Pangkalan Amerika Diserang di Irak Dengan Rudal dan Roket, Tuding Ulah Iran

Pangkalan Amerika Diserang di Irak Dengan Rudal dan Roket, Tuding Ulah Iran

Pangkalan Amerika diserang di Irak dengan rudal dan roket oleh pasukan miltan yang dituding mendapatkan dukungan dari Iran. -tangkapan layar X@TruthGateOff-

JAKARTA, DISWAY. IDPangkalan Amerika diserang di Irak dengan rudal dan roket oleh pasukan miltan yang dituding mendapatkan dukungan dari Iran.

Sejumlah tentara Amerika dilaporkan terluka akibat serangan Sabtu 20 Januari pukul 6 pagi waktu setempat.

Serangan yang terhadap pangkalan udara Al-Assad tersebut tak lama berselang setelah pihak Iran mengacam akan melakukan pembalalasan setelah serangan Israel ke ibu kota Suriah, Damaskus beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Menteri di Kabinet Indonesia Maju Tetap Kompak

BACA JUGA:TVS Luncurkan Calisto 125, Pakai Mesin Baru, Lebih Bertenaga Dibanderol Cuma Rp 22 Jutaan

Dari laporan yang sampaikan oleh U.S. Central Command di akun X-nya mengatakan meskipun sustem pertahanan mereka mampu mencegat beberapa roket dan rudal, namun serangan ini berdampak pada pangkalan tersebut.

Pihak U.S. Central Command juga mengatakan jika pihaknya tengah menghitung kerusakan dan mengevakuai beberapa personel yang mengalami cedera kepala serta satu anggota militer Irak terluka.

Serangan terhadap pasukan Amerika di Irak dan Suriah meningkat sejak serangan militer Israel pada 7 Oktober lalu yang didukung militer oleh Washington. 

BACA JUGA:Kim Kardashian Idolakan Victoria Beckham Jadi Inspirasi Ikon Fashion

BACA JUGA:Joan Mir Ingin Repsol Honda Konsisten Seperti 'Mode Suzuki' Bila Juara MotoGP Lagi

Sejak melancarkan serangannya di Jalur Gaza, Israel telah memperluas serangannya dengan menargetkan kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran di Suriah dan Lebanon.

Kelompok Houthi di Yaman, yang merupakan bagian dari kelompok yang didukung Teheran juga telah melancarkan serangan terhadap Israel dan menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

Serangana dari Houthi tersbeut dikatakan merupakan bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan mengganggu salah satu rute maritim tersibuk tersebut. 

Houthi menuntut Israel mengakhiri perangnya di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah yang terkepung yang sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, dan barang-barang penting lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: