Tiga Pekan Diculik, Israel Klaim Influencer Shani Louk Tewas Saat Jadi Tawanan Hamas
Influencer berdarah Jerman-Israel, Shani Louk (22) dikabarkan tewas usai ditawan oleh Militan Hamas di Gaza-Instagram shanukkk-
TEL AVIV, DISWAY.ID - Usai diculik pada 7 Oktober 2023 lalu saat serangan mendadak Militan Hamas, Presiden Israel Isaac Herzog mengkonfirmasi kematian influencer sekaligus warga berdarah Jerman-Israel Shani Nicole Louk (22).
Shani yang saat itu menghadiri sebuah festival musik menjadi salah satu sandera Hamas yang videonya viral di media sosial.
BACA JUGA:Luncurkan Rudal Jarak 2000 KM ke Israel, Militan Syiah Houthi Deklarasi Perang Dukung Palestina
Pihak Israel mengatakan bahwa Shani dipenggal setelah dibawa ke Gaza. Artis tato muda itu sebelumnya dilaporkan masih hidup setelah sepekan ditawan Hamas.
Shania termasuk di antara ratusan orang yang diculik oleh militan Hamas di festival musik Tribe of Nova di dataran Gurun Negev dekat Urim. Keluarganya di Jerman mengenalinya dalam sebuah video yang beredar di media sosial yang menunjukkan seorang wanita setengah telanjang dan tidak sadarkan diri diarak oleh milisi Hamas di belakang truk pick-up.
Wajah wanita itu tidak terlihat jelas, namun keluarga Louk mengatakan mereka mengidentifikasinya dari tato kakinya.
Kini, keluarga Louk mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh otoritas Israel mengenai kematian remaja berusia 22 tahun tersebut. Meski begitu pihak keluarga tidak merinci bagaimana atau kapan Louk meninggal, karena informasi yang masih simpang siur.
Menurut klaim sepihak Herzog, wanita tersebut dipenggal setelah serangan 7 Oktober 2023. Klaim Herzog tersebut belum bisa diverifikasi secara independen bahkan belum terkonfirmasi oleh pihak Hamas.
"Saya benar-benar menyesal melaporkan bahwa kami sekarang telah menerima berita bahwa Shani Nicole Louk telah dipastikan dibunuh dan tewas. Tengkoraknya ditemukan," kata Herzog kepada surat kabar Israel, Selasa 31 Oktober 2023.
Herzog menyebut perbuatan Hamas sangat keji dan biadab. Ia menyebut gerombolan teroris Hamas telah melakukan tragedi kemanusiaan.
"Ini adalah tragedi besar dan saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarganya," lanjut Herzog. Apa yang kami lihat di perbatasan Gaza-Israel lebih dari sekedar pogrom. Kami melihat rumah jagal. Kami melihat darah mengalir di jalanan. Kami telah melihat tragedi paling mengerikan yang bisa dibayangkan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: