Mahfud Sebut IKN Belum Ada Investor, Gibran: Pulang Debat Bisa Di-google

Mahfud Sebut IKN Belum Ada Investor, Gibran: Pulang Debat Bisa Di-google

Cawapres Gibran dan Mahfud MD dalam sesi debat.-tangkapan layar youtube@kpu-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka merespon pernyataan Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang menyatakan belum ada investor yang masuk ke Ibu Kota Nusantara.

Putra sulung Presiden Jokowi itu mengatakan saat ini sudah banyak investor swasta yang masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur seperti Mayapada dan Agung Sedayu.

"Untuk menanggapi Prof Mahfud MD, mungkin nanti setelah pulang dari debat bisa di-google sudah banyak yang masuk Mayapada dan Agung Sedayu," kata Gibran dalam debat cawapres, Jumat 22 Desember 2023.

BACA JUGA:Cak Imin Bingung Ditanya Gibran soal SGIE: Terus Terang Saya Nggak Paham Itu Apa

BACA JUGA:Isu Gus Miftah Beri Amplop Sogokan ke Kirun, Begini Kesaksian Panitianya, Ternyata..

Dia mengaku optimis investor akan lebih banyak masuk ke IKN. 

"Mungkin setelah Pilpres karena mereka akan pasti akan potensi melihat stabilitas politik di Indonesia," ujar Gibran.

Lebih lanjut, ia menyinggung sikap Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang tak konsisten terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ia mengatakan Cak Imin merupakan salah satu tokoh yang ikut meramaikan mega proyek pembangunan IKN.

Namun saat ini, kata Gibran Cak Imin lebih terlihat sibuk memproteskeberlangsungan mega proyek IKN buntut jadi Cawapres dari Anies Baswedan yang mengusung tema ide perubahan.

BACA JUGA:Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta

BACA JUGA:Heboh Candaannya Soal Shalat Dikaitkan Pilpres Sama Dengan UAS dan UAH, Zulhas yang Kena Cemoohan Hingga Dilaporkan

"Saya ingat sekali Cak Imin dulu ini ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN, ini gimana ini enggak konsisten, dulu dukung sekarang enggak dukung karena jadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," kata Gibran.

Gibran menegaskan pembangunan IKN bukan hanya untuk pemerintah semata, namun juga untuk pemerataan ekonomi Indonesia. IKN dinilai jadi cara agar bisa menghilangkan Jawa Sentris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: