Bos McDonald's Curhat, Kecewa Lini Bisnis McD Kini 'Lumpuh' Gegara Seruan Boikot Produk Israel
Ilustrasi restoran cepat saji McDonald's.-Foto/McD Indonesia-
JAKARTA, DISWAY.ID -- McDonald's akhirnya mengakui lini bisnis mereka di sejumlah negara telah lumpuh.
Kerugian besar kini dihadapi oleh waralaba asal Amerika Serikat tersebut.
Adalah Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Movement, yang diduga menjadi biang di balik seruan ini.
BACA JUGA:BDS Beri Jawaban Tegas atas Gugatan McDonald's, Siap 'Melawan' di Pengadilan!
Sejatinya tak hanya McD, perusahaan lain seperti Starbucks, Burger King dan KFC, turut terkena imbas.
Merek-merek tersebut muncul dalam daftar produk Israel maupun pro-Israel yang harus diboikot.
Pasalnya, perusahaan-perusahaan itu diduga mendukung finansial militer Israel dalam perang di Gaza.
CEO McDonald's Chris Kempczinski menyatakan dampak seruan boikot produk Israel terbukti nyata.
BACA JUGA:Alasan Kuat McDonald's Gugat BDS Rp 20 Miliar, Karyawan Kena PHK-Gerai Tutup!
Kempczinski menyebut, kerugian paling terbesar dialami McDonald's terjadi di Timur Tengah.
Bahkan sejumlah gerai McD dilaporkan harus tutup, PHK karyawan hingga pembatasan operasional.
"Kami sadar bahwa beberapa pasar kami (McDonald's) di Timur Tengah dan beberapa negara lain mengalami dampak bisnis sangat signifikan," terangnya di unggahan Linkedln, dikutip dari Al Arabiya, Sabtu 6 Januari 2024.
Selain perang, ia mengklaim terjadi misinformasi terkait pemboikotan yang berdampak meruginya merek McDonald's secara global.
BACA JUGA:McDonald's Gugat BDS Rp 20 Miliar Buntut Kerugian Atas Aksi Boikot Produk Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: