yang dulu mayoritas sudah digusur dan digeser. Lebih tepat disebut ArabNesia. Lalu Disway pernah bahas argumen klenik untuk mengganti nama Indonesia menjadi Nuswantara. Nusantara diselipi huruf w. Klenik habis. Pak Lurah ingin menggunakan kata Nusantara menggantikan Indonesia. Sama seperti Modi ingin mengganti nama India dengan Bharat atau Bharata. Kompromi dibikin. Ibukotanya saja diganti Nusantara. Disingkat IKN. Ibu Kota Nusantara. Sepintas seperti mengeja kata IKaN. Negara kita memang negara maritim dengan laut kaya ikan. Cocoklogi tingkat dewa. Hahahahaha

AnalisAsalAsalan

Saya tidak habis Fikri. Benar-benar di luar Nurul dan tidak masuk Akmal. Kaesang, bocil di dunia politik, langsung jadi ketua umum. Ini pusat, lho, bukan cabang, apalagi ranting. Apa sebenarnya diharapkan PSI? Efek Jokowi? Apa pula yang diinginkan Kaesang? Ga cukupkah jadi Bupati Sleman? Tinggal masuk PDIP. Kali ini saya benar-benar menghela nafas dalam-dalam. Hahahahaha.

Mirza Mirwan

Saya sudah membaca puluhan buku tentang politik. Toh tiap kali membaca berita tentang politik di Indonesia, saya suka heran sendiri. Terutama heran membaca apa kata "pengamat". Tentang dinasti politik, misalnya. Citra tentang "dinasti politik" kayaknya dianggap sesuatu yang tak elok dan harus dihindari. Kalau kita bicara tentang demokrasi yang sudah mapan, kiblatnya adalah Amerika Serikat AS). Tetapi kita suka lupa, atau menutup mata, bahwa di AS sana yang namanya dinasti politik itu sesuatu yang lumrah. Malah sejak awal abad ke-19.Tak jadi masalah, kok. Ada Dinasti Adams: John Adams dan John Quincy Adams (Presiden ke-2 dan ke-6). Dinasti Roosevelt: Theodore Roosevelt dan Franklin Delano Roosevelt (Presiden ke-26 dan ke-32), di samping ada yang jadi gubernur, anggota Kongres dan menteri. Masih ada beberapa dinasti lagi, termasuk Dinasti Kennedy dan Bush. Di negara demokrasi setiap warga negara punya hak politik yang sama. Dan dalam politik elektoral, semuanya rakyatlah yang menentukan. Biar anak presiden atau menantunya, kalau mayoritas rakyat tak memilihnya juga tak akan jadi walikota, bupati, atau gubernur. Tentang Kaesang, baru saja menerima KTA kok lantas jadi Ketum PSI, kesannya memang aneh. Tetapi menjadi tidak aneh bila pasal-pasal dalam AD/ART partai tersebut tak menyebutkan syarat menjadi ketum harus gini-gini-gini dst. Btw, kalau dibandingkan dengan Pita Limjaroenrat, Ketum Move Forward Party (Thailand), Kaesang belum setara. 

Jokosp Sp

Ada momen, ada peluang. Tinggal kita bisa tidak memanfaatkannya. Sama dengan di bisnis, bisa memanfaatkan momen dan peluang maka keberhasilan ada di depan mata. Itulah yang sekarang lagi dikerjakan "Sang Kaesang". Momen ketika orang tua jadi orang nomer 1, momen ketika orang tua punya kekuasaan. Peluang ini hanya datang satu kali. Kesempatan emas ini hanya datang sekali. Siapapun berhak menilai, mau yang positif atau yang negatif. Cuma catatan satu: "Sang Kaesang" berani memanfaatkan dan menangkap "peluang emas" ini dengan baik. Ini tentu tak lepas dari support orang tuanya, pastilah sudah ada ijin dan koordinasi. Dan jangan tanya untuk isi tas echolacnya untuk pertempuran ke depan, pasti dengan jaminan nama Jkw para taipan negeri ini akan dengan mudah memberikan kucuran dananya. Keputusan dan pilihan di momen yang pas. Selamat berjuang anak muda. Jangan cuma menebar janji. Tunjukkan jati dirimu dan karyamu untuk keberhasilan dan kesejahteraan rakyat bangsa ini. Mengurus bangsa ini tidak sesulit seperti mengurus bisnis "Sang Pisang".

Zorro Mask

Langkah kuda : maju atau mundur dua langkah lalu ke kanan atau ke kiri satu langkah. Bisa juga ke kanan atau ke kiri dua langkah lalu maju atau mundur satu langkah. Pion cuma bisa maju. Meskipun cuma satu langkah. Tapi pion tidak pernah mundur.

Mirza Mirwan

Penampilan Putri kali ini cukup bagus, memang. Tapi, menurut saya, masih lebih bagus penampilannya di Live Show minggu ke-5 dulu. Tetapi saya tetap mendoakan Putri memenangi final AGT kali ini. Insyaallah.

Jo Neca

Saya tetap mendukung Putri.Bukan saja karena rasa bersaudara sebangsa.Tetapi talentanya bukan hanya bisa nyanyi tapi p3ncipta lagu juga pak Mirza.Itu nilai plus2nya

Mirza Mirwan

Hari ini saya libur, nggak nulis. Hewlett Packard Spectre x360 14 saya yang masih kinclong saya pakai untuk streaming NBC, nonton final America's Got Talent session 18 2023. Entah Putri Ariani akan tampil hari ini atau besok. Ada 11 finalis yang memperebutkan hadiah US$1 juta. Dari 11 finalis itu yang penyanyi solo hanya 2 finalis: Putri Ariani dan Lavender Darcangelo (Massachusetts). Keduanya sama-sama perempuan, sama-sama tunanetra, dan sama-sama penerima lonceng emas (golden buzzer). Putri menerianya daiSimon Cowell, sementara Lavender menerimanya dari Heidi Klum. Sembian finalis lainnya adalah: # Mzansi Youth Choir, dari Afrika Selatan, penerima lonceng emas dari penonton. # 82nd Airborne Division All-American Chorus (North Carolina). # Adrian and Hurricane (pertujukan anjing dan pemiliknya) dari Italia. # Murmuration (dance group) dari Perancis, lonceng emas dari Howie Mandel. # Ahren Belisle (stand up commedian bisu) dari Kanada. # Anna Deguzman (pesulap) dari New Jersey. # Chibi Unity (shadow dance) dari Jepang, lonceng emas untuk grup. # Avangardey (dance group) dari Jepang. # Ramadani Brothers (acrobatic duo) dari Tanzania. Ada 2 penerima lonceng emas yang gagal masuk final. Penyanyi Brazil, Gabriel Henrique, yang mendapatkannya dari Sofia Vergara. Satunya lagi, Chioma and The Atlanta Drum Academy, lonceng emas dari Terry Crews (MC AGT2023). Semoga saja Putri Ariani memenangi kontes AGT session 18 kali ini. Aamiiin.

doni wj

Kok sepertinya banyak yg lupa. Padahal sejarah seharusnya membuat kita belajar. Heran boleh, namun janganlah lupa. 20 tahun lalu. Ada partai baru. Belum pernah bertarung di pemilu. Kader2nya kelas 2 (walopun senior) dlm perpolitikan negara. Mereka mencari sosok yg cukup pantas untuk jadi wajah partainya. Yg masuk golongan elit. Yg bisa mendongkrak image partai dan (sukur2) perolehan suaranya. Entah seperti apa dil2 di baliknya. Si Bapak lalu muncul sebagai ketua. Bahkan setahu banyak orang dialah pendirinya. Tiba saatnya pemilu, hasilnya tak dinyana. Tokoh2 kelas 2 terangkat derajatnya jadi tokoh partai pemenang. Bahkan mengantar Si Bapak ke tampuk tertinggi. Di negara yg gemar cerita Cinderella. Dia yg dianiaya akan mendapat simpati dari pemilihnya. Hakekatnya partai2an, demokrasi, pemilihan. Adalah menjadi lebih dikenal. Prestasi, kontroversi, simpati, itu "hanya" sumber keterkenalan dan kecenderungan preferensi saja. Tujuan akhirnya adalah di bilik suara, wajah siapa yg paling diingat. Maka partai banyak menggandeng selebritis. Karena wajah merekalah yg paling banyak wira-wiri di layar kaca. Kini. Di era medsos. Mediumnya bergeser. Anak muda lebih akrab dg dunia maya. Platform2 berbasis daring jadi dunianya anak muda. Kalo ada partai yg berjiwa muda, mencari tokoh yg bisa menjadi wajah mereka. Siapa yg kira2 lebih cocok, tokoh ABG (Angkatan Babe Gue) atau yg lebih bisa diterima target pemilihnya? Janganlah memakaikan sepatu kita ke orang lain

Fiona Handoko

nama pita di sosial medianya. berbeda dengan model rusia. irina shayk. yang pernah menjalin asmara dan bertunangan dengan bintang sepak bola cr7. dimana setelah 5 tahun bersama. mereka memutuskan berpisah. setelah perpisahan itu. irina menulis untuk foolower di ig nya. "jika kalian mengenalku sebagai mantan pacar christian ronaldo. berhentilah mengikutiku." dalam 24 jam. followernya berkurang 75%, hilang 11 juta orang. inilah wanita hebat. punya prinsip. punya harga diri. buat apa jutaan follower mengikutinya jika ada embel2 cr7? 11 juta follower hilang, sisanya adalah follower yang mencintainya dengan tulus sebagai seorang irina. 

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp jokosp dan teman2 rusuhwan. akibat mengomentari komen bung mirza tentang ketum mfp thailand. pita limjaroenrat. eh, ternyata beliau di th 2019 sudah berpisah dengan istrinya. aktris tye chutima. namun hingga saat ini, sang aktris tetap membonceng 

Wilwa

@Mirza. Demokrat biasanya memang dukung employee. Republik biasanya dukung employer. Tapi sejarah Amerika itu sering terbolak-balik. Contoh: dulu sebelum perang saudara, demokrat kuat di Tenggara dan GOP kuat di utara. Setelah civil war yang terjadi malah sebaliknya. Contoh lain: Demokrat biasanya anti perang dan Republik warmonger. Setelah perang dunia kedua, hal itu kemudian jadi tak jelas lagi. Kini Biden/Demokrat malah dukung Ukraina untuk terus perang. Sama seperti Obama untuk terus dukung perang yang diinisiasi Bush Jr. Biden ini secara strategi malah menyatukan Rusia dan China melawan Amerika. Beda dengan strategi Trump yang berusaha memecahbelah Rusia dan China seperti Nixon. Biden membuat dunia terancam perang nuklir bila Rusia sudah hilang kesabaran. Mengerikan memang. 

