Hamas Belum Dikalahkan, Posisi Benjamin Netanyahu di Ujung Tanduk, Upaya Terakhir Pakai Gas Beracun?
Benjamin Netanyahu kini terdesak, karier politiknya di ujung tanduk.-Foto/Tangkapan Layar/X/@BenjaminNetanyahu-
Gagasan tersebut menimbulkan kegemparan secara global. Apakah ini termasuk pelanggaran perang?
Namun The Wall Street Journal belum lama ini melaporkan, Israel bisa menimbangkan memasukkan air laut sebagai alternatif dibanding mengorbankan pasukannya masuk ke terowongan.
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukan Israel telah mengumpulkan sistem lima pompa di utara kamp pengungsian Shati pada pertengahan November.
Pompa akan menarik air laut Mediterania ke dalam terowongan dan akan membanjiri jaringan dalam beberapa pekan.
Upaya Netanyahu Membasmi Hamas
Karier politik Netanyahu berada di ujung tanduk.
Ia dengan lantang akan berkomitmen untuk membasmi Hamas sebagai reaksi serangan pada 7 Oktober.
Menurut Profesor Politik Timur Tengah dan Politik Islam dari Universitas Georgetown, Nader Hashemi menyebut Netanyahu perlu menyelamatkan karier politiknya.
BACA JUGA:85 Warga Sipil Tewas Diserang Drone Saat Merayakan Maulid Nabi Muhammad
Netanyahu disebut dapat memutuskan untuk mengirim pasukan masuk ke terowongan untuk menyelamatkan karier poliknya, meskipun berisiko menimbulkan korban besar.
Bukan hanya kekalahan Hamas yang dijanjikan Netanyahu tetapi juga ada 125 tawanan Israel yang menurutnya masih ada di Gaza.
Israel percaya jika tahanan mereka disembunyikan di terowongan bawah tanah Gaza.
Sehingga akses ke terowongan akan dipandang penting oleh pasukan Israel yang ditugaskan untuk membebaskan mereka.
Hanya operasi militer di dalam terowongan juga dapat menempatkan para tawanan dalam risiko besar.
Situasi ini menjadi serba salah bagi Netanyahu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: