KAI Bakal Impor 3 KRL Baru Tahun Ini, Ada 5 Perusahaan Manufaktur Luar Negeri yang Tengah Dijajaki

KAI Bakal Impor 3 KRL Baru Tahun Ini, Ada 5 Perusahaan Manufaktur Luar Negeri yang Tengah Dijajaki

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengimpor tiga rangkaian atau trainset Kereta Rel Listrik (Commuter Line) baru.-Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID-- PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengimpor tiga rangkaian atau trainset Kereta Rel Listrik (Commuter Line) baru.

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menjelaskan saat ini sudah ada 5 produsen kereta yang produk KRLnya sesuai dengan prasarana di Indonesia. Salah satu negaranya yaitu Jepang.

BACA JUGA:KAI Refund 100 Persen Pengguna Kereta Terdampak Tabrakan KA Turangga

"Kita ada 5 manufaktur yang sudah kita lihat spesifikasinya itu kurang lebih bisa masuk prasarana di Indonesia," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.

Lebih lanjut, Asdo mengatakan Penyertaan Modal Negara (PMN) telah memberikan Rp 8,65 triliun untuk pengadaan KRL hingga 2027 termasuk untuk penyertaan kereta.

BACA JUGA:KAI Batalkan 9 Perjalanan Kereta dan Putar 10 Jalur Imbas Kecelakaan di Cicalengka, Ini Daftarnya

Menurutnya, dana tersebut akan dicairkan secara bertahap. Untuk tahap pertama akan dicairkan sebesar Rp2 triliun di tahun 2024 ini, sementara itu sisanya cair hingga 2026.

"Kita impor yang baru, benar-benar baru. Ini kan kita kejar supaya tahun 2024 bisa ter-deliver di Indonesia," kata Asdo.

BACA JUGA:Polisi Siapkan Rumah Sakit untuk Korban Kecelakaan Kereta di Cicalengka

Kata Asdo, sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penjajakan ke lima manufaktur kereta untuk pengadaan KRL baru. Pihaknya juga banyak berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk mencari kereta dengan spesifikasi dan harga paling cocok dengan Indonesia.

"Kita punya beberapa referensi, dan kita ada pendampingan dari Ditjen KA terkait speknya supaya tidak salah, dan disesuaikan dengan kondisi prasarana di sini, listriknya, treknya, lebar keretanya, dan belum spek yang secara teknis detail yang harus sesuai dengan prasarana di sini," papar Asdo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: