Ni De
Ilustrasi ketegangan Amerika Serikat vs Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.--
JANGAN-JANGAN akibat prinsip ini tiba-tiba ketegangan Tiongkok-Amerika tidak meluap-luap lagi:
你打你的
我打我的
Ni da ni de
Wo da wo de
Anda tembakkan punya Anda.
Saya tembakkan punya saya.
Begitulah. Saat saya ke Tiongkok yang baru lalu pembicaraan ni da ni de itu ramai beredar di medsos. Lengkap dengan penjelasannya.
Anda sudah tahu: kapan itu armada Amerika Serikat sudah siap tempur di laut Tiongkok timur. Sampai di laut Tiongkok Selatan.
Apakah Tiongkok mengerahkan kekuatan persenjataan untuk menghadapi kekuatan militer Amerika itu? Apakah Tiongkok akan kuat menghadapi kekuatan militer Amerika tersebut? Kalau pun kuat apakah tidak akan mengakibatkan kehancuran di Tiongkok? Bukankah medan perang kali ini di Tiongkok bagian timur?
Ternyata Tiongkok tidak mengerahkan persenjataan di wilayah yang diperkirakan akan diserang Amerika. Tiongkok seperti bersikap silakan saja Amerika melakukan serangan: ni da ni de. 你打你的。
Tiongkok justru mengerahkan persenjataan di tempat yang lain. Tiongkok siap-siap mengarahkan persenjataan balistiknya ke arah daratan Amerika. Seolah Tiongkok mengatakan: wo da wo de. Silakan tembakkan senjata Anda. Saya akan tembakkan senjata saya.
Amerika menembaki Tiongkok. Tidak dilawan.
Tiongkok menembaki Amerika. Mungkin dilawan.
Intinya Tiongkok tidak mau jadi medan pertempuran. Tiongkok belajar dari perang dunia pertama maupun perang dunia kedua. Di dua perang besar itu Amerika terlibat perang, tapi perangnya bukan di negaranya. Maka Amerika selamat. Bisa terus membangun. Ia memilih perang di negara orang lain dari pada di negaranya sendiri.
Itulah sebabnya Amerika terus berjaya. Eropa pun ketinggalan. Perang terbaik adalah kalau perangnya di negara orang.
Amerika kalah di perang Vietnam. Tapi negaranya tidak hancur. Amerika akhirnya kalah di perang Afghanistan, tapi baik-baik saja. Anda bisa menambahkan daftar lebih panjang lagi.
Belum ada perang Amerika di daratan Amerika. Sampai mungkin Tiongkok yang akan melakukannya –kalau pembicaraan ramai di medsos itu benar adanya.
Tentu dunia akan lebih damai kalau jargon itu diubah. Dibalik:
Ni da wo de.
Wo da ni de.
你打我的。
我打你的(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 21 November 2023: Tungku Sigit
imau compo
1. Paradigma Penulis CHD ini disorientasi, terlihat dari feature Cholid Wolbachia, paragraf terakhir, penulis feature ini ikut-ikutan menebak topik CHD hari berikutnya. Bli LP sebagai ketua perusuh mesti mengingatkannya sedari awal karena berbahaya terhadap keberlangsungan CHD. Persoalan yang sangat kritis karena berbeda dengan "habit", paradigma muncul dari alam bawah sadar. Mari kita telaah kasus-kasus paradigma di bawah utk memperlihatkan tingkat kekritisannya. "Saya di sini, Pak!". Kasus ini banyak dibahas di TV dan sosial media karena dianggap berbahaya terhadap kenetralan negara. Ini bukan soal kepercayaan diri yang (sangat) tinggi. Normalnya, omong-omongan seperti ini biasanya keluar dari seorang juara sejati seperti Maradona dan Kyllian Mbappe. Maradona juara piala dunia jumior sebagai kapten negaranya sementara Mbappe juara Piala Dunia pada usia yg belum genap 20 tahun. Sementara yg mengeluarkan pernyataan di awal paragraf tadi adalah seorang pedagang pisang yg gagal dan gagal pula masuk universitas pada tahun pertamanya.
Lagarenze 1301
CHD telat bikin gelisah/
Susah login hati resah/
Kades Sigit jagoan sampah/
Hilang sudah proyek serakah//
Agus Suryonegoro III
"MUNGKIN Sigit akan dibenci orang banyak. Caranya menyelesaikan sampah itu merugikan para pemain proyek besar di bidang sampah", begitu tulis Abah di CHD hari ini. Mungkin Abah benar. Tapi nanti akan ada orang yang membuat "proyek baru". Caranya ikut "Cara Sigit".. Tanpa mengajak Sigit.. ### Hanya beda orang..
Handoko Luwanto
Dugaan sy ya kak, karna pemkab Magetan merasa ga nyaman terus dikoreksi sama pak Sigit :-).
Lagarenze 1301
Sejak kemarin saya bertanya-tanya. Banyak daerah yang belajar tungku oksidasi sampah ke Desa Taji, ke Pak Sigit Supriyadi. Tapi kok Pemkab Magetan justru belajar pengolahan sampah ke Kampar, Riau? Studi banding ke Kampar Januari 2023. Pada Mei 2023 Pemkab Magetan sudah menandatangani MoU dengan perusahaan di Kampar untuk pengolahan sampah metode maggot. Kenapa bukan Tungku Sigit saja yang digalakkan? Tahun lalu total sampah Magetan 100.648 ton. Sebanyak 52.878 ton di antaranya belum terkelola. Lebih separo.
Johannes Kitono
Ada dua orang murid yang selalu diingat guru sekolah. Murid yang paling pandai, langganan juara kelas. Dan mungkin yang paling nakal. Selalu angkat tangan, tanya melulu sehingga dianggap mengganggu. Sigit pasti dianggap Nakal sehingga sampai mampir ke 9 SMA. Ternyata Sigit adalah Inventor, Insinyur Tukang untuk atasi masalah Sampah. Penemuan generasi pertama Sigit masih di sempurnakan, sehingga lebih efisien dan murah. Dengan diakomodir Disway yang networkingnya luas, pasti dan tentu bisa. Tungku sampah made in Sigit dipatentkan. Dan Sigit yang banyak akalnya setiap hari hanya berpikir dan berpikir saja. Bagaimana caranya dan harus kerjasama dengan institusi mana. Membuat Tungku Istimewa. Tungku untuk membersihkan " Sampah Masyarakat ". Dan Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Yellow Bean
Ayo kita hargai Pak Sigit supaya kita tidak menjadi bagian dari sampah peradaban Pak @Jo Neca.
Udin Salemo
Listrik dari sampah dobel subsidi? Saya percaya apa yang diucapkan oleh Prof Dr Akhmad Zainal Abidin itu. Profesor dari ITB tentu bukan sembarang ngomong. Dobel subsidi menciptakan dobel cuan. Oknum pemerintahan dan pengusaha suka mencari cuan yang dobel. Bila perlu cuannya decuple. Pak Johannes Kotjo mungkin dulu bisa cuan decuple kalau PLTU mulut tambang Riau Satu jadi terwujud. Dan Pak Novanto tentu bisa kecipratan dapat cuan juga. Mungkin. Sayang sekali, kpk jeli melihat potensi kerugian negara dari proyek kong kalingkong tingkat dewa itu. Abah Dis, kapan dilanjutkan tulisan Riau Satu? Tower BTS itu kira-kira cuannya berapa, ya. Kalau hitung menghitung duit adalah keahlian ko Liam Then.
Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Cholid Wolbachia (Sen,20-11-2023)
#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain]
#1.Agus Suryonegoro III (12;414)★ [11;3]
#2.Agus Tejo (1;1)
#3.Ahmad Zuhri (1;16) [0;1]
#4.Aku dan kita Official (6;181)★ [1;4]
#5.alasroban (1;6)
#6.Alex Ping (1;74)
#7.Amat K. (3;168)★ [2;0]
#8.AnalisAsalAsalan (1;70) [2;0]
#9.Azza Lutfi (1;11) [0;1]
#10.bitrik sulaiman (1;1)
#11.DeniK (1;79)★ [1;0]
#12.didik sudjarwo (1;15)
#13.Echa Yeni (2;42)★★ [0;2]
#14.edi susanto (5;320)★ [1;0]
#15.Fa Za (1;68)
#16.Fiona Handoko (1;169)★ [2;0]
#17.Gregorius Indiarto (1;50)★ [2;0]
#18.Guslurah (2;2)
#19.Handoko Luwanto (5;340)★★★★★⭐️ [9;1]
#20.imau compo (2;101)★ [0;2]
#21.JIM vsp (1;33)
#22.Jimmy Marta (1;4) [0;1]
#23.Jo Neca (6;77) [3;3]
#24.Johannes Kitono (3;549)★
#25.Jokosp Sp (2;146) [0;1]
#26.Juve Zhang (9;281) [0;9]
#27.Kang Sabarikhlas (1;36)
#28.Lagarenze 1301 (18;743)★★★★⏰ [12;1]
#29.Leong Putu (20;719)★★⚽️ [22;4]
#30.Liam Then (6;556) [1;2]
#31.M.Zainal Arifin (5;16) [2;0]
#32.Mirza Mirwan (2;193)★ [4;1]
#33.Muin TV (2;176)★ [0;1]
#34.Mukidi Teguh (1;16) [2;0]
#35.MULIYANTO KRISTA (21;238)✒️★⚾️ [2;20]
#36.mzarifin umarzain (5;70) [0;4]
#37.Nimas (4;127)★ [1;3]
#38.Pedro Patran (1;91)★
#39.rid kc (1;121)★★
#40.Riyono ,SKP (1;1)
#41.Sumartan (3;22) [0;2]
#42.thamrindahlan (1;219)★
#43.Udin Salemo (10;331)★ [3;6]
#44.Ulik Kopi (4;167)★ [0;3]
#45.Wilwa (18;1157)★★★★ [1;7]
#46.yea aina (3;164)★ [1;1]
#47.Yellow Bean (3;142) [0;2] =201 Komen dg 37★ (24 org)
Jokosp Sp
Tulisan saya kemarin untuk pembuatan tungku pembakar sampah kurang lebih sama saja teknologinya. Yang membedakan bahan dasarnya dari Batu Bata, sedang kalau yang saya sampaikan kemarin murni dari semen yang dibentuk gorong-gorong. Sistem sekatnya juga sama hanya ada sekat bawah untuk bahan bakar, sekat tengah untuk pembatas antara bahan bakar dan sampahnya yang diberi lubang, dan sekat atas untuk sampah yang akan dibakar. Satu lagi yang membedakan bahan bakar untuk membakar sampahnya berasal dari sampah itu sendiri, sedang yang saya sampaikan bahan bakarnya dari Batu Bara yang memang di Bontang atau di Sangatta sangat banyak. Dari sisi hasil panas juga Batu Bara lebih panas, cuma ada kelemahan ada bau asap yang lumayan menyengat hasil reaksi oksigen + air + sulfur. Teruslah berinovasi dan jangan takut dengan para gurita pemangsa bangsa.
Johannes Kitono
Hotel Orchardz. Lokasi hotel ini terjepit oleh Resto Gajahmada dan Hotel Harris.Resto breakfast di lantai 2. Dipagi yang cerah ini roda ekonomi kota berputar. Ada tukang buah depan hotel sedang menimbang pepaya dengan buah salak dan Naga disebelah.Jalan Gajahmada yang dulunya bernama Pek Kiaw Thaw alias Kepala Jembatan Putih. Tidak jelas apanya yang putih. Puluhan tahun lalu jalannya berbatu batu dan tidak rata. Susah kalau punya modal cuma sepeda. Sebelah kiri jalan deretan hotel Harris dan Gajahmada. Ada rumah besar dan seorang cewek cantik anak SMA Sto Paulus tinggal disana. Setiap siang naik becak langganan kesekolah yang lokasinya sebelah gereja. Dasar hidung bilang, ada beberapa laki laki yang naik motor sering jadi voor rider disampingnya. Biar dipelototin abang becak tetap saja cewek cantik itu dikawalnya. Ah Chun, nama cewek cantik berambut panjang hanya senyum senyum saja.Ketika tiba samping sekolah Sto Paulus, Ah Chun turun dari becak. Tidak seperti biasa, dengan hati-hati kaki yang normal turun duluan, baru kaki yang kecil akibat polio. Cowok bandel yang setia kawal terlihat kaget. Kok ada cewek cantik kakinya tidak semetris. Ah Chun cuek saja dan bukan pertama kali menghadapi masalah ini. Awalnya banyak yang kagum lihat kecantikannya,then kaget dan mundur teratur. Berita terakhir, Ah Chun yang cantik dan kaya sudah married. Tapi sayang sudah ke alam baka karena PJK.Rest in Peace Ah Chun. Tentu di Surga kakimu normal seperti pemain sepak bola. Semoga !
Gregorius Indiarto
Untuk para pembuang sampah sembarangan, di selokan, di sungai, di pinggir jalan, bahkan di tengah jalan, yang hanya berupa tissu bekas atau kulit permen. Sebenarnya mereka lebih "sampah" dari pada sampah yang dibuang. #emosi
AnalisAsalAsalan
Kalau sampai sembilan kali diberhentikan dari SMA, saya yakin bukan karena mengoreksi guru. Guru juga manusia, punya rasa punya hati. Demikian syair sebuah lagu dengan penyesuaian. Menurut saya, Bapak ini ikut aliran Cak Lontong, yaitu NU sejak kecil. NUUUUUUUUakal. Hahahahaha. Piiiis....
MULIYANTO KRISTA
Semoga penemuan pak Sigit ini tidak kena razia DLH. 1) Mencemari lingkungan. 2) Tidak ada uji emisi, karena ada knalpot.Mobil listrik yang gak ada knalpot saja diwajibkan uji emisi, apabila tungku yang ada knalpotnya. 3) Bla bla bla .... ..... #kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah? .... ..... Sebagai sesama putra Magetan ayo kawal terus penemuan pak Sigit ini bah. Jangan sampai layu sebelum berkembang kayak moblis yang dulu itu.
Juve Zhang
We work start up yg dulu di nilai 47 mily
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
Komentar: 221
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google