Profil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Jebolan UI yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet 

Profil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Jebolan UI yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet 

Menteri Keuangan Sri Mulyani-Profil Menkeu yang dikabarkan siap mundur dari kabinet-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi sorotan netizen setelah namanya disebut sebagai salah satu menteri yang siap mundur dari kabinet Jokowi.
 
Selain Sri Mulyani, nama Basuki Hadimulyono atau Pak Bas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), juga disebut siap mundur dari kabinet oleh Ekonom Senior INDEF Faisal Basri.
 
Sri Mulyani disebut oleh Faisal Basri menjadi salah satu dari 15 menteri yang siap mundur dari kabinet.
 
Alasannya, kata Faisal Basri, para menteri sudah tidak nyaman dan di bawah tekanan sejak pencalonan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, sebagai cawapres. 
 
"Ibu Sri Mulyani dan Pak Basuki yang paling siap mundur," ucap Faisal Basri dalam acara CNBC baru-baru ini. 
 
Menarik untuk mengetahui sosok dan profil Sri Mulyani.
 
Berikut profilnya dikutip dari laman Kementerian Keuangan.
 
 
Profil Sri Mulyani Indrawati
 
Lahir di Tanjung Karang, Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986).
 
Melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990).
 
Setelah itu ia mendapatkan gelar Ph.D. in Economics (1992). 
 
Spesialis penelitian keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja ini terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) sejak 1 November 2002. 
 
Pada tanggal 21 Oktober 2004, dia mendapatkan penugasan pertama di Kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 
 
Selanjutnya, pada tanggal 5 Desember 2005, dia dilantik menjadi Menteri Keuangan.
 
Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati banyak menorehkan prestasi, diantaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.  
 
 
Reformasi Kementerian Keuangan dinahkodainya dengan baik sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan.
 
Dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura.
 
Dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
 
Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney. 
 
Di tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
 
Kemudian pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada tanggal 27 Juli 2016, Beliau dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.  
 
Pada bulan Februari 2018, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai.
 
Masih pada tahun yang sama di bulan Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific".
 
Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali. Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia.
 
Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2017 dan 2018. 
 
Dalam organisasi sosial, beliau menjabat sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates, dan juga Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN and sits on the Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative.
 
Pada bulan Agustus 2019, beliau dipilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023. 
 
Tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
 
Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.  
 
Pada bulan Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, merupakan penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
 
Pada bulan Februari 2021, beliau terpilih sebagai Co-Chairs  Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) 2021-2023.
 
Koalisi ini merupakan forum yang bertujuan mendukung upaya kolektif para menteri keuangan negara-negara anggota dalam menggunakan kebijakan fiskal, pengelolaan keuangan publik, dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim untuk mendorong aksi perubahan iklim di tingkat domestik dan global. 
 
Pada 11 Oktober 2021, beliau menerima Distinguished Leadership and Service Award dari The Institute of International Finance.
 
Penghargaan ini diberikan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan konsisten terhadap perekonomian global dan sistem keuangan melalui kepemimpinan mereka.
 
Pada tanggal 12 Desember 2023, beliau menerima gelar kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australian National University (ANU) sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenkeu