Rico Djanggola Hidupkan Mimpi Anak Muda di Sulteng Lewat Kehadiran Kompetisi DBL
Rico Djanggola saat hadir di technical meeting DBL Palu.--
PALU, DISWAY - Kompetisi basket DBL belakangan banyak diakui bukan sekadar event basket pelajar terbesar di Indonesia. Kompetisi DBL telah menjadi wadah kreativitas anak muda terbesar di Indonesia.
Sebab di dalam kompetisi DBL ada berbagai ajang kreativitas lainnya. Ada kompetisi dance hingga adu kreativitas suporter.
Tak ayal DBL selama ini kerap dianggap menjadi jembatan anak-anak muda di Indonesia mewujudkan mimpinya.
Namun memang belum semua kota di Indonesia memang sudah dijama oleh DBL. Termasuk Palu, ibu kota Sulawesi Tengah.
Nah, ada sosok bernama Rico Djanggola yang berupaya menghidupkan mimpi anak-anak muda di Palu lewat DBL.
Sejak tahun lalu, Rico Djanggola berupaya berkolaborasi dengan DBL Indonesia menghadirkan kompetisi basket yang hype-nya tak kalah dari kota lain. Kompetisi itu diberi nama Road to DBL Central Sulawesi 2024.
Rangkaian pertandingan Road to DBL Central Sulawesi 2024 akan berlangsung selama kurang lebih satu pekan.
Lapangan Basket Taman GOR bakal kembali menjadi saksi bisu antusiasme para student-athlete yang berpartisipasi. Menariknya, makin banyak tim yang berkontribusi dalam Road to DBL Central Sulawesi 2024. Ada 10 tim basket putra dan 8 tim basket putri.
Rico senang, upayanya itu disambut antusias oleh anak-anak muda di Sulteng.
“Musim lalu peserta DBL Palu hanya 9 tim basket putra dan 7 tim basket putri. Hanya 16 tim. Alhamdulillah, tahun ini bertambah dua tim. Bahkan salah satu sekolah bernama SMAN 1 Banawa, itu datang dari kabupaten sebelah. Semoga ke depannya makin banyak sekolah di luar Palu yang mengikuti jejak mereka,” ucap Rico, yang menjadi ketua pelaksana Road to DBL Central Sulawesi 2024 supported by Honda.
Melihat animo yang cukup besar, Rico Djanggola makin semangat. Sebagai salah satu penggagas terselenggaranya Road to DBL Central Sulawesi, dirinya ingin basket Palu makin bersinar di Tanah Air.
“Banyak sekali dampak positif dari kompetisi DBL ini. Sekarang kompetisi-kompetisi di Palu berkiblat ke DBL. Baik dari segi regulasi dan pelaksanaan. Biasanya kalau di Palu ada lomba itu gak ada yang namanya registrasi, tapi sekarang sudah mulai tertata,” katanya.
“Dari situ kita lihat bahwa standarisasi basket Palu perlahan bergerak maju. Saya harap, hal itu terus terjadi, karena mendorong semangat anak-anak juga. Di kompetisi DBL, mereka bukan lagi mengejar kemenangan, tapi juga prestisenya,” sambung Rico Djanggola.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: