Starbucks Digugat Sekelompok Advokasi Konsumen di AS, Atas Tuduhan Pembohongan Publik
Nama Starbucks Hilang dari Daftar Boikot Produk Israel, Gerakan BDS Indonesia Beri Penjelasan-Screnshoot/Instagram-
JAKARTA, DISWAY.ID - Starbucks digugat sebuah kelompok advokasi konsumen dengan menuduh perusahaan tersebut melakukan iklan palsu dan menipu pelanggan dengan mengklaim bahwa minumannya 100 persen berasal dari sumber yang etis.
Kelompok advokasi konsumen telah menuduh Starbucks yang melakukan penipuan dengan menyembunyikan berbagai contoh pelanggaran hak asasi manusia dan ketenagakerjaan dalam pembuatan produk-produknya.
Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa jaringan kopi yang berbasis di Seattle itu bergantung pada pertanian dan koperasi yang melakukan pelanggaran berat terhadap buruh dan hak asasi manusia untuk memproduksi kopi dan teh, menurut gugatan yang diajukan di pengadilan Washington, DC, AS pada hari Rabu 10 Januari 2024 oleh Liga Konsumen Nasional.
BACA JUGA:Heboh! Starbucks Ganti Nama, Menu Tetap Sama
BACA JUGA:Boikot Produk Pro-Israel Terbukti Ampuh, Starbucks Angkat Kaki Kibarkan Bendara Putih!
“ Pada setiap kantong kopi dan sekotak K-cup yang ada di rak toko kelontong, Starbucks berbohong kepada konsumen,” kata Sally Greenberg, CEO National Consumers League.
Gugatan tersebut mengatakan bahwa perusahaan tersebut terus mendapat keuntungan secara tidak adil dari reputasinya sebagai pemimpin dalam tanggung jawab perusahaan.
Meskipun melakukan bisnis dengan koperasi dan pertanian dengan sejarah pekerja anak, kerja paksa, pelecehan dan penyerangan seksual,menurut gugatan dari pengaduan yang diperoleh USA TODAY pada hari Kamis, 11 Januari 2024.
Tuduhan spesifik dalam gugatan tersebut mencakup klaim bahwa pemasok terbesar Starbucks di Brazil telah mengawasi kondisi kerja yang mirip dengan perbudakan.
Termasuk perdagangan ilegal pekerja migran, sementara pekerja anak diduga digunakan di peternakan terpisah yang bersertifikat Starbucks di Guatemala.
BACA JUGA:Intip Harga Saham Starbucks-McDonald's Cs di Tengah Seruan Boikot, Terjun Bebas atau Meroket?
BACA JUGA:Viral Starbucks Jual Kopi Kalengan di Minimarket, Netizen Sebut Versi 'BPJS'
Sementara itu di Kenya, sebuah perusahaan perkebunan yang memasok teh ke Starbucks dituduh melakukan pelecehan seksual yang merajalela, termasuk para supervisor yang memaksa perempuan untuk berhubungan seks sebagai imbalan atas pekerjaan mereka.
Tujuan dari gugatan ini adalah untuk melindungi konsumen di seluruh negeri, yang mungkin tanpa sadar membeli kopi atau teh yang berasal dari sumber yang tidak etis dari merek tersebut, dan membayar mahal untuk produk tersebut, menurut liga konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: