Respons Houthi Atas Serangan Udara AS-Inggris: Kalian Harus Siap Bayar Mahal!
Ledakan akibat serangan Amerika Serikat dan Inggris di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada Kamis, 11 Januari 2024. -Dailymail-
Joe Biden Sebut Tak Ada Toleransi Bagi Houthi
Amerika Serikat dan Inggris kompak luncurkan serangan udara terhadap pemberontak Yaman, Houthi.
Milisi Houthi menjadi target saudara serumpun tersebut dalam 24 jam terakhir.
Media AS melaporkan, Gedung Putih telah memerintahkan angkatan udara mereka menerbangkan jet tempur dan rudal Tomahawk.
Adapun target pertama yang diluncurkan AS dan Inggris yakni wilayah besar yang diduduki Houthi di Yaman bagian barat, termasuk ibu kota Sanaa.
BACA JUGA:Starbucks Digugat Sekelompok Advokasi Konsumen di AS, Atas Tuduhan Pembohongan Publik
Pernyataan Joe Biden
Presiden AS Joe Biden mengatakan dan mengonfirmasi serangan udara AS-Inggris terhadap Houthi.
Biden menyebut serangan tersebut merupakan respons sekutu dengan seruan "bersatu dan tegas" terhadap gerilya Houthi di Laut Merah.
Kapal-kapal internasional di wilayah tersebut tersandera oleh ulah kelompok tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Biden menegaskan posisi AS "tidak ragu untuk mengarahkan tindakan lebih lanjut" atas tindakan sembrono yang dilakukan Houthi.
BACA JUGA:Detik-Detik Joe Biden Diprotes Pendukung Palestina saat Pidato di Gereja: Gencatan Senjata Sekarang!
"Respons organisasi internasional terhadap serangan-serangan sembrono ini telah bersatu dan tegas," sebut Biden dalam rilis Gedung Putih.
Biden mengonfirmasi bahwa serangan "bersama" itu melibatkan dukungan Australia, Kanada, Bahrai dan Belanda.
Calon pertahanan AS tersebut pun sekali lagi menyebut bahwa sekutu tidak akan memberi toleransi jika kelompok Houthi bersikukuh mengganggu aktivitas komersial di Laut Merah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: