Hari Gizi Nasional 2024, Ini Pilihan Nutrisi Terbaik untuk Bayi, Anak, dan Remaja
Kamis 25-01-2024,09:50 WIB
Reporter:
Marieska Harya Virdhani|
Editor:
Marieska Harya Virdhani
Hari Gizi Nasional-Diperingati setiap 25 Januari, ini pilihan gizi untuk generasi penerus bangsa-Kemenkes RI
JAKARTA, DISWAY.ID - Hari Gizi Nasional 2024 menjadi momentum untuk memperbaiki kebutuhan nutrisi keluarga.
Apalagi, gizi yang tepat akan mendukung daya tumbuh kembang anak hingga remaja.
Apa saja sih pilhan gizi untuk mereka?
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ahli Kesehatan Dokter Dito Anurogo, mengatakan
momen ini menjadi refleksi bagi kita semua untuk meninjau kembali kebijakan dan praktik gizi di Indonesia, terutama dalam konteks pemanfaatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang kaya protein hewani.
Esensi dari Hari Gizi Nasional tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga sebagai ajang penyebaran kesadaran akan pentingnya nutrisi bagi kesehatan masyarakat.
"Di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, PMT lokal kaya protein hewani muncul sebagai salah satu solusi vital dalam memperkaya asupan gizi bangsa," katanya.
Manfaat Protein Hewani
Protein hewani, kata dia, diketahui memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan dan pemulihan tubuh.
Dibandingkan protein nabati, protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dan mudah diserap oleh tubuh.
Di Indonesia, sumber protein hewani yang umum dikonsumsi seperti ayam, sapi, ikan, dan telur, harus lebih dioptimalkan pemanfaatannya, khususnya dalam program-program PMT.
"Namun, tantangan terbesar dalam mengintegrasikan protein hewani lokal dalam PMT adalah aksesibilitas dan keterjangkauan. Realitas di banyak daerah menunjukkan bahwa harga sumber protein hewani sering kali tidak terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi yang dapat menurunkan biaya produksi dan distribusi, sehingga protein hewani lokal bisa menjadi lebih terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Lalu bagaimana membentuk generasi penerus bangsa yang lebih bugar, cerdas, dan berdaya saing tinggi?
Ini pilihan nutrisi untuk bayi, anak, dan remaja menurut Kemenkes.
Pilihan Gizi untuk Generasi Penerus Bangsa
1. Nutrisi Bayi dan Balita
Masa Bayi Balita adalah masa setelah dilahirkan sampai sebelum berumur 59 bulan, terdiri dari bayi baru lahir usia 0-28 hari, bayi usia 0-11 bulan dan anak balita usia 12 - 59 bulan.
Kesehatan bayi dan balita sangat penting diperhatikan karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mentalnya sangat cepat.
Upaya Kesehatan bayi dan balita meliputi tata laksana dan rujukan, gizi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, imunisasi, rehabilitasi dan perawatan jangka panjang pada penyakit kronis/langka, pola asuh dan stimulasi perkembangan, serta penyediaan lingkungan yang sehat dan aman.
Selain upaya kesehatan tersebut, pada bayi, kesehatan yang perlu diperhatikan adalah pencegahan infeksi, pelayanan neonatal esensial, pemberian makan bayi dan anak, skrining bayi baru lahir, perawatan BBLR, dan gizi bagi ibu menyusui hingga skiring pada balita.
Kesehatan bayi dan balita sangat dipengaruhi oleh asupan makanan dan nutrisi yang cukup serta perawatan yang baik.
Bayi dan balita yang sehat ditandai dengan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang sesuai dengan usianya.
Pada masa bayi, kesehatan sangat ditentukan oleh nutrisi yang diberikan oleh ibu melalui ASI.
Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, kemudian dilanjutkan dengan MPASI yang sehat dan bergizi.
Perawatan bayi juga perlu diperhatikan, seperti perawatan kulit, sanitasi dan kebersihan, serta vaksinasi untuk melindungi bayi dari penyakit.
Sedangkan pada masa balita, selain nutrisi yang baik, juga perlu diperhatikan kegiatan fisik dan stimulasi yang dapat membantu perkembangan otak dan keterampilan sosial.
Kegiatan fisik yang tepat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan otot serta tulang pada anak.
Selain itu, orangtua juga perlu memberikan stimulasi pada anak, seperti membaca cerita dan bermain, untuk membantu meningkatkan keterampilan bahasa, sosial, dan kognitif.
Kesehatan bayi dan balita dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, serta aktivitas dan respons yang sesuai dengan usianya. Jika ada keluhan atau tanda-tanda tidak sehat pada bayi atau balita, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
2. Nutrisi Anak
Masa anak anak dimulai saat usia pra sekolah usia 60-84 bulan hingga anak usia sekolah usia 7 sampai usia 10 tahun.
Upaya Kesehatan anak anak meliputi tata laksana dan rujukan, gizi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, imunisasi, rehabilitasi dan perawatan jangka panjang pada penyakit kronis/langka, pola asuh dan stimulasi perkembangan, serta penyediaan lingkungan yang sehat dan aman.
Di usia anak pra sekolah juga diperlukan skrining kesehatan untuk mendeteksi masalah kesehatan, sehingga dapat dilakukan intervensi dini untuk mencegah kematian, kedisabilitasan dan kesakitan.
Kesehatan anak-anak sangat penting diperhatikan karena pada masa ini anak masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan yang cepat.
Kesehatan anak-anak sangat dipengaruhi oleh asupan makanan dan nutrisi yang cukup serta aktivitas fisik yang teratur.
Anak-anak yang sehat ditandai dengan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang sesuai dengan usianya.
Kesehatan juga dapat dilihat dari kemampuan anak untuk menghadapi stres dan tekanan, serta aktivitas fisik dan sosial yang sehat.
Asupan makanan yang sehat dan bergizi sangat penting bagi kesehatan anak-anak.
Orangtua perlu memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga perlu diperhatikan, seperti olahraga ringan atau bermain di luar rumah, untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, serta kekuatan otot dan tulang anak.
Kesehatan mental dan emosional juga perlu diperhatikan pada anak-anak, karena mereka juga mengalami stres dan tekanan di sekitar mereka.
Orangtua perlu memberikan dukungan emosional dan konseling jika dibutuhkan, serta membantu anak mengatasi stres dan kecemasan.
Jika ada keluhan atau tanda-tanda tidak sehat pada anak, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
3. Gizi Remaja
Remaja merupakan kelompok usia 10 tahun sampai sebelum berusia 18 tahun.
Upaya kesehatan remaja memiliki tujuan untuk mempersiapkan remaja menjadi orang dewasa yang sehat, cerdas, berkualitas, dan produktif dan berperan serta dalam menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dirinya.
Kesehatan remaja merupakan hal yang sangat penting diperhatikan karena pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan.
Kementerian Kesehatan RI menekankan bahwa kesehatan remaja sangat dipengaruhi oleh pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang teratur.
Remaja yang sehat ditandai dengan berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh yang sesuai dengan usianya.
Upaya Kesehatan Remaja meliputi perkembangan positif, pencegahan kecelakaan, pencegahan kekerasan, kesehatan reproduksi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan penyakit tidak menular, gizi dan aktifitas fisik; kesehatan Jiwa; dan kesehatan remaja pada situasi krisis.
Remaja juga perlu memiliki kesehatan mental dan emosional yang baik, serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Pola makan yang sehat dan bergizi sangat penting bagi kesehatan remaja.
Orangtua dan remaja sendiri perlu memperhatikan asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Aktivitas fisik yang teratur juga perlu diperhatikan, seperti olahraga ringan atau berjalan-jalan, untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, serta kekuatan otot dan tulang.
Jika ada keluhan atau tanda-tanda tidak sehat pada remaja, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
Pencegahan dan perawatan yang tepat dapat membantu mempertahankan kesehatan remaja dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
kemenkes