Aksi Terorisme Mengancam Pemilu, Densus 88 Tangkap 59 Terduga Teroris

Aksi Terorisme Mengancam Pemilu, Densus 88 Tangkap 59 Terduga Teroris

Ilustrasi Tim Densus 88 Polri-NTMC-

JAKARTA, DISWAY.ID- Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 59 terduga teroris selama kurun waktu Oktober 2023 ini. 

Penangkapan dilakukan di 27 lokasi, seperti di DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan sebagainya.

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menegaskan ini merupakan bentuk tindakan preemtif dan preventif strike.

BACA JUGA:OKI : Serangan Israel Terhadap RS di Gaza sebagai Aksi Terorisme dan Kejahatan Perang

Dia tidak menampik jika penangkapan itu terkait pengamanan Pemilu 2024 dari ancaman terorisme.

"Sekecil apapun yang menjadi ancaman gangguan menghadapi pemilu 2024 harus kita cegah, harus kita tindak. Termasuk ancaman tindak pidana terorisme di tanah air yang akan menganggu jalannya pemilu," kata Ramadhan.

Sementara, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri menjelaskan dari penangkapan 59 terduga teroris itu pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti. 

BACA JUGA:Kapolri Minta Jajarannya Antisipasi Terorisme Selama Pelaksanaan Pemilu 2024

"Dari penangkapan itu, selain mengamankan sejumlah terduga teroris, Densus juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya senjata api jenis AK-47, revolver berserta amunisinya," katanya, Selasa 31 Oktober 2023. 

Densus 88 juga mengamankan sejumlah komponen yang diduga untuk meracik bahan peledak. Selain itu beberapa materi cetakan buku dan alat propaganda juga turut disita.

"Ada sejumlah bahan kimia seperti belerang dan garam himalaya. Ini biasanya dipakai untuk mengganti HCL yang untuk bahan peledak,"  katanya, mengungkapkan. 

Adapun 59 terduga teroris yang ditangkap itu berasal dari sejumlah organisasi teroris. 

Seperti Jamaah Islamiyah (JI), Jemaah Ansharut Daulah (JAD), maupun dari Anshor Daulah yang tidak terstruktur.

Menurut Aswin, dari 59 orang itu, 19 diantaranya merupakan jaringan struktural dari JI. "Mereka menduduki jabatan di organisasi JI dan bukan sekedar simpatisan," ujar Aswin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads