Dinasti Politik Jokowi
Ilustrasi Jokowi.--
JAKARTA, DISWAY.ID - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak untuk ikut pemilu dan terpilih sebagai pemimpin.
Hal itu diungkapkan Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Sabtu, 30 September 2023.
Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, Tik Tok, serta Youtube Denny JA. Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis, termasuk Pilpres 2024.
BACA JUGA:Update Info Prakiraan Cuaca se-Jabodetabek Terbaru Hari Ini, Minggu 1 Oktober 2023
Lebih lanjut, Denny JA pun mengatakan bahwa ketentuan itu berlaku untuk semua orang, baik untuk anak petani dan buruh atau anak menteri dan presiden.
Tidak hanya itu, bahkan ketentuan setiap warga negara yang berhak untuk ikut pemilu dan terpilih sebagai pemimpin juga diterapkan bagi keturunan seorang guru, seniman, ataupun gubernur, wali kota dan bupati.
BACA JUGA:Bambu Ijuk
Adapun ketentuan tersebut dapat menjadikan seseorang sebagai pemimpin melalui pemilu, karena hal tersebut merupakan hak asasi setiap warga negara.
Meskipun begitu, prinsip inilah yang menjadi asal muasal lahirnya dinasti politik, bahkan di negara demokrasi paling modern sekalipun.
Denny merespons aneka berita yang menunjukkan terbentuknya dinasti politik Presiden Jokowi di Indonesia, terutama di periode kedua kepemimpinannya. Saat ini, ramai diberitakan banyak dari keluarga Jokowi yang menjadi pemimpin.
"Di samping Jokowi sendiri sebagai presiden, juga anaknya Gibran sebagai Wali Kota Solo sejak 2021. Juga menantu Jokowi, Bobby Nasution, Wali Kota Medan tahun 2021. Dan Kaesang anak bungsunya menjadi Ketua Umum PSI sejak 2023," ungkap Denny.
BACA JUGA:Rakernas, Jokowi Diusulkan jadi Ketua Umum PDI Perjuangan
Melihat apa yang terjadi saat ini, Denny menyebut, di Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai pusat demokrasi modern juga terbentuk dinasti politik.
"Salah contohnya di tahun 1960-an, keras terdengar dinasti Kennedy. Atau populer dengan sebutan The Kennedy Clan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: