Malaysia Dapat Tekanan Amerika karena Bela Palestina, Anwar Ibrahim: Kita Tetap Lawan, Kami Negara Merdeka!

Malaysia Dapat Tekanan Amerika karena Bela Palestina, Anwar Ibrahim: Kita Tetap Lawan, Kami Negara Merdeka!

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dalam pidatonya di Malaysia for Palestine Rally-X/@anwaribrahim-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengungkapkan pihaknya tidak gentar usai mendapat kritikan dari negara pro Israel, khusunys Amerika Serikat karena bersimpati kepada Palestina.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Anwar Ibrahim dalam pidatonya di Malaysia for Palestine Rally pekan lalu, Minggu 29 Oktober 2023.

BACA JUGA:Malaysia Ganti Raja! Penguasa Johor Jadi Yang Dipertuan Agong ke-17

‘Saya dikritik sekarang, mulai diserang oleh beberapa kalangan Eropa, Amerika Serikat, dan tentunya Israel,” buka Anwar dalam podatonya.

“Dan kita harus waspada, saya beritahu, selagi saya diberi mandat oleh rakyat, saya tidak terima ancaman itu, kita tetap lawan!” tegasnya.

“Kami tahu, jangan pernah berfikir untuk mengancam kami, Malaysia adalah negara Merdeka yang mandiri,” ungkapnya.

BACA JUGA:McDonald's Malaysia Sumbang RM 1 Juta untuk Palestina

“Kami yang memutuskan mana yang benar, kami memahami arti dari kebebasan, kami bersama dengan rakyat Palestina dalam perjuangan mereka, kemarin, hari ini dan hari esok, Insya Allah,” tukasnya.

Amerika beri tekanan ke Malaysia

Seperti dilansir dari laman The Star, Anwar Ibrahim mengungkapkan kalau Amerika Serikat telah mencoba memberikan tekanan pada Malaysia atas sikapnya terhadap konflik Palestina-Israel.

“Utusan Malaysia untuk Amerika Serikat dipanggil oleh pihak berwenang Amerika yang mempertanyakan sikap kami terhadap konflik tersebut, khususnya kekerasan yang dilakukan Israel di Gaza,” beber Anwar.

“Duta Besar kami dengan tegas menyatakan posisi kami,” tambahnya.

BACA JUGA:Malaysia dan Singapura Keluhkan Udara Indonesia, Jokowi Beri Tanggapan Begini

Hal ini terjadi karena Malaysia menolak mengutuk tindakan Hamas dan mencap kelompok tersebut sebagai teroris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: