5 Negara Pemasok Senjata Israel, Angkanya Bisa Bangun Ratusan Juta Rumah Warga

5 Negara Pemasok Senjata Israel, Angkanya Bisa Bangun Ratusan Juta Rumah Warga

Semua senjata dan rudal yang digunakan oleh Israel dalam mengempur Gaza, berasal dari 5 negara pemasok senjata ke Israel yang angkanya bisa membangun ratusan juta rumah warga.-tangpakan layar X@freepalestine-

JAKARTA, DISWAY. ID – Sebulan lebih Israel mengempur Gaza hingga luluh lantah dengan jatuhnya korban lebih dari 10.000 jiwa.

Bahkan disebutkan serangan Israel ke Gaza melebihi kekuatan bom atom Hiroshoma pada 1945 lalu.

Semua senjata dan rudal yang digunakan oleh Israel dalam mengempur Gaza, berasal dari 5 negara pemasok senjata ke Israel yang angkanya bisa membangun ratusan juta rumah warga.

BACA JUGA:Bareskrim Periksa Panji Gumilang Terkait Kasus TPPU di Indramayu Hari Ini

BACA JUGA:Viral Emak-emak Gelayutan di Gerbong KRL Sambil Bilang: 'Bangun, Saya Mau Olahraga!'

Menurut Aljazeera total bantuan persenjataan ke Israel mencapai 3.8 miiar dolar Amerika ini bisa membanggun 450 juta rumah warga.

Dari 5 negara pemasok senjata Israel 4 diantaranya merupakan negara yang berlokasi di Eropa, meskipun pemasok yang terbesar adalah Amerika Serikat.

Sedangkan nominal dari rudal hingga perlengakapan senjata yang digunakan oleh Israel telah mencapai jutaan dolar Amerika.

Negara Eropa yang terbesar memasok senjata ke Israel adalah Jerman, di mana Jerman memasok sebesar 24 persen senjata ke Israel.

BACA JUGA:Hasil Liga Champions Hari Ini Kamis 9 November 2023: Semua Klub Besar Menang, Kecuali MU!

BACA JUGA:Dua Pelaku Perencanaan Pembunuhan Anggota PMJ Disebut Residivis

Adapun pasokan perlengakapan senjata yang di pasok oleh Jerman ini berkisar di tahun 2009-2020.

Sedangkan pemasok senjata terbesar ke dua berikutnya adalah Italia, yang mamasok senjata dan perlengkapannya mencapai 5.9 persen, di mana sentaja yang di kirim ke Israel berkisar di tahun 1998 hingga 2020.

Pemasok berikutnya adalah Inggris yang secara teratur mengirimkan bantuan persenjataan ke Israel sejak 2015 hingga 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: