Anies Baswedan Dianggap Menghina Prabowo Subianto Dalam Debat Capres, PHPB Layangkan Laporan ke Bawaslu RI

Anies Baswedan Dianggap Menghina Prabowo Subianto Dalam Debat Capres, PHPB Layangkan Laporan ke Bawaslu RI

Anies Baswedan dianggap menghina Prabowo Subianto dalam debat Capres pada Minggu 7 Januari lalu.-tangkapan layar youtube@kpu-

Dalam Laporannya Subadria mengatakan patut diduga ini telah melanggar Pasal 280 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 521 Undang-Undang Pemilu DAN Pasal 72 ayat (1) huruf c Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2023 Tentang Kampanye Pemilu.

BACA JUGA:Namanya Jadi Trending, Melly Goeslaw Tetap Sibuk Dukung Prabowo Subianto

BACA JUGA:Viral Dua Puisi Karya Clara Wirianda, Tiktokers yang Diisukan Jadi Selingkuhan Bobby Nasution, Romantis?

Lanjut Subadria, atas laporannya tersebut, Subadria pun meminta Bawaslu RI untuk segera menindaklanjuti laporannya tersebut.

"Kami meminta agar kiranya Bawaslu RI segera menindaklanjuti laporan kami agar Yang bersangkutan dapat segera diproses," imbuhnya.

Diketahui, Anies Baswedan menyindir soal dana Rp 700 triliun yang digunakan untuk membeli Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) bekas dari pada membangun rumah dinas.

Dalam paparannya itu, Anies Baswedan berjanji akan mengembalikan dana yang telah digunakan untuk membeli alutsista bekas sebanyak Rp 700 triliun itu.

BACA JUGA:Siskaeee Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan sebagai Tersangka Talent Kelas Bintang

BACA JUGA:Desainer Bocorkan Gaun Lamaran Tunangan Pangeran Brunei Abdul Mateen, Anisha Rosnah Tampak Anggun

"Kita ingin mengembalikan dana Rp 700 triliun anggaran kementerian pertahanan tidak bisapertahankan itu justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," kata Anies Baswedan.

Tidak hanya itu, bahkan Anies menyinggung soal kondisi food estate yang dinilai telah merusak lingkungan dan tidak memberikan hasil yang baik.

"Ini harus diubah. Kami akan memulai dengan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika, kepemimpinan yang mengandalkan data informasi kapasitas yang serius," kata Anies Baswedan.

"Kita ingin Republik ini berperan dilevel global, dijaga secara serius untuk rumah tangga, untuk nasional sehingga kewibawaan kita adalah kewibawaan berdasarkan kekuatan. Untuk itu kita butuh perubahan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: