Viral! Kisah Pilu Dima Al-Lamdani Kehilangan 13 Anggota Keluarga yang Syahid Dibom Israel
Dima Al-Lamdani kehilangan 13 keluarganya termasuk orangtuanya-screenshot/YouTube-
Dima Al-Lamdani, yang sisi wajahnya tergores dan memar, mengatakan setelah mencari anggota keluarganya di kamar mayat pada 17 Oktober, hanya saudara laki-lakinya dan dua sepupu mudanya yang selamat.
“ Ini adalah mimpi buruk. Itu tidak akan pernah terhapus dari ingatan saya sampai saya mati,” katanya.
“ Saya punya saudara perempuan berusia 16 tahun. Mereka menulis nama saya di kain putih tempat mereka membungkus tubuhnya, mereka mengira itu saya.”
Lebih dari 1.400 orang telah terbunuh di Israel sejak perang dimulai, sebagian besar warga sipil tewas dalam serangan awal Hamas.
BACA JUGA:Mantan Menteri: Singkirkan Hamas di Gaza, Israel Seharusnya Tak Perlu Balas Dendam!
BACA JUGA:Tempur Lawan Brigade Al-Qassam, Pasukan Israel Lari Terbirit-birit di Selatan Gaza
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 4.300 warga Palestina telah terbunuh.
Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat mengatakan 91 warga Palestina telah terbunuh di sana sejak 7 Oktober.
Pada sisa tahun menjelang serangan Hamas, 197 warga Palestina terbunuh, menurut hitungan Associated Press.
Selain penggerebekan tersebut, warga Palestina telah terbunuh dalam protes kekerasan anti-Israel dan dalam beberapa kasus dalam serangan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi.
Israel melakukan tindakan keras terhadap wilayah tersebut segera setelah serangan Hamas, menutup penyeberangan dan pos pemeriksaan antar kota-kota Palestina.
BACA JUGA:Israel Kebal HAM, Amnesty Internasional Tuduh PM Inggris Rishi Sunak
BACA JUGA:Serangan Tank Israel Sasar Perbatasan Mesir-Gaza, Pengiriman Bantuan Kemanusiaan Terancam?
Israel mengatakan pasukannya telah menahan lebih dari 700 tersangka di Tepi Barat, termasuk 480 anggota Hamas, sejak dimulainya permusuhan.
Dimulainya kembali serangan udara Israel yang dalam operasi bulan Juli di Jenin mencapai tingkat intensitas yang belum pernah terlihat sejak pemberontakan Palestina melawan Israel dua dekade lalu menunjukkan adanya perubahan dalam taktik militer.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: