Badan Pangan Nasional Terima 3.500 Ton Beras Impor dari Kamboja, Digunakan untuk Stok Cadangan Sampai 2024
Badan Pangan Nasional bersama Bulog menerima impor beras dari Kamboja sebanyak 3.500 Ton untuk stok cadangan nasional hingga 2024 di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 2 November 2023-Dok. Bapanas-
JAKARTA, DISWAY.ID - Sebanyak 3.500 ton beras impor dari Kamboja tiba di Indonesia Kamis 2 November 2023 kemarin di Semarang, Jawa Tengah.
Adapun impor beras asal Kamboja itu digunakan untuk memenuhi stok pangan nasional.
BACA JUGA:17 Program Prioritas yang Diusung Prabowo-Gibran, dari Swasembada Pangan hingga IKN
BACA JUGA:BKKBN Gandeng Badan Pangan Nasional Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi Masyarakat Indonesia
Setibanya di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, muatan beras impor itu langsung dibongkar muat untuk kemudian disimpan ke gudang Bulog di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, 3.500 ton beras impor tersebut merupakan tahap awal dari pengiriman untuk stok di Jawa Tengah, yakni totalnya 10 ribu ton.
"Ini baru tahap awal, untuk Jawa Tengah diberi 10 ribu ton, dan sekarang yang sedang berproses 3.500 ton", ujar Arief di gudang Bulog Semarang, Kamis 2 November 2023.
BACA JUGA:Dunia Bergejolak! Harga Beras Tembus Rp14 Ribu per Kilogram
BACA JUGA:Kabar Baik! Bansos Beras 10 Kg Diperpanjang hingga Desember 2023
Arief menambahkan pasokan beras impor tersebut digunakan untuk memberikan kepastian cadangan beras aman. Terlebih cadangan pangan terutama beras harus dipastikan ketersediaannya oleh Bulog menjelang akhir tahun hingga masa Pemilu 2024 mendatang.
"Sampai dengan Februari nanti kita ada event besar, pesta demokrasi. Kemudian sampai dengan 9 April big season, kami akan pastikan Jateng dan provinsi lainnya aman," ungkap Arief.
Arief menuturkan, cadangan beras yang harus dijaga berjumlah 1 Juta ton. Sehingga, saat stok mulai menyentuh angka di 500 ribu ton, maka Bapanas harus mengantisipasi dengan menambah stok cadangan.
"Cadangan pangan di Bulog itu kita jaga di atas 1 juta ton, demikian perintahnya Pak Presiden. Jadi tidak akan seperti sebelum sebelumnya, stok di bawah 500 ribu ton, enggak. Kami akan pastikan ketersediaan pangan nasional itu cukup, jadi tidak boleh main-main karena beras ini harus ada", imbuh Arief.
BACA JUGA:Hasil Perjuangan Petani Selama 24 Tahun, 405 Sertipikat Redistribusi Tanah Diserahkan di Ciamis
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: