Waspada, Penyakit Monkeypox di Indonesia Sudah Ada 14 Kasus
Waspada, Penyakit Monkeypox di Indonesia Sudah Ada 14 Kasus-Freepik.com-
Untuk karakteristik kasus konfirmasi paling banyak berada di usia 25-19 tahun sebanyak 64 persen.
Sisanya, pasien berusia 31-39 tahun. Semua pasien adalah laki-laki.
Meski belum bisa dipastikan, Maxi mengungkapkan metode penularan Monkeypox tersebut kemungkinan besar karena kontak seksual.
BACA JUGA:WHO Tetapkan Status Cacar Monyet Sebagai Darurat Global, PB IDI Bentuk Tim Satgas Monkeypox, Gawat!
Semua pasien bergejala namun hanya satu asimtomatik atau tidak menunjukkan gejala.
Gejala paling banyak ada lesi pada kulit, disertai demam dan pembengkakan kelenjar di lipatan paha
Selain itu muncul gejala lain pada pasien seperti sakit menelan, nyeri tenggorokan, sakit otot, kemudian ada menggigil.
"Badan terasa sakit, kelelahan. Mual, ada sampai diare. Dan nyeri di mulut. Ini kasus umumnya pada Monkeypox," pungkasnya.
Data Dinas Kesehatan DKI catat 14 Kasus Monkeypox di Jakarta
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyampaikan, angka kasus penyakit Monkeypox di Jakarta hampir sama dengan yang disampaikan oleh pihak Kemenkes, yaitu 14 kasus.
BACA JUGA:WHO Tetapkan Status Cacar Monyet Sebagai Darurat Global, PB IDI Bentuk Tim Satgas Monkeypox, Gawat!
"Update monkeypox DKI Jakarta per 25 Oktober 2023 jam 20.00 WIB, kasus positif total 14 orang, semua tertular dari kontak seksual," ucap Ngabila.
"Kasus positif aktif 14 orang, positivity rate PCR 44%, semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki usia 25-35 tahun," jelasnya.
Pencegahan virus Monkeypox (Cacar Monyet)
Untuk mengantisipasinya, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah infeksi virus Monketpox tersebut, di antaranya:
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