Mirza Mirwan

Untunglah terjadi di AS. Jadi tak ada yang menyebutnya pencitraan (imaging action). Kemarin Presiden Biden pergi ke Van Buren Township, Michigan, untuk bertemu dan memberi dukungan kepada Persatuan Pekerja Otomotif (UAW) yang sudah 12 hari menuntut tiga perusahaan besar otomotif untuk membagi keuntungan perusahaan dengan pekerja. Tiga perusahaan itu adalah Ford Motor Co, General Motor, dan Stellantis. Di Michigan sebenarnya ada belasan industri otomotif. Kedatangan Biden disambut Presiden UAW, Shawn Fain, di bandara Detroit, yang kemudian ikut naik limosi kepresidenan menuju Van Buren Township. "Folks, stick with it because you deserve the significant raise you need and benefit," kata Biden dengan menggunakan halo-halo (megaphone) di depan ribuan anggota UAW yang mengenakan pakaian warna PDI-P, eh GOP. Warna merah. Biden sendiri mengenakan topi hitam UAW. "Let's get back what we lost, OK? If we can save them, then it's about time for them to step up for us," kata Biden lagi. Dan para pengunjuk rasa itu senang. Itulah untuk pertama kalinya presiden yang sedang berkuasa mendukung unjuk rasa buruh. Rabu sore dijadwalkan Donald Trump juga bertemu anggota UAW yang unjuk rasa di Clinton Township -- arah utara Detroit. Unjuk rasa UAW tersebar di 41 titik. Anggota UAW sendiri lebih dari 150rb orang. Berdasarkan polling, 79% responden mendukung tuntutan UAW. Hanya 19% yang mendukung perusahaan. 

yea aina

Setelah cintanya kepada jual martabak pisang putus, ia pilih jatuh cinta jual bunga mawar. Tentu mawar spesial dengan stempel cap nama bapaknya. Entah akhirnya. Politikus baru, berbusa-busa omongannya. Dibalik cinta mawar, ada kekuasan yang diincar.

Lukman Nugroho

Kira-kira. Kalau Kaesang bukan anaknya pak Jokowi. Apakah akan secepat dan semelesat itu? Tapi ini politik. Bener kata Abah, sudah ada deal-deal sebelum Kaesang resmi menjadi kader dan ketum. Dan Abah pernah punya slogan dulu. Ketika masih jadi sesuatu. Kerja, kerja, kerja, jauhi politik. Sebab bicara politik bisa melupakan kebutuhan dasar sebagai individu dan kewajiban utama seorang pemimpin. Untung masyarakat Indonesia termasuk manusia-manusia yang kuat dan tangguh.

Hari Purwanto

Pemilihan ketua umum partai yang secepat kilat ini akan lebih fenomenal kalo dilakukan di atas kereta cepat...Wuzzz....eh..WHOOSH

Komentator Spesialis

Puncak acara pesta demokrasi dikampung kemaren berlangsung meriah. Pencoblosan langsung oleh masarakat desa, ramai dan lancar. Akhir cerita, dg perhitungan terbuka, sang penantang pengusung perubahan muncul sbg pemenang. Selamat.

AnalisAsalAsalan

Dari berita WiFi yang saya baca, tim AGT memberikan daftar lagu yang bisa dinyanyikan oleh Putri. Kalau ajang di Indonesia, juri biasanya memberi tantangan supaya keluar dari zona nyaman. Jadi, bisa dikatakan ditentukan tim AGT, juga dipilih Putri.

Lagarenze 1301

Inilah pesan Putri Ariani kepada dunia di panggung final America's Got Talent, Rabu pagi WIB. "I believe that we are able, we are capable, and we are equals, so don't be afraid to keep reaching your dream, our dream will come true if we believe it...."

Lagarenze 1301

Siapa yang memilihkan lagu yang dibawakan Putri Ariani di babak final America's Got Talent? Putri sendiri, ayah, atau tim AGT? Lagu "Don't Let the Sun Go Down on Me" (Elton John dan George Michael) yang dilantunkan Putri Ariani pagi ini WIB memang bagus, tapi jadi monoton jika disanding dengan lagu-lagu sebelumnya. Meski semua penonton dan empat juri memberi standing ovation, sesungguhnya saya khawatir dengan hasil voting. Kalau saja voting bisa dilakukan oleh siapapun pemirsa AGT, termasuk yang di Indonesia, saya yakin Putri Ariani bisa juara. Tapi, ini Amerika. Views di YouTube (dalam 30 menit video Putri sudah ditonton 140 ribu kali) tidak bisa jadi ukuran. Semoga ini hanya kekhawatiran saya saja. Semoga pula Putri benar-benar memikat Amerika lewat lagu-lagu Elton John.

Jo Neca

Setelah membaca tulisan hari ini.Saya baru tahu karena ada pengakuan dari pak Dahlan sendiri.Tulisan kemarin2 memang asal saja.Walau kami perusuh membaca dengan serius.Tetapi itulah.Suatu tulisan gratis tidak perlu ada tuntutan2.Walau ada satu dua perusuh yang kurang sopan.Menuntut tulisan harus gini gitu.Akan tetapi di Disway tuntutan juga tak perlu membayar.Jadi nikmat mana lagi yang kau dustai.Sudah baca gratis mbacot pula.hehehe.Kembali ke laptop.Soal sang Pisang.Mau ketua partai.sekjen atau apalah itu hak asasi beliau.Tunggu sampai hari H.Pilih sesuai hati nurani.Sebab untuk pemilihan Bupati Gubernur Presiden.Setelah dia naik.Tidak menepati janji pun tidak gampang menurunkan kembali.Sebelum 5 thn Jadi setelah memilih mari bekerja keras.Sebab yg anda dukung jadi presidenpun.Anda harus tetap bekerja menafkahi keluarga.Lebih baik membaca Disway sambil menunggu Joke mba Fiona.Atau gacoran ko Liam.Atau bahasan serius pak Mirza.Salam Damai buat seluruh warga Disway.Terutama pengaduk semen.

Leong Putu

WARNING BUAT BU BOS!!! jangan biarkan Pak Bos menyelesaikan proyek rumah bambunya. BERBAYAYA!!! Patut dicurigai itu bagian dari strategi "culas" nambah istri. Rumah itu bisa dipergunakan pak Bos sebagai tempat menyempurnakan akal-akalannya. Wkwkwk....waspadalah! Waspadalah! Bayangkan! Jika nanti pak Bos minta ijin nambah dan bu Bos melarang, pastilah pak Bos akan berpura-pura merajuk dan akan tidur di rumah bambu tersebut. Pastilah dia akan melaksanakan strategi playing victim. Berpura-pura sakit, dengan batuk khas orang tuanya. Berselimutkan sarung terlusuh dengan bantal dan guling yang kotor. Gak mau mandi, tak lupa di jidat dan keningnya pasti ditempeli koyo/salonpas. Tidur meringkuk sejadi-jadinya. Wkwkwk..... Berpura-pura gak mau makan, padahal Mang Sahidin tersedia untuk delivery makanan 24 jam. Sampai bu Bos kalah dan ijin didapat. Waspadalah!

Juve Zhang

Dalam keadaan miskin dan susah.rakyat kelaparan di mana mana.1960 an akhir Pak Deng XP di penjara. Akibat revolusi kebudayaan Mao yg semua harus nyangkul ke desa tak kecuali om Jin Ping yg manggul beras 50 kg masih kuat .7 tahun om Jin Ping nyangkul dan manggul beras 50 kg. Konon 7 tahun sengsara itu yg membekas sepanjang hidup om Jinping dan mendasari gerakan kemajuan Tiongkok sekarang. Deng dalam pengasingan di pabrik traktor "menemukan" inti sari ilmu menuju Tiongkok sekarang yg kaya raya dan banyak duit. Beliau banyak berpikir sewaktu di pabrik dan menemukan pencerahan dari Yang Maha Kuasa. Beliau bisa meneropong ke depan jalan berliku yg harus di jalani. Dan meninggalkam revolusi kebudayaan yg merusak rakyat. Denga langsung minta kerja lagi ke Mao.dan Mao melihat hanya Deng letnan nya yg tersisa dan bisa menjaga nya sampai mati. Deng dipanggil ke beijing 1972 an diam diam diberi jabatan. 1976 Mao mati. Deng Naik ke atas. 1980 Deng mulai jalankan Reformasi ide Brilian nya sewaktu di tahan di pabrik. 1980 Indonesia sudah lebih makmur .jauh meninggalkan Tiongkok yv masih miskin bin susah. Disini mahasiswa di Jakarta sudah bawa mobil ke kampus wkwkkwkwk. Disana masih sepeda an. GDP Indonesia 72 milyar usd.Tiongkok 212 milyar tahun 1980 jauh Indonesia unggul dari Tiongkok.apalgi per kapita. Jauh sekali. Banyak orang kota di Indonesia mulai beli motor bebek Honda. Tv Sharp. Kulkas .3 barang mewah disini dan super super mewah di Tiongkok. Langit dan Bumi. Wkwkkwwkk. 

doni wj

Sebenarnya, raihan 151 kursi dari 500 yg ada, itu luar biasa. 30% lebih rakyat Thailand mendukung partainya. Namun yg namanya demokrasi, keterwakilan pemilih adalah kuncinya. Kalau ada suatu kondisi, dimana sebagian besar rakyat Thailand mencintai keluarga kerajaan, dan Pita bermaksud mengamandemen itu. Artinya bisa jadi dia yg terbaik bagi 30% rakyat, namun tidak bisa atau tidak punya cukup kepekaan menangkap aspirasi 70% rakyat lainnya. Atau menangkap, namun tetap melakukan pilihan yg berbeda. Bila demikian, wajarlah dia tidak terpilih.

Mirza Mirwan

Di bawah saya menulis bahwa bila dibandingkan dengan Pita Limjaroenrat -- yang disebut Pak DI dengan "seperti tokoh muda Thailand" -- Kaesang belum setara. Dengan parameter apa pun. Dari segi usia, Pita Limjaroenrat (sering juga ditulis Pitha Limcharoenrat) sudah 43 tahun. Kaesang 29 tahun. Dari pendidikan, Pita menyandang 2 gelar master dari perguruan tinggi bergengsi di AS: Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology. Dari pengalaman politik, Pita sudah 5 tahun terjun ke dunia politik, sejak Move Forward Party yang kini dipimpinnya masih bernama Future Forward Party. Dan sebagai pengusaha, Pita juga lebih dulu berkubang di dalamnya. Satu lagi keunggulan Pita, ia masuk dalam daftar "The 100 Next" majalah TIME. Tapi Pita memang apes. MFP yang dipimpinnya memenangi 151 dari 500 kursi Majelis Nasional. Tetapi ia gagal menjadi PM, karena terganjal penolakan dari Senat yang 250 anggotanya berasal dari pengangkatan ( bukan lewat pemilu). Yang bernasib mujur adalah Srettha Thavisin dari Pheu Thai Party yang perolehan kursinya di DPR (majelis nasional) hanya 141 kursi -- 10 kursi lebih sedikit ketimbang MFP. Apa boleh buat, memang. Salah satu agenda Pita bila terpilih jadi PM adalah mengamandemen "Lese Majeste" dalam KUHP Thailand. Itu adalah pasal tentang penghinaan kepada raja dan keluarganya. Mayoritas rakyat Thailand sangat menghormati raja dan keluarga kerajaan -- meski raja yang sekarang tidak se-berwibawa mendiang ayahandanya.

yea aina

Cawe-cawe masih berlangsung. Si pilot menyiapkan pendaratan seaman mungkin dengan memasang 2 anak dan 1 menantu di 3 penjuru landasan. 2 pilot penggati, berebut "cawean" agar bisa jadi pilot utama berikutnya. Paling-paling akan dikawinkan juga kwkwkw. Daripada pendaratan darurat atau bermasalah di kemudian hari.

imau compo

Tanpa disadari kadang euforia lihat politikus memainkan strateginya, seolah saya ada di sana ikut merancang permainan. Seolah ini sebuah game sepakbola semata. Saya, sedang berhadapan dengan Maurinho yg dengan enteng memarkir Casilas. Apakah saya senang? Deg-degan, lawan ini bukan ayam sayur. Kemarin-kemarin SP dengan satu gerakan kilat yg berjudul makan malam, merangkul pesaingnya utk cawapres, meskipun hari-hari berikutnya, konon, isolasi yg diterimanya membuat dia hanya bisa sarapan Indomix. Barusan, Mas Pisang diangkat jadi ketua umum partai dengan segmen pasar anak muda. Sekali-sekali berasa game sekali-sekali berasa IPO start up. Bagi mereka, uang yg beberapa trilyun utk bikin partai itu hanya beberapa persen saja dari keuntungan tahunan. Ada juga keuntungan dari bisnis pat-gulipat yg hanya terjadinya di negeri Konaha. Semudah itu, demikian juga di daerah dengan level yg lebih kecil. Tiba-tiba tersadar, mereka memainkan negara dan bangsa.....

Udin Salemo

Min, inyong ikut protes. Kenapa sering banget BAD GATEWAY? Juga "waiting for response" bermenit-menit. Naskah komentar yang sudah mau diposting jadi hilang semua. Sue temen... Apa mimin nuntut saham juga ke Abah? Sehingga bentuk protesnya bikin disway gak nyaman. #inyong gigit kayu gara2 sering naskah komentar hilang, kesel. #maunya sih gigit sate kambing dan durian musangking.

Komentator Spesialis

Konglomerat Malaysia Sime Darby akan membeli 61 2% saham Permodalan Nasional di UMW Holding. Anda lebih tahu UMW holding ini salah satu pemain utama otomotif di negeri jiran. Punya 2 tangan besar. Satu join dengan Toyota dan satu lagi Perodua. Dan andapun sudah tahu Perodua terkenal dengan mobil mobil yang murah dan inovatif. Esemka pun kalah oleh mereka. Artinya apa ? Sedang terjadi konsolidasi industri otomotif menuju teknologi EV. Ini menarik karena menjadi game charger masuknya pemain baru. Big 3 mungkin menjadi Small hundreds. Artinya dominasi pemain besar seperti GM, Toyota dll. akan terpatahkan. Buktinya sudah ada : Tesla dan BYD. Bahkan VinFast Vietnam juga bikin kejutan. Transformasi dari "analog" bahan bakar fosil menjadi "digital" tenaga listrik, akan membuat teknologi lebih mudah dan simple. Akankah bangsa ini, tentu termasuk ESEMKA, bisa memanfaatkan momentum besar transformasi teknologi ini ? Ataukah sekedar menjadi penonton seperti para perusuh Disway ?

Liam Then

MBS umur 31 resmi menapak jalur tahta, sebagai penguasa de facto Saudi. Mas Kaesang juga cukup hebat, patut diapresiasi, nyali tinggi, umur 28 berani menerima didapuk jadi Ketum Partai.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 228

  • ghazian faris
    ghazian faris
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Wilwa
    Wilwa
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • imau compo
      imau compo
    • imau compo
      imau compo
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
    • imau compo
      imau compo
  • yea aina
    yea aina
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • yea aina
      yea aina
    • Wilwa
      Wilwa
    • yea aina
      yea aina
    • Wilwa
      Wilwa
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Liam Then
    Liam Then
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
  • imau compo
    imau compo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • imau compo
      imau compo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • yea aina
    yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • yea aina
      yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Liam Then
    Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Liam Then
    Liam Then
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Liam Then
      Liam Then
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • imau compo
      imau compo
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • yea aina
      yea aina
  • imau compo
    imau compo
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • KawaiChoco _003
    KawaiChoco _003
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • KEY
      KEY
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Wilwa
      Wilwa
  • Rikki Sitorus
    Rikki Sitorus
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • alasroban
    alasroban
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • ichsan Hamid
    ichsan Hamid
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Guslurah
    Guslurah
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • imau compo
      imau compo
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman